Kunci Jawaban

Contoh Jurnal Pembelajaranku dengan Prinsip UbD Pada Layanan Bimbingan dan Konseling Kelas 7 SMP

contoh pembuatan jurnal pembelajaranku dengan menerapkan prinsip Understanding by Design (UBD) pada Layanan Bimbingan dan Konseling.

|
Freepik
JURNAL PEMBELAJARANKU UBD - Ilustrasi siswa belajar. Contoh Jurnal Pembelajaranku dengan Prinsip UBD Pada Layanan Bimbingan dan Konseling Kelas 7 SMP 

SRIPOKU.COM - Berikut ini contoh pembuatan jurnal pembelajaranku dengan menerapkan prinsip Understanding by Design (UbD) pada Layanan Bimbingan dan Konseling.

Jurnal pembelajaran modul 1 ini diperuntukkan untuk Guru Bimbingan dan Konseling yang sedang mengikuti PPG 2025.

Contoh pembuatan jurnal pembelajaranku dengan menerapkan prinsip Understanding by Design (UbD) pada Layanan Bimbingan dan Konseling ini dikhususkan untuk siswa kelas 7 SMP/MTs.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Post Test ALBK 3 Modul 1 Asesmen dan Layanan Bimbingan dan Konseling PPG 2025

Cover:

JURNAL PEMBELAJARANKU

MENERAPKAN PRINSIP UNDERSTANDING BY DESIGN (UbD) PADA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KELAS VII SMP

LOGO

DISUSUN OLEH:
NAMA:
NO UKG: 

PENDIDIKAN PROFESI GURU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2025

Isi jurnal

Mata Pelajaran: Bimbingan dan Konseling
Kelas: VII
Topik Pembelajaran: Mengenal Diri dan Potensi Diri
Guru:

Tahap 1: Identifikasi Hasil Akhir yang Diinginkan (Desired Results)

Pada tahap saya menggunakan pendekatan backward design dengan terlebih dahulu menetapkan hasil akhir yang ingin dicapai dalam layanan BK.

Fokus utama adalah mendukung perkembangan pribadi siswa agar memiliki kesadaran diri, mampu mengenali potensi, serta percaya diri dalam merencanakan masa depan.

Capaian Pembelajaran (CP):

Siswa mampu mengenali diri, kekuatan, dan potensi yang dimiliki sebagai bekal dalam proses tumbuh kembang serta. pengambilan keputusan.

Pertanyaan Esensial (Essential Questions):

  1. Siapa saya dan apa kelebihan saya?
  2. Mengapa penting untuk mengenal diri sendiri?
  3. Bagaimana cara menemukan dan mengembangkan potensi diri?

Tujuan Pembelajaran:

Siswa mampu:

  1. Mengidentifikasi minat, bakat, dan kekuatan diri
  2. Menyadari keunikan dan potensi pribadi 
  3. Menyusun langkah awal untuk mengembangkan potensi berdasarkan hasil refleksi diri

Tahap 2: Tentukan Bukti Penilaian (Assessment Evidence)

Penilaian dirancang untuk mengukur pemahaman dan keterlibatan siswa dalam proses refleksi diri serta kesadaran akan potensi diri.

Penilaian Formatif:

  1. Diskusi kelompok mengenal tokoh inspiratif dan bagaimana mereka mengenali serta mengembangkan potensinya.
  2. Kegiatan pohon potensi (siswa menuliskan kekuatan, minat, niiai, dan harapan mereka di bagian pohon: akar, batang, daun, dan buah).
  3. Refleksi tertulis mingguan tentang satu kekuatan diri yang mereka sadari selama proses layanan.

Penilaian Sumatif:

Portofolio personal: Profil diri yang memuat minat, nilai-nilai hidup, kekuatan, dan potensi

Presentasi mini "Siapa Aku" yang memuat narasi reflektif dan rencana pengembangan diri jangka pendek

Kriteria Keberhasilan:

  1. Siswa mampu mengungkapkan pemahaman diri secara jujur dan reflektif.
  2. Siswa mampu menyusun strategi awal untuk pengembangan potensi dirinya.
  3. Siswa menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dalam mengapresiasi dirinya sendiri

Tahap 3: Rancangan Pengalaman Pembelajaran (Learning Plan)

Pengalaman belajar didesain untuk mendorong refleksi personal, pemahaman diri yang mendalam, serta menumbuhkan kepercayaan diri siswa.

Pendekatan Pembelajaran:

Pendekatan experiential learning dan reflektif yang memfasilitasi pengalaman langsung, pemaknaan, dan penerapan nilai-nilai personal.

Kegiatan Pembelajaran:

1.Pendahuluan:

Pemantik: Tayangan video singkat tentang remaja yang menemukan potensi diri mereka melalui proses refleksi

Ice breaking: Aktivitas "kata yang menggambarkan diriku."

Penjelasan tujuan layanan dan pertanyaan esensial.

2.Inti:

Kegiatan Refleksi Diri: Siswa mengisi lembar refleksi tentang hal-hal yang mereka sukai, kuasai, dan nilai

Pohon Potensi: Siswa menuliskan potensi, nilai hidup, dan harapan masa depan mereka secara visual.

Diskusi dan Kolaborasi: Dalam kelompok kecil, siswa saling berbag cerita tentang kekuatan dan pengalaman pribadi mereka.

Pemetaan potensi: Menggunakan alat bantu seperti inventori minat atau Google Form sederhana.

3. Penutup:

Siswa menyampaikan refleksi akhir secara lisan atau tertulis.

Guru BK memberikan umpan balik singkat dan motivasi untuk terus mengembangkan diri, Penyusunan rencana tindak lanjut sederhana (personal goal map).

Sumber Belajar:

  1. Modul BK Kurikulum Merdeka,
  2. Video inspiratif remaja dan pengembangan potensi.
  3. Kuesioner minat dan bakat sederhana.
  4. Media dan Alat Bantu:
  5. Kartu refleksi, kertas gambar untuk "pohon potensi."
  6. Google Form untuk survei potensi
  7. Slide visual dan video motivasional.

REFLEKSI PEMBELAJARAN:

Setelah menerapkan prinsip Understanding by Design (UbD) dalam layanan BK, saya merasakan pendekatan ini sangat membantu dalam menyusun layanan yang lebih terarah, bermakna, dan berdampak pada kesadaran diri siswa.

Beberapa perubahan positif yang saya alami:

1. Tujuan yang Lebih Fokus dan Bermakna:

Saya menjadi lebih jelas dalam merancang tujuan layanan, sehingga setiap aktivitas yang dilakukan benar-benar mendukung pencapaian hasil akhir.

2. Keterlibatan Siswa Meningkat:

Dengan kegiatan yang kontekstual dan reflektif, siswa tampak lebih aktif dan berani mengungkapkan diri.

3.Penilaian Lebih Autentik:

Penilaian berbasis proyek dan refleksi memberi gambaran utuh tentang pemahaman dan perkembangan siswa, tidak hanya secara kognitif, tapi juga emosional

4.Keterkaitan Layanan dengan Kehidupan Nyata:

UbD mendorong saya mengaitkan layanan dengan konteks kehidupan nyata siswa, sehingga materi menjadi lebih relevan dan bermakna.

TINDAK LANJUT:

1.Meningkatkan Kualitas Umpan Balik:

Saya akan lebih konsisten memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong refleksi lanjutan.

2. Memperluas Diferensiasi:

Saya akan mengembangkan strategi layanan yang responsif terhadap kebutuhan individu siswa dari berbagai latar belakang.

3.Pemanfaatan Teknologi:

Saya akan terus memanfaatkan teknologi (seperti padlet, video, atau aplikasi kuis) untuk meningkatkan Interaktivitas layanan.

4. Kolaborasi Lebih Intensif:

Saya berencana lebih sering berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas agar layanan BK menjadi bagian integral dari ekosistem pembelajaran sekolah.

E. UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT

F. UMPAN BALIK SISWA

G. DOKUMENTASI

1. Diskusi dengan Kepala Sekolah dan rekan sejawat
2. Pembelajaran di Kelas

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved