Kunci Jawaban

Rangkuman Alquran Hadist Kelas 12 MA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Bab 7 Membudayakan Musyawarah

Rangkuman Alquran Hadist Kelas 12 MA Semester 2 Kurikulum Merdeka ini bisa menjadi referensi belajar peserta didik di rumah.

Freepik
ALQURAN HADIST KELAS 12 - Ilustrasi belajar via Freepik. Rangkuman Alquran Hadist Kelas 12 MA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Bab 7 Membudayakan Musyawarah 

SRIPOKU.COM - Berikut ini Rangkuman Alquran Hadist Kelas 12 MA Semester 2 Kurikulum Merdeka, Ringkasan Bab 7 Membudayakan Musyawarah.

Rangkuman Alquran Hadist Kelas 12 MA Semester 2 Kurikulum Merdeka ini bisa menjadi referensi belajar peserta didik di rumah.

Baca juga: Rangkuman Materi Alquran Hadist Kelas 12 MA Semester 2, Ringkasan Bab 8 Berperilaku Jujur dan Adil

Isyarat Berdemokrasi. QS Ali Imran (3):159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكَّلِينَ

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka.

Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.

Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.

Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakkal. QS Ali Imran (3):159.

Penjelasan Ayat

Ayat ini berisi perintah Allah untuk bermusyawarah.

Melalui ayat ini Allah menjelaskan kepada kita bahwa sekalipun dalam keadaan genting seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan sebagian kaum muslimin pada peperangan Uhud, sehingga menyebabkan pasukan Nabi Muhammad saw. menderita kekalahan, beliau tetap berlaku sabar, tidak marah terhadap pelakunya, bahkan memohonkan ampunan kepada Allah atas kesalahan mereka

3 sikap yang harus dilaksankan sebelum musyawarah

1. Berlaku lemah lembut

2. Memberi maaf dan membuka lembaran baru

3. Permohonan ampunan kepada Alloh

Anjuran Bermusyawarah. QS Asy-Syura (42):38

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. QS Asy-Syura (42):38.

Penjelasan Ayat

Ayat ini menunjukkan karakter pribadi mukmin yang menaati Allah swt. Mereka melaksankaan perintah salat dengan sebaik-baiknya dan tidak bertindak sendiri dan tergesa-gesa
Umat beriman sangat menghargai pendapat orang lain.

Mencari titik temu memperoleh maslahat terbaik melalui musyawarah.

Memilih Pemimpin. HR. Muslim

عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ ويُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَتَمْتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ. وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ قِيلَ: يَا رَسُولَ الله أَفَلا نُنَابِذُهُم بِالسَّيْفِ ؟ فَقَالَ: لَا مَا أَقَامُوا فِيكُمْ الصَّلاةَ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وَلَائِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ، فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ، وَلَا تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةِ (رواه مسلم)

Penjelasan Hadist

Hadis ini menunjukkan kriteria pemimpin umat. Pemimpin ideal adalah mereka yang dicintai masyarakat dan mereka juga peduli dan mencintai umat yang dipimpin.

Pemimpin seperti ini menjadikan kepemimpinan sebagai amanah dan tanggungjawab.

Dia menjadi pelayan bagi umat yang dipimpinnya (sayyid al-qaum Khaadimuhum)

Memilih Pemimpin yang Amanah. HR. Bukhari

عن أبي هريرة قال: بينما النبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في مجلس يحدثُ القَوْمَ، جَاءَهُ أَعْرَابِي فَقَالَ: على السَّاعَةُ؟ فَمَضَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحدثُ، فَقَالَ بَعْضُ القَوْمِ: سَمِعَ مَا قَالَ فكرة ما قال وقَالَ بَعْضُهُمْ بَن لَمْ يَسْمَعُ، حَتَّى إذا قضى حَدِيثة قَالَ: أَيْنَ - أَرَاهُ - السَّائِلُ عَن السَّاعَةِ قَال: ما أنا يا رسول الله، قال: فإذا ضيعت الأمانة فالنظر الساعةَ، قَالَ: كَيْفَ إضاعتها؟ قال: «إذا وسد الأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة (رواه البخاري)

Penjelasan

Hadis ini menunjukkan bahwa suatu saat akan terjadi keadaaan dimana amanah tidak dihiraukan lagi. Mengkhianati amanah menjadi hal yang biasa.

Semakin sedikit orang yang berlaku amanah. Maka mulai rusaklah sendi-sendi kehidupan di bumi. Budaya saling mempercayai, menghormati, menghargai dan lain sebagainya memudar dan semakin menghilang.

Keadaan ini membuat amanah kehilangan maknanya. Amanah menjadi barang mainan.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved