Berita Dedi Mulyadi

Nyawa Dedi Mulyadi Terancam, 2 Kali Dikirim Teror Ular King Kobra Depan Rumah, 'Candaan Berlebihan'

Sejumlah netizen yang melihat unggahan Dedi Mulyadi, mengaku ikut merasa kesal dengan pelaku teror.

|
Editor: pairat
Tribunjabar.com
NYAWA DEDI TERANCAM - Dedi Mulyadi saat berada di kawasan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Minggu (6/2/2025). Kini Dedi Mulyadi mengungkap nyawanya terancam akibat teror. 

Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu disamakan dengan Mulyono karena kerap blusukan di sejumlah tempat.

Aksi yang dilakukan Kang Dedi dinilai sebagai orang di sosmed sebagai pencitraan saja.
Meski demikian, Kang Dedi tidak mempersoalkan anggapan negatif tersebut.

“Ya enggak apa-apa disebut apa saja boleh,” kata Kang Dedi saat ditemui di Universitas Indonesia, Selasa (27/5/2025).

“Lah yang penting kan, kita tidak boleh sibuk dengan atau takut disebut apapun,” sambungnya.
Menurut Gubernur Jabar itu, hal terpenting dirinya memiliki karya untuk kepentingan masyarakat.

“Yang penting kan kita punya karya nyata yang baik bagi kepentingan masyarakat,” pungkasnya. 

Mulyono Jilid II

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons santai terkait julukan baru, yaitu 'Mulyono Jilid II'.
Dedi Mulyadi menilai sebutan tersebut disematkan oleh orang-orang yang selalu memperhatikan segala aktivitasnya.

"Setelah bisa melewati masa-masa sulit, menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya melalui pendidikan disiplin di Barak Militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali," kata Dedi Mulyadi dikutip dari Instagram @dedimulyadi71.

"Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya, yang sengaja dibuat dengan tujuan cuma satu, karena mereka sangat memperihatikan saya," ujar Dedi Mulyadi.

Pria yang pernah jadi Bupati Purwakarta itu menyebut julukan 'Mulyono Jilid II' diberikan dari netizen hingga buzzer, karena ada yang menggerakkan.

Namun, Dedi Mulyadi tak mengungkap secara gamblang hasil penemuannya, terkait pihak yang menggerakkan netizen hingga buzzer itu.
Dedi Mulyadi menyebut, netizen yang memberikan pandangan dan komentar buruk soal dirinya, bukan berasal dari Jawa Barat.
Menurut Dedi Mulyadi, mereka adalah buzzer yang memang memiliki tujuan untuk menjelek-jelekkan dan menciptakan citra buruk tentang dirinya.

Kemudian, dia mengungkit soal videonya saat sedang mengaduk semen yang kini sedang viral kembali.

Gara-gara video tersebut, Dedi Mulyadi ramai disebut sebagai Gubernur Pencitraan.
Padahal menurut Dedi Mulyadi video tersebut direkam sekitar 6 tahun lalu.

"Apapun yang saya lakukan dikomentari, dan ini dilakukan oleh orang di luar Jawa Barat, artinya banyak warga di luar Jawa Barat kesal sama saya," jelas Dedi Mulyadi.

Meski mendapatkan serangan dan sebutan negatif, Dedi Mulyadi mengaku tidak masalah.
Dedi Mulyadi menilai, warga Jawa Barat akan selalu mencintainya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved