Berita Sriwijaya FC

Pelatih Sriwijaya FC Sebut Hasil Kongres PSSI Barusan Tak Jauh Beda Musim Sebelumnya

Calon pelatih kepala Sriwijaya FC Achmad Zulkifli menyebut hasil Kongres PSSI 2025 barusan tidak jauh berbeda dengan musim kompetisi sebelumnya.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
KOLASE/@prajesta/DOK.PRIBADI ACHMAD ZULKIFLI
SALAM KOMANDO SFC - Direktur Olahraga PT SOM selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC Anggoro Prajesta berjabat komando dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang menjadi peserta Kongres PSSI Biasa Tahun 2025 di Hotel The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (4/6/2025). Calon pelatih kepala Sriwijaya FC Achmad Zulkifli menyebut hasil Kongres PSSI 2025 barusan tidak jauh berbeda dengan musim kompetisi sebelumnya. 

PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sudah mempersiapkan beberapa format untuk Liga 2 musim 2025-2026. 

Selaku operator kompetisi, PT LIB mengajukan proposal kepada PSSI untuk menambah kuota pemain asing Liga 2 dari semula 3 menjadi 5 pemain.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus juga menyampaikan rencana perubahan regulasi waktu bermain pemain muda.

Kemudian format Liga 2 musim depan. Sebanyak sembilan tim dinyatakan terdegradasi dari Liga 2 musim ini, dan tiga tim lainnya promosi dari Liga 3. Artinya, peserta Liga 2 musim depan akan berkurang dari yang semula 26 tim menjadi 20 tim.

Sebanyak 20 tim tersebut akan terbagi dua, yakni grup barat dan grup timur dan setiap grup dihuni 10 tim. Juara grup akan saling bertemu di partai final untuk memperebutkan titel juara. 

“Full kompetisi dengan tipe round-robin, jadi ada 27 laga,” jelas Ferry.

Tim peringkat ketiga akan bertarung dalam laga play-off promosi. Format play-off tersebut juga berlaku di papan bawah. Dua tim juru kunci dipastikan terdegradasi, sedangkan penghuni peringkat 9 dari masing-masing grup akan memainkan laga play-off untuk menentukan siapa yang terdegradasi.

Erick Thohir Ungkap 3 Poin Hasil Kongres Biasa PSSI 2025

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membeberkan tiga poin penting dari Kongres Biasa PSSI 2025yang dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada Rabu (4/6/2025).  

Kongres kali ini membahas perubahan Statuta PSSI. Pertama, Erick Thohir menginginkan para asprov memegang peran penting dalam sepak bola Indonesia ke depannya.
 
"Alhamdulillah, ya, tentu ada 3 poin besar di mana kita ada perubahan statuta yang tadi 2019 diubah menjadi 2025. Yang terpenting dalam perubahan statuta itu bahwa peran sepakbola nasional sekarang tidak hanya bergantung hanya di nasional itu sendiri, tetapi kita berharap justru sekarang ujung tombaknya yaitu ke darah-daerah," ungkap Erick.

"Peran Asprov dengan statuta yang baru ini sangat amat kuat. Satu tetap ketua Asprov adalah pemilihan terbuka, jadi tidak ada pemilihan tapi terbuka, lalu untuk membangun infrastrukturnya pimpinan Asprov akan menunjuk yang namanya ketua Askot atau Askab," tambahnya. 

KESERIUSAN MANAJEMEN SFC - Head coach Sriwijaya FC Achmad Zulkifli dan Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta. Manajemen Laskar Wong Kito diharapkan sudah ada keseriusan seminggu sebelum pemain kumpul di Palembang persiapan kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26.
KESERIUSAN MANAJEMEN SFC - Head coach Sriwijaya FC Achmad Zulkifli dan Direktur Olahraga PT SOM Anggoro Prajesta. Manajemen Laskar Wong Kito diharapkan sudah ada keseriusan seminggu sebelum pemain kumpul di Palembang persiapan kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26. (KOLASE)

Baca juga: Dukung Kolaborasi Sriwijaya FC - Grup Tribun Kelola Ticketing, Eks Asmen SFC Ajak Bakar Semangat Tim

Lebih lanjut soal peran Asprov ini, Erick ingin nantinya mereka bersinergi dengan Liga 4 dan Liga 3. Mereka juga diharapkan bisa membantu bibit-bibit sepak bola muda di daerah masing-masing.
 
"Dengan tadi Asprov-nya kuat, bupatinya juga, tentu ditunjuk kita tetap menyalurkan tadi yang namanya program ke daerah. Apalagi permendagri sudah dilepas, di mana nanti ada ya Bupati Cup, Gubernur Cup, akhirnya APBD bisa ini yang kita putar kembali," terang pria yang juga Menteri BUMN RI itu.
 
"Tidak mungkin Bapak Ibu, kita membangun sepak bola semua dari pusat, tidak cukup dana. Dana yang sudah disampaikan LPSK sehari ini mungkin terbesar sepanjang sejarah," tambah Erick.
 
Hal kedua dari Kongres PSSI kali ini adalah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi menjadi bagian dari Dewan Kehormatan PSSI. Baginya ini penting untuk menyinergikan langkah antara PSSI, pemerintah, dan FIFA.
 
"Yang kedua, Bapak Presiden menerima sebagai Dewan Kehormatan. Ini sama, kita selalu di PSSI dengan pemerintah ada pemikiran-pemikiran yang berbeda. Berapa kali PSSI kena intervensi pemerintah? Apakah benar pemerintah memang intervensi atau ego sektoral dari bagian pemerintah?" ucap Erick.
 
"Kita ini Asia, kita bukan Eropa, yang semuanya independen-independen akhirnya tidak jalan. Nah kalau pemerintah dan PSSI jalan seiring, apalagi Bapak Presiden sebagai pimpinannya, isu-isu intervensi, isu-isu berpisah, isu-isu apa, ini kita bisa minimalisasi," imbuhnya.

Hal ketiga adalah PSSI akan melakukan revisi-revisi detail lain pada statuta berdasarkan masukan dari Asprov. Pihaknya akan mengadakan konsolidasi dengan mereka.
 
"Itulah kenapa tadi saya janjikan setelah bulan Juni ini, kita akan mengadakan road show ke masing-masing provinsi untuk konsolidasi sepak bola nasional. Jangan sepak bola kita hanya berpikir satu generasi, sepak bola ini harus terus-menerus bergenerasi. Jangan juga berpikir dengan prestasi-prestasi tim nasional di tahun 2024-2025 kita berpuas diri," beber Erick.
 
"Bangsa lain akan bergeliat, nanti kalau kita jalan di tempat kita berpuas diri, kita kalahkan lagi baru kita salah-salahkan lagi. Justru ketika kita dalam posisi yang baik, kita harus mengerus diri kita harus lebih baik lagi. Karena bangsa kanan kiri kita pasti mau ngalahin kita," tandasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved