Kunci Jawaban

Rangkuman Materi SKI Kelas 9 SMP Bab 4 Nilai Islam & Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia

Rangkuman materi SKI Kelas 9 SMP Bab 4 Nilai-nilai Islam dan Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia ini bisa menjadi referensi belajar peserta

|
Freepik
SKI KELAS 9 SMP - Ilustrasi kearifan Islam di Indonesia. Rangkuman materi SKI kelas 9 SMP Bab 4 Nilai Islam dan Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia. 

SRIPOKU.COM - Berikut ini rangkuman materi SKI Kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka Semester 2 Bab 4 Nilai-nilai Islam dan Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia.

Rangkuman materi SKI Kelas 9 SMP Bab 4 Nilai-nilai Islam dan Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia ini bisa menjadi referensi belajar peserta didik persiapan PTS/STS genap.

Baca juga: Rangkuman Materi SKI Kelas 4 MI Semester 2 Bab 4 Hijrah Nabi Muhammad ke Thaif dan Bab 5 Isra Miraj

Nilai-nilai Islam dan Kearifan Lokal dari Berbagai Suku di Indonesia

Materi ini menyoroti bagaimana ajaran Islam berintegrasi dengan budaya lokal, menciptakan bentuk-bentuk kearifan lokal yang unik di berbagai daerah.

1. Implementasi Nilai-Nilai Islam di Masyarakat

Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana oleh para ulama dan Walisongo.

Mereka mengintegrasikan ajaran Islam ke dalam budaya lokal tanpa menghilangkan identitas asli masyarakat. 

Contohnya, penggunaan istilah lokal seperti "Gusti Kang Murbening Dumadi" untuk menyebut Allah, dan

"Kanjeng Nabi" untuk Nabi Muhammad SAW. Selain itu, istilah seperti "Kiai" digunakan untuk menyebut ulama, dan "santri" untuk murid. 

2. Akulturasi Budaya Islam

Akulturasi adalah proses percampuran antara dua budaya atau lebih yang menghasilkan budaya baru tanpa menghilangkan ciri khas masing-masing.

Dalam konteks Indonesia, ajaran Islam berakulturasi dengan budaya lokal, menghasilkan tradisi-tradisi yang bernuansa Islami.

Contohnya termasuk penggunaan nama-nama hari dalam penanggalan seperti Ahad, Senin, dan seterusnya; serta seni dan budaya seperti hadrah, rebana, kasidah, kaligrafi, dan tari zapin. 

3. Kearifan Lokal di Berbagai Daerah

- Jawa: Tradisi seperti tahlilan, sekaten (upacara memperingati Maulid Nabi di Yogyakarta dan Surakarta), nyadran (ziarah kubur), dan lebaran ketupat. 

- Madura: Shalawatan (membaca shalawat di rumah-rumah secara bergantian) dan rokat tase (istighasah dan tahlil bersama di tepi laut sebagai ungkapan syukur). 

- Sunda: Upacara tingkeban (tujuh bulanan kehamilan), gusaran (meratakan gigi perempuan disertai pembacaan shalawat), dan cucurak (makan bersama). 

- Melayu: Petang megang (ziarah ke makam tokoh penting di Sungai Siak), balimau kasai (mensucikan diri menyambut Ramadhan), dan barzanji (pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW). 

- Bugis: Upacara ammateang (ritual kematian dengan sumbangan kepada keluarga yang ditinggalkan) dan mabbarasanji (pembacaan Barzanji dengan estetika tinggi). 

- Minangkabau: Salawat dulang (memuji Nabi Muhammad SAW dengan iringan ketukan pada dulang), makan bajamba (makan bersama dalam upacara adat), dan mandi balimau (membersihkan diri menjelang Ramadhan). 

Materi ini menekankan pentingnya memahami dan melestarikan kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai Islami, sebagai bagian dari identitas budaya bangsa Indonesia. 

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved