Pasca Lebaran Sriwijaya FC Tindak Lanjuti Bank Sumsel Babel Bakal Calon Sponsor 2025/26

Pasca selesainya musim kompetisi Liga 2 2024/25 lalu, manajemen Sriwijaya FC gerak cepat membenahi struktur organisasi dengan menggelar RUPS PT SOM, Jumat (28/2/2025) malam.

Manajemen Sriwijaya FC kemudian bergerak berburu pemain dan pelatih baru yang memiliki filosofi yang sama.

Baca juga: Anggota Komisi II, Giri Ramanda Tunggu Percepatan Pengangkatan Tertundanya CASN 2024 Seperti Apa

Alexander Rusli yang juga owner PT Digi Sport Asia berharap dengan memulai persiapan dari jauh hari ini sehingga Sriwijaya FC tidak mengalami permasalahan finansial seperti musim lalu.

"Kalau 2024/25 bukan alasan itu (pengefisiensian anggaran) memang kita telat memulainya. Tahun 2024/25 intinya sponsor itu jangan sampai merasa diinjak kaki," katanya.

Alexander Rusli mengatakan sponsor itu harus merasakan manfaatnya. Mereka sponsor dapat apa? Tentunya yang paling utama kalau mereka sponsor, bisnis mereka bertambah baik dengan terasosiasi dengan Sriwijaya FC.

"Itu yang menjadi PR Sriwijaya FC selama beberapa bulan terakhir, kita mencari apa sih orang sponsor jangan cuma nongol di kaos aja. Tapi juga ada apa tambah yang dirasakan perusahaan yang mau jadi sponsor tadi. Itu yang penting, ada timbal balik," kata Alexander Rusli.

Diakui Alexander Rusli, sebetulnya memang bisa saja mendapatkan sponsor dengan cara injak kaki. Akan tetapi itu hanya bertahan untuk jangka pendek.

"Tapi jangka panjang orang gak mau dua kali sponsor," katanya. 

Ia berharap sposnor yang digaet Sriwijaya FC untuk musim kompetisi 2025/26 akan sesuai target yang diinginkan.

"Karena mulainya lebih cepat, kita rame-rame nyari dukungan. Dan sponsor itu ada yang di kaos, ada macam-macam, kaos latihan, di lapangan, kita harus upayakan semua angle kita dorong supaya maksimal," pungkasnya.

Lantas dukungan Pemerintah Daerah untuk tahun ini apakah sudah ada gambaran?

"Sekarang Alhamdulillah Pak Gub ngirim wakil. Memang udah komunikasi juga beda sekali dengan awal tahun lalu. Sekarang ini sudah ada komunikasi akan ada dukunganlah. Dukungan gimanapun juga Pemerintah Daerah itu kan memang dititipkan untuk mengelola daerah. Tidak mungkin kita ngapa-ngapain kalau penguasa setempat gak berikan izin untuk jalan," terangnya.