Berita Palembang

Operasi Sikat Musi I 2025, Polda Sumsel Tangkap 461 Preman & Jukir Liar yang Kerap Resahkan Warga

Dimana dalam beberapa hari terakhir Polda Sumsel dan jajaran turut 'menyikat' juru parkir liar dan pemalak.

Editor: Odi Aria
sripoku.com/rachmat kurniawan putra
TINJAU TOL -- Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi memberikan keterangan disela-sela meninjau ruas tol Musi Landas - Pulau Rimau, Banyuasin, Sabtu (22/3/2025). Irjen Andi Rian tegaskan Polda Sumsel berhasil amankan 461 Pelaku premanisme di Sumsel. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Polda Sumsel dan jajaran telah mengungkap 425 kasus premanisme dalam Operasi Sikat Musi I 2025 dengan jumlah pelaku yang diamankan sebanyak 461 orang.

Jumlah tersebut berdasarkan hasil ungkap kasus operasi yang sudah berjalan dalam kurun waktu 10 hari, yakni mulai dari 5 Mei hingga 15 Mei 2025.

Dimana dalam beberapa hari terakhir Polda Sumsel dan jajaran turut 'menyikat' juru parkir liar dan pemalak.

Dari rincian 425 kasus yang telah diungkap, 139 kasus masuk dalam kategori target operasi (TO) dan 286 non-target operasi (Non TO) yang tersebar diseluruh wilayah hukum Polda Sumsel.

Dalam operasi ini, ada kasus menonjol yang diungkap oleh Polres Musirawas berkedok organisasi masyarakat (Ormas) yang dilakukan dua oknum LSM Pangkor (Pangkas Korupsi) atas nama Suwandi (50), warga Kelurahan Taba Pingin Lubuklinggau Selatan II dan Suwarno (70), warga Desa Ngadirejo Kecamatan Tugumulyo.

Dua pelaku ditangkap Satreskrim Polres Musirawas saat melakukan pemerasan terhadap Kelapa Desa Ngadirejo, Edy Suhendro (41), Senin 5 Mei 2025 lalu.

Kedua pelaku mengancam akan mengungkap dugaan penyelewengan dana desa jika permintaan uang tidak terpenuhi.

Kedua pelaku bermodus mengirimkan surat somasi kepada korban dan meminta sejumlah uang senilai Rp 50 juta.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, dalam Operasi Sikat Musi pelaku yang diamankan adalah pelaku yang kerap melakukan tindak premanisme, tidak hanya pemerasan tapi juga pencurian.

"Pelaku-pelaku yang kita amankan ini orang yang melakukan tindakan premanisme, kita lihat apa yang mereka lakukan mulai dari pemerasan, pencurian, hingga pencurian disertai kekerasan ," ujar Andi, Jumat (16/5/2025).

Pihaknya tidak melihat apapun latarbelakang dari pelaku, meskipun ada yang tergabung atau terafiliasi dengan ormas.

"Kita merujuk pada perbuatan yang dilakukan, secara spesifik kami tidak mendalami latarbelakangnya," tegasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved