Hari Buruh 2025

20 Puisi Menyentuh untuk Memperingati Hari Buruh May Day 1 Mei 2025, Cocok Dibaca saat Orasi

Puisi-puisi berikut sangat cocok dibacakan saat melakukan orasi untuk memperingati Hari Buruh.

Freepik
CONTOH PUISI MAY DAY - Ilustrasi buruh via Freepik. 20 Puisi Menyentuh untuk Memperingati Hari Buruh May Day 1 Mei 2025, Cocok Dibaca saat Orasi 

SRIPOKU.COM - Di bawah ini 20 contoh puisi menyentuh untuk memperingati Hari Buruh May Day 2025.

Puisi-puisi berikut sangat cocok dibacakan saat melakukan orasi untuk memperingati Hari Buruh.

Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day.

Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.

Baca juga: 10 Contoh Doa Menyentuh untuk Peringati Hari Buruh 1 Mei 2025, Jadikan Momen May Day Lebih Bermakna

1. Satu Mei, Suara dari Pabrik
Di balik suara mesin berdentang,
ada denyut jantung yang tak pernah tenang.
Buruh bukan hanya roda industri,
mereka jiwa dari negeri ini.

2. Tangan Kasar, Hati Mulia
Tangan ini mungkin penuh luka,
tapi hati kami penuh cinta.
Untuk anak, untuk masa depan,
kami bekerja tanpa beban.

3. Pagi yang Sama, Mimpi yang Berbeda
Setiap pagi kami berangkat serupa,
tapi harapan kami tak pernah sama.
Kami ingin cukup, kami ingin layak,
bukan sekadar hidup, tapi juga merayak.

4. 1 Mei Tak Pernah Bisu
Langkah kaki ribuan suara,
menggema di jalan kota.
Hari ini kami tak diam,
karena keadilan bukan mimpi kelam.

5. Kami yang Membuat Dunia Berjalan
Di balik layar kemajuan,
ada peluh yang tersembunyi.
Kami bukan sekadar angka di laporan,
kami jiwa yang tak bisa dikurangi.

6. Buruh Bukan Mesin
Buruh bukan baut, bukan sekrup,
kami punya jiwa dan tubuh yang rapuh.
Kami ingin dihargai, bukan diganti,
bukan dibayar murah, lalu disisihkan pergi.

7. Seragam Lusuh, Semangat Tak Kendur
Seragam kami mungkin lusuh,
tapi jiwa tak pernah luruh.
Kami berdiri, kami berseru,
karena hak itu milik semua, tak hanya satu.

8. May Day Adalah Hari Cinta
Bukan hanya hari protes,
May Day adalah cinta yang keras.
Cinta untuk hidup yang lebih layak,
bagi mereka yang tiap hari bersuara serak.

9. Suara dari Tanah Pabrik
Kami bersyair dengan palu,
bernyanyi di antara debu dan batu.
Bukan untuk mengeluh atau meratap,
tapi untuk menuntut yang pantas didapat.

10. Keringat Tak Pernah Bohong
Keringat ini saksi bisu,
bahwa kami telah berjuang sungguh-sungguh.
Jangan abaikan jerih payah ini,
karena roda ekonomi tak bisa berputar sendiri.

11. Kami Ada di Mana-Mana
Kami menyapu jalan dan kantor,
kami menjahit, menambal, menyetor.
Kami yang membuat kota hidup,
tapi sering disuruh diam dan tutup mulut.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved