Berita Ogan Ilir

Sampah Berserakan di Jalan Tanjung Batu-Burai, Kadis DLH Ogan Ilir Sebut 8 Truk Rusak

Pemandangan kontras menyambut siapa saja yang melintasi jalan penghubung strategis antara Tanjung Batu dan Burai di Ogan Ilir

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Agung Dwipayana
SAMPAH BERSERAKAN - Tumpukan sampah di pinggir jalan akses antar kecamatan penghubung daerah Tanjung Batu dan Burai, Selasa (22/4/2025). Keberadaan sampah ini dinilai merusak pemandangan dan menimbulkan bau busuk. 

SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Pemandangan kontras menyambut siapa saja yang melintasi jalan penghubung strategis antara Tanjung Batu dan Burai di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). 

Alih-alih hamparan hijau atau aktivitas warga, yang mendominasi justru gunungan sampah yang mencoreng keindahan.

Kondisi ini tak hanya merusak estetika, namun juga menebarkan bau busuk yang mengganggu kenyamanan masyarakat dan para pengendara yang melintas.

Menurut penuturan warga, biang keladinya adalah kebiasaan buruk sebagian masyarakat yang menjadikan bahu jalan sebagai tempat pembuangan sampah dadakan.

Sampah-sampah rumah tangga terlihat berserakan, menciptakan pemandangan yang kumuh dan tidak sehat.

Amin Taban (45), seorang petani karet yang kebunnya tak jauh dari lokasi, menjadi saksi bisu praktik buruk ini.

"Banyak yang buang sampah di sini," ujarnya dengan nada kesal kepada, Selasa (22/4/2025).

Ia kerap melihat pengendara motor berhenti mendadak hanya untuk membuang sampah di dekat kebunnya.

"Sudah sering sekali kejadian seperti itu," imbuhnya.

Warga juga menyoroti hilangnya fasilitas bak sampah yang dulunya sempat tersedia di beberapa titik penting di Tanjung Batu.

Namun, persoalan utama yang memperparah kondisi ini adalah keterlambatan kedatangan truk sampah. 

"Dulu pernah ada bak sampah, tapi sekarang entah ke mana. Dan juga truk sampah selalu datang terlambat. Jadilah semakin menumpuk sampah di pinggir jalan," keluh Amin.

Keluhan warga terkait persoalan sampah ini ternyata sudah sampai ke telinga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ogan Ilir.

Kepala DLH Ogan Ilir Abi Bakrin Sidik, mengakui adanya kendala serius terkait keterbatasan armada truk sampah. 

"Kami memiliki 11 truk sampah di DLH Ogan Ilir. Namun, delapan unit di antaranya rusak, dan hanya tiga yang bisa beroperasi," ungkap Abi saat dihubungi secara terpisah.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved