Kunci Jawaban

Rangkuman Materi SKI Kelas 9 SMP Bab 5 Kurikulum Merdeka, Walisongo dalam Dakwah Islam di Indonesia

Rangkuman materi SKI Kelas 9 SMP Bab 5 Kurikulum Merdeka, ringkasan Walisongo dalam Dakwah Islam di Indonesia ini bisa menjadi referensi belajar

Freepik
RANGKUMAN SKI KELAS 9 - Ilustrasi dakwah via Freepik. Rangkuman Materi SKI Kelas 9 SMP Bab 5 Kurikulum Merdeka, Walisongo dalam Dakwah Islam di Indonesia 

SRIPOKU.COM - Di bawah ini rangkuman materi SKI Kelas 9 SMP Bab 5 Kurikulum Merdeka, ringkasan Walisongo dalam Dakwah Islam di Indonesia.

Rangkuman materi SKI Kelas 9 SMP Bab 5 Kurikulum Merdeka, ringkasan Walisongo dalam Dakwah Islam di Indonesia ini bisa menjadi referensi belajar di rumah.

Baca juga: Rangkuman SKI Kelas 9 SMP Bab 4 Nilai-nilai Islam dan Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia

1. Biografi Walisanga

a. Sunan Gresik

Dikenal dengan panggilan Maulana Malik Ibrahim.

Dianggap sebagai ulama atau yang menyebarkan Islam pertama ke pulau Jawa.

Wafat pada 8 April 1419. Jenazah beliau dimakamkan di Gapura Wetan, Gresik.

b. Sunan Ampel

Sunan Ampel bernama asli Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad.

Menurut riwayat, ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan Putri Raja Champa terakhir dari Dinasti Ming.

Dilahirkan di Aceh tahun 1401 Μ.

Beliau termasuk salah satu tokoh Walisanga yang berperan besar dalam pengembangan Islam di pulau Jawa

Sunan Ampel yang memiliki nama asli Raden Rahmat.

Menikah dengan putri Arya Teja, yaitu Bupati Tuban yang juga cucu Arya Lembu Sura, Raja Surabaya.

Wafat di Surabaya pada tahun 1481 dan dimakamkan di Ampel.

c. Sunan Bonang

Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel dari pernikahannya dengan Nyai Ageng Manila putri Arya Teja (Bupati Tuban).

Lahir di Surabaya pada tahun 1465 dan wafat tahun 1525.

Makam Sunan Bonang berada di Tuban.

Beliau dikenal juga dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim dan masih termasuk saudara sepupu dari Sunan Kalijaga.

d. Sunan Giri

Nama asli beliau adalah Raden Paku dan dikenal juga dengan nama Raden Ainul Yaqin.

Beliau merupakan putra dari Maulana Ishaq.

Beliau berdakwah di daerah Giri dan sekitarnya.

Sunan Giri wafat tahun 1506 dan dimakamkan di daerah Giri, Gresik, Jawa Timur.

e. Sunan Drajat

Lahir di Ampel, Surabaya pada tahun 1407.

Nama asli Raden Qasim atau Syarifuddin.

Merupakan adik Sunan Bonang, putra dari Sunan Ampel.

Sunan Drajat dikenal sebagai tokoh yang mengedepankan dakwah Islam melalui pendidikan budi pekerti bagi masyarakat.

Wafat pada pertengahan abad ke-16 dan dimakamkan di daerah Sedayu, Gresik, Jawa Timur.

f. Sunan Kalijaga

Nama asli adalah Raden Mas Syahid

Putra dari Raden Sahur Tumenggung Wilwatikta yang menjadi Bupati Tuban. Adapun ibunya bernama Nawang Rum.

Nama Kalijaga dalam satu versi berasal dari bahasa Arab dari kata "qadi zaka" (pemimpin yang menegakkan kebersihan dan kesucian). Namun, pendengaran orang Jawa adalah Kalijaga.

Nama dan gelar Sunan Kalijaga antara lain Raden Mas Syahid

Menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishaq.

Memiliki tiga putra, yakni Raden Umar Said alias Sunan Muria, Dewi Ruqoyah, serta Dewi Sofiyah.

g. Sunan Kudus

Nama aslinya adalah Ja'far Shadiq dan masih memiliki hubungan kekerabatan (silsilah) dengan Nabi Muhammad Saw.

Sunan Kudus adalah putra Sunan Ngudung.

Sunan Kudus berdakwah di daerah Kudus dan sekitarnya.

Beliau mendapat gelar "Waliyyul 'llmi" (orang yang kuat ilmunya) karna banyak mengetahui berbagai ilmu

h. Sunan Muria

Nama asli beliau adalah Raden Umar Said.

Merupakan putra dari Sunan Kalijaga sekaligus menjadi tokoh wali termuda di antara sembilan wali.

Dalam dakwahnya, beliau cenderung memilih tempat yang jauh dan terpencil dengan cara menyelenggarakan semacam kursus-kursus keagamaan bagi kaum pedagang, nelayan, dan rakyat biasa.

1. Sunan Gunung Jati

Nama asli beliau adalah Raden Syarif Hidayatullah.

Beliau lahir di Mekah pada tahun 1448.

Beliau merupakan cucu Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran.

Area dakwah beliau meliputi daerah Cirebon, Majalengka, Kuningan, Kawali, Sunda Kelapa, serta Banten.

2. Peran Walisanga Dalam Dakwah Islam di Indonesia

a. Pendidikan dan Pengembangan Keilmuan

Sunan Gresik mendirikan Pesantren di desa Gapura.

Sunan Ampel mendirikan Pesantren Ampel Denta.

Dakwah awal Sunan Bonang dilakukan di Kediri yang menjadi pusat ajaran Bhairawa-Thantra dengan mendirikan masjid di daerah Singkal.

Sunan Bonang terkenal sebagai tokoh yang piawai dalam berdakwah dan menguasai berbagai disiplin ilmu, mulai dari fiqh, ushul fiqh, ushuluddin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai ilmu kesaktian.

b. Seni-Budaya

Seni dan budaya tertentu disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran Islam melalui proses asimilasi yang panjang sehingga melahirkan corak kesenian dan kebudayaan yang khas.

Seni-budaya merupakan sarana komunikasi dan transformasi informasi.

Sunan Bonang dianggap sebagai pencipta gending pertama, media dakwahnya wayang dan gamelan.

Sunan Giri adalah pencipta permainan anak bernuansa religius, seperti jelungan, gending, jor gula, cublak-cublak suweng, serta lir-ilir.

Sunan Drajat adalah pencipta tembang Jawa, yaitu Pangkur

Sunan Kudus adalah pencipta gending Maskumambang dan Mijil.

Sunan Muria sangat piawai menciptakan berbagai tembang cilik jenis Sinom dan Kinanthi

Sunan Kalijaga dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan seni wayang purwa atau wayang kulit serta gamelan

c. Sosial Kemasyarakatan

Sunan Ampel: membentuk jaringan kekerabatan melalui perkawinan para penyebar Islam dengan putri penguasa bawahan Majapahit serta membuat peraturan yang memuat nilai-nilai ajaran Islam untuk masyarakat.

Sunan Drajat adalah orang yang memliki kepedulian terhadap masyarakat golongan ekonomi lemah. la berusaha gigih untuk menciptakan kemakmuran dengan cara menjalin solidaritas sosial dan kerja bakti.

Sunan Kudus dalam dakwahnya mengajarkan mengenai alat-alat kebutuhan rumah tangga, pertukangan, kerajinan emas, pandai besi, serta pembuatan pusaka

d. Berbangsa dan Bernegara

Sunan Ampel termasuk perancang Kerajaan Islam Demak. Beliau sendiri berkedudukan sebagai bupati penguasa Surabaya menggantikan Arya Lembu Sura.

Sunan Kalijaga mempunyai kedudukan yang tinggi di kerajaan Demak sebagai guru sekaligus penasihat utama Sultan.

Sunan Gunung Jati memperkuat kedaulatan politik. Beliau juga berusaha mempererat hubungan dengan tokohtokoh berpengaruh.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved