Breaking News

Kunci Jawaban

20 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Materi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Kurikulum Merdeka

Ini latihan soal Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs Materi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Kurikulum Merdeka yang dapat dipelajari oleh siswa.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Freepik.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN : Ini latihan soal Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs Materi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Kurikulum Merdeka yang dapat dipelajari oleh siswa.(Freepik.com) 

SRIPOKU.COM - Berikut ini latihan soal Bahasa Indonesia kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka.

Selain latihan soal materi Unsur Intrinsik Cerita Pendek, soal pada artikel ini juga dilengkapi dengan kunci jawaban yang dapat dipelajari siswa.

Baca juga: 20 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Materi Menyusun Cerita Pendek Kurikulum Merdeka

Baca juga: 20 Latihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Materi Menyampaikan Pidato Persuasif Kurikulum Merdeka

1. “Aku maju sedikit, membunyikan lonceng sepeda, bertepuk tangan, berdeham-deham, membuat bunyi-bunyian agar ia merayap pergi.

“Tapi lebih dari setengah perjalanan sudah, aku tak’kan kembali pulang gara-gara buaya bodoh ini.

(Dikutip dari novel "Laskar Pelangi")

Watak tokoh Lintang dalam kutipan novel tersebut adalah....

A. penakut

B. pemberani

C. ragu-ragu

D. tidak percaya diri

Jawaban : B. pemberani

2. Di kelas, tadi, Beningya sudah sibuk membayang-bayangkan gambar apakah kartu pos Mama kali ini? Hingga Bu Guru menegurnya karena terus-terusan melamun.

(Dikutip dari cerpen "Kartu Pos dari Surga)

Watak tokoh Beningya dalam kutipan cerpen tersebut adalah....

A. suka menghayal

B. cerdas

C. pemberani

D. peduli

Jawaban : A. suka menghayal

3. Mak Inang kembali memeras beberapa popok yang ia cuci. Telapak kaki tangannya yang kapalan cepat-cepat menampari betis kirinya begitu beberapa nyamuk membabi-buta di kulit keringnya. Bentol-bentol sebesar biji petai berderet-deret di kulit keringnya. Ia menggeram.

Gaya bahasa pada kalimat: Bentol-bentol sebesar biji petai berderet-deret di kulit keringnya, yaitu gaya bahasa....

A. personifikasi

B. hiperbola

C. litotes

D. simile

Jawaban : B. hiperbola

4. Gerimis halus masih turun dari langit. Masdudin berbalik dan mengikuti langkah istrinya ke ruang tamu.

“Mengapa Abang tiba-tiba kepingin makan kue gemblong Mak Sainah?” Asyura bertanya ketika Masdudin tengah mengatur nafas.

Masdudin berpikir untuk mencari jawaban yang pas. Dia sendiri tidak tahu mengapa pagi itu, ia ingat Mak Sainah yang biasanya menjajakan kue gemblong ke rumahnya. Tidak setiap hari juga. Dalam sepekan, dua sampai tiga kali Mak Sainah datang ke rumahnya.

Latar waktu kutipan cerpen tersebut yaitu....

A. pagi hari

B. siang hari

C. sore hari

D. malam hari

Jawaban : A. pagi hari

5. Ketukan di pintu membuat Marwan bangkit dan ia mendapati Beningnya berdiri sayu menenteng kotak kayu. Itu kotak kayu pemberian Ren. Kotak kayu yang dulu juga dipakai Ren menyimpan kartu pos dari Ayahnya. Marwan melirik jam dinding kamarnya. Pukul 11.20.

Sudut pandang pengarang pada kutipan cerpen tersebut....

A. sudut pandang orang ketiga

B. sudut pandang orang pertama

C. sudut pandang orang kedua

D. sudut pandang campuran

Jawaban : A. sudut pandang orang ketiga

6. (1) Aku ingin menumpahkan dendam setelah lama aku siapkan. (2) Dua puluh lima tahun. (3) Aku bergelar sarjana hukum dan pengacara termuda tersohor di negeri ini. (4) Aku punya uang dan tangan yang siap membalaskan dendamku. (5) Hanya saja, setiap niat itu aku beritahukan kepada kedua saudaraku, keduanya akan berkhutbah kepadaku, “Jangan balaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan.”

Bukti watak tokoh Aku pendendam ditandai dengan kalimat nomor....

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (4)

C. (2) dan (5)

D. (3) dan (4)

Jawaban : B. (1) dan (4)

7. Pukul 11.20
“Enggak bisa tidur, ya? Mo tidur di kamar Papa?”
Besok Papa bisa antar Beningnya enggak?” tiba-tiba anaknya bertanya.
“Ngantar ke mana? Pizza Hut?”
Beningnya menggeleng.
“Ke mana?”
“Ke rumah Pak Pos.”

Latar tempat kutipan cerpen tersebut....

A. kamar tidur

B. dapur

C. ruang tamu

D. ruang makan

Jawaban : A. kamar tidur

Kutipan cerpen berikut untuk nomor 8-10 !

Mereka berdua menyatakan tak bersalah. Tak ada seorangpun di atas dunia ini yang mau disalahkan. Semua orang pasti mengaku baik. Mungkin semua orang memang baik. Tapi mereka telah melanggar hukum dan mereka dijebloskan ke dalam bui.

Aku tetap memeluk lutut di pojok. Malam merayap seperti kecoa-kecoa yang sia-sia mencari makanan. Tapi aku kehilangan waktu. Aku tak tahu jam berapa lampu tiba-tiba dimatikan. Kegelapan mengerikan menyelimuti diriku. Kesenyapan meraung-meraung dari keempat sudut sel.

8. Latar tempat kutipan cerpen tersebut....

A. kantor polisi

B. penjara

C. gudang

D. pasar

Jawaban : B. penjara

9. Latar waktu kutipan cerpen tersebut....

A. siang hari

B. sore hari

C. malam hari

D. pagi hari

Jawaban : C. malam hari

10. Bukti tokoh Aku memiliki watak menyesali perbuatannya terdapat pada kalimat....

A. Aku tetap memeluk lutut di pojok.

B. Aku tak tahu jam berapa lampu tiba-tiba dimatikan.

C. Kegelapan mengerikan menyelimuti diriku.

D. Tapi aku kehilangan waktu.

Jawaban : D. Tapi aku kehilangan waktu.

11. Sudut pandang pada kutipan cerpen tersebut....

A. Sudut pandang orang pertama

B. Sudut pandang orang kedua

C. Sudut pandang orang ketiga

D. Sudut pandang campuran

Jawaban : A. Sudut pandang orang pertama

12. Malam merayap seperti kecoa-kecoa yang sia-sia mencari makanan.

Majas pada kutipan cerpen tersebut....

A. simile

B. personifikasi

C. litotes

D. sarkasme

Jawaban : A. simile

13. “Huek, pahit, Nek. Dinda nggak suka. Nggak mau kopi ah!”

Nenek Aida tetap tersenyum. Ia teruskan kegiatannya membuat kopi. Setelah dua cangkir kopi itu jadi, dengan enggan kubantu nenek membawa salah satu cangkir kopi itu ke ruang tamu.

“Dinda nggak mau kopinya, Nek... pahit... kopi Dinda buat Nenek aja deh....”

“Dalam kehidupan ini mungkin kita mengalami berbagai kejadian. Tahukah Dinda, semua kepedihan dan kebahagiaan itu menjadikan hidup lebih istimewa. Mengerti?”

Pesan dalam kutipan cerpen tersebut yaitu....

A. Dalam kehidupan ini kita akan mengalami berbagai kejadian yang menyenangkan.

B. Hidup yang istimewa adalah hidup yang dapat menerima kepedihan.

C. Kita harus menerima kenyataan bahwa dalam hidup ada peristiwa membahagiakan dan menyedihkan.

D. Dalam hidup dengarkanlah nasehat orang tua yang sudah berpengalaman dalam hidup.

Jawaban : C. Kita harus menerima kenyataan bahwa dalam hidup ada peristiwa membahagiakan dan menyedihkan.

14. Ren merawat kartu pos itu seperti merawat kenangan. “Mungkin aku memang jadul. Aku hanya ingin Beningnya punya kebahagiaan yang aku rasakan…”

Gaya bahasa pada kalimat yang bercetak miring kutipan cerpen tersebut yaitu....

A. personifikasi

B. ironi

C. litotes

D. personifikasi

Jawaban : C. litotes

15. Aku sungguh tidak mengerti, bagaimana seseorang bisa yakin akan sesuatu tanpa dasar-dasar yang jelas. Aku merasa pemikiran tentang tamu benar-benar menggangguku. Jangan-jangan tamu yang akan datang benar-benar membawa bencana.

Watak tokoh Aku pada kutipan cerpen "Ada Kupu-kupu Ada Tamu" yaitu....

A. penakut

B. pemarah

C. ragu-ragu

D. tidak percaya pada tahayul

Jawaban : D. tidak percaya pada tahayul

16. Kemudian mendadak muncul puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan kupu-kupu aneka warna berterbangan dan memenuhi pandanganku. Istriku berteriak dan memegang tanganku, kurasakan pegangannya terlepas dan tak kudengar lagi suaraku sendiri.

Latar suasana pada kutipan cerpen tersebut yaitu....

A. damai

B. ketakutan

C. sedih

D. sepi

Jawaban : B. ketakutan

17. Mata Beningnya berkaca-kaca, diakhiri dengan kemunculan cahaya yang terang keperakan di kamar Beningnya dan cahaya tersebut menjadi penanda sebagai kedatangan mama Beningnya ke hadapan anaknya. Ironisnya Beningnya belum mengetahui tentang kematian ibunya. Arwah Ren datang menemui Beningnya.

Latar suasana pada kutipan cerpen "Kartu Pos dari Surga" yaitu....

A. sedih

B. gembira

C. sepi

D. ketakutan

Jawaban : A. sedih

18. Nisan namamu merindingkan bulu kuduk yang menghantam ulu hatiku, sahabat. Seharusnya, aku tak telat untuk segera mengantarmu, mencium gumpalan tanah terakhirmu. Sedetik saja, maka akan kucium kening pucatmu untuk yang terakhir. Peristiwa kematianmu ini, akan membuatku terus mengingatmu. Aku jatuh mengenangmu, sahabat. Tidak ada yang sepeduli kau di kehidupan ini. Aku benci pada tanah yang mengurukmu.

Latar tempat pada kutipan cerpen tersebut yaitu....

A. pasar

B. gudang

C. candi

D. kuburan

Jawaban : D. kuburan

19. “Siti, aku minta maaf. Selama ini aku selalu memusuhimu hanya karena kamu tidak mau memberi jawaban saat ulangan. Aku merasa bersalah. Ternyata kamu sahabat sejatiku. Meskipun aku sudah menyakitimu, kau tetap mau menolongku saat aku kecelakaan,”kata Dina sambil mengulurkan tangan ketika sampai di rumah.

Pesan pada cerpen tersebut yaitu....

A. Jangan hanya mengaku sahabat ketika mendapat jawaban saat ulangan.

B. Jangan percaya kepada teman.

C. Sayangilah temanmu seperti kamu menyayangi keluargamu.

D. Tolonglah orang lain meskipun ornag tersebut pernah menyakitimu.

Jawaban : D. Tolonglah orang lain meskipun ornag tersebut pernah menyakitimu.

20. "Jadi, apa yang membawamu kemari?”

“Kenangan.”

“Palsu! Kalau ini hanya soal kenangan, tidak perlu menunggu 10 tahun setelah keluargamu kembali dan menetap sekitar 30 kilometer saja dari sini.”

Saya tersenyum. Hanya sebentar kecanggungan di antara kami sebelum kata-kata obrolan seperti peluru-peluru yang berebutan keluar dari magasin.

Bertemu dengannya, mau tidak mau mengingatkan kembali pada pengalaman kami dahulu. Pengalaman yang menjadikan dia, walau tidak setiap waktu, selalu lekat di ingatan saya. Tentu dia mengingatnya pula, bahkan saya yakin rasa yang diidapnya lebih besar efeknya. Karena sebagai seorang sahabat, dia jauh lebih tulus dan setia daripada saya.

Kami tertawa. Tertawa dan tertawa seakan-akan seluruh rentetan kejadian yang akhirnya menjadi pengingat abadi persahabatan kami itu bukanlah sebuah kejadian meloloskan diri dari maut karena waktu telah menghapus semua kengeriannya.

Alur dalam kutipan cerpen tersebut adalah...

A. Alur maju

B. Alur mundur

C. Alur campuran

D. Tidak menggunakan alur

Jawaban : C. Alur campuran

 


Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved