Berita Banyuasin

Galian C Resahkan Warga Sukamulya Banyuasin, Dugaan Pembiaran Pemerintah Desa Mencuat

Warga Dusun 1 Proyek RT 002 RW 001 Desa Sukamulya, Kecamatan Betung, Banyuasin, kini hidup dalam keresahan akibat aktivitas galian C

Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Ardiansyah
GALIAN C - Galian C yang beroperasional untuk penimbunan tol Betung Jambi di Dusun 1 proyek RT 002 RW 001 Desa Sukamulya Kecamatan Betung Banyuasin, Senin (2/6/2025). Warga sudah resah dengan galian c untuk penimbunan tol Betung Jambi yang ada di dekat lingkungan mereka. 

SRIPOKU.COM, BANYUASIN – Warga Dusun 1 Proyek RT 002 RW 001 Desa Sukamulya, Kecamatan Betung, Banyuasin, kini hidup dalam keresahan akibat aktivitas galian C yang berlokasi sangat dekat dengan permukiman mereka.

Material galian tersebut digunakan untuk menimbun proyek Tol Betung-Jambi (Bejam) yang sedang dalam fase percepatan.

Keresahan warga semakin memuncak lantaran lalu lalang truk pengangkut material yang tak henti melintas di area tempat tinggal mereka.

Menurut salah seorang warga berinisial EP, keluhan ini sudah berulang kali disampaikan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat dan pemerintah desa, namun hingga kini tak ada tindakan berarti.

Hal ini menimbulkan dugaan adanya pembiaran dari pihak desa.

"Keluhan warga telah disampaikan melalui BPD setempat termasuk kepada pemerintah desa, namun sepertinya tidak digubris dan aktivitas galian masih terus berjalan," ungkap EP pada Senin (2/6/2025).

EP, yang mewakili suara masyarakat, menjelaskan bahwa dampak dari galian C ini sangat terasa. Mulai dari kebisingan akibat pengoperasian alat berat dan lalu lalang dump truck, hingga kerusakan akses jalan desa yang mulai terjadi karena setiap hari dilalui kendaraan berat.

Selain itu, warga juga mengeluhkan tidak adanya komunikasi atau interaksi dari pihak kontraktor dengan masyarakat setempat yang merasakan dampak langsung dari kegiatan galian tersebut.

"Sekalian sudah luas, galian sekitar lima hektare. Sekarang sudah dekat permukiman warga dan memang sangat mengganggu," jelas EP, menggambarkan skala dampak yang dirasakan warga.

Jika tidak ada tindak lanjut sama sekali dari pihak terkait, EP menegaskan bahwa warga sudah sepakat untuk mengambil tindakan.

Mereka berencana akan menghentikan lalu lalang dump truck yang melewati jalan desa mereka, termasuk menghentikan operasi alat berat di lokasi galian, sampai ada pertemuan antara pihak-pihak terkait dengan masyarakat setempat untuk mencari solusi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Kadis PMD) Rayan Nurdinsa yang dikonfirmasi mengenai masalah ini mengaku sudah berupaya menghubungi Kepala Desa Sukamulya. Namun, hingga saat ini, belum ada respons sama sekali.

"Saya sudah telepon, tetapi belum direspon. Saya masih berupaya, agar bisa ada solusi apa yang menjadi harapan masyarakat di Desa Sukamulya," kata Rayan, menunjukkan bahwa masalah ini sudah menjadi perhatian dinas terkait.

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved