Harga Emas Kembali Anjlok Hari Ini 31 Mei, Emas Perhiasan Dibanderol Rp 10.150.000 per Suku

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Penurunan harga emas masih terus setelah isu perang dagang reda.

Harganya bagai rollercoaster, kadang naik tapi kadang juga turun dan kini libur panjang akhir pekan harganya kembali anjlok.

Hari ini, 31 Mei  harga emas yang dijual di Toko Emas Makmur Jaya terminal Perumnas Sako hari ini juga ikut turun yang dibandrol Rp 10.150.000 per suku, sedangkan harga emas perhiasan yang dijual per gram juga ikut turun hari ini  sehingga dibandrol Rp 1.515.000 per gram.

Harga itu sudah termasuk upah pembuatan emas perhiasan dengan kadar 92 persen atau 22 karat dengan berat 6,7 gram yang dijual di toko Makmur Jaya Palembang terminal Perumnas Sako.

Sementara itu harga emas perhiasan di toko emas Laris pasar 16 hari ini harganya juga turun, bahkan harganya dua kalau turun yakni tadi pagi dan siang ini.

Harganya dibandrol Rp 10.300.000 per suku untuk emas perhiasan jenis cincin atau turun Rp 50 ribu per suku dari harga  tadi pagi.

Sedangkan harga emas perhiasan gelang dan kalung dibandrol Rp 10.250.000 per suku atau turun Rp 50 ribu per suku dari harga  tadi pagi.

Sementara itu harga emas murni produksi Antam dan harga emas batangan Galeri 24 Pegadaian juga ikut turun hari ini yang juga dibarengi dengan turunnya harga buy back kedua emas murni tersebut.

Harga emas batangan Galeri 24 Pegadaian juga ikut turun menjadi Rp1.881.000 per gram, sedangkan harga buy back hari ini dibandrol Rp1.746.000 per gram.

Sementara itu harga logam mulia Antam hari ini juga ikut turun yang juga dibarengi dengan turunnya harga buy back juga sama-sama turun Rp 12 ribu per gram sehingga harga jual logam mulia hari ini tetap lebih tinggi dibanding harga emas batangan Galeri 24 Pegadaian.

Harga logam mulia Antam hari ini justru dibandrol Rp 1.892.700 per gram sedangkan harga buy back hari ini juga ikut turun Rp 12 ribu per gram menjadi Rp 1.732.000 per gram.

Awi pemilik toko emas Makmur Jaya mengatakan penyebab harga emas kembali turun karena dalam sepekan mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi usai indeks dolar AS (DXY) mengalami apresiasi.

Perubahan arah kebijakan Trump serta rancangan undang-undang pemangkasan pajak dan belanja besar-besaran yang tengah dibahas di Kongres membuat investor menjauh dari aset-aset AS, dengan dolar sebagai target utama pelepasan.

Indeks dolar (indeks DXY), yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, menyentuh titik terendah sejak 22 April.