Rangkuman Materi SKI Kelas 6 MI Kurikulum Merdeka Semester 2, Bab 6 Sunan Kalijaga dan Sunan Muria

SRIPOKU.COM - Berikut rangkuman materi SKI kelas 6 MI Kurikulum Merdeka Semester 2, Bab 6 Sunan Kalijaga dan Bab 7 Sunan Muria.

Rangkuman materi SKI Kelas 6 MI Bab 6 Sunan Kalijaga dan Bab 7 Sunan Muria ini bisa menjadi referensi peserta didik menghadapi STS/PTS genap.

Baca juga: Latihan Soal STS/PTS Genap SKI Kelas 6 MI Semester 2, Bab 6 Sunan Kalijaga dan Bab 7 Sunan Muria

Berikut ringkasan materi Bab 6 Sunan Kalijaga dan Bab 7 Sunan Muria.

Sunan Kalijaga dan Sunan Muria: Dakwah Islam dengan Kearifan Budaya

Dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara, Wali Songo memiliki peran penting dalam mengenalkan ajaran Islam kepada masyarakat.

Dua wali yang terkenal karena metode dakwahnya yang unik dan penuh kearifan adalah Sunan Kalijaga dan Sunan Muria. Keduanya tidak hanya menyebarkan Islam, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai sosial dan budaya yang masih berpengaruh hingga kini.  

Sunan Kalijaga: Pendakwah dengan Pendekatan Budaya
 
Sunan Kalijaga, yang memiliki nama asli Raden Said, merupakan putra Adipati Tuban.

Beliau dikenal sebagai wali yang menggunakan kesenian dan budaya lokal sebagai sarana dakwah.  

Metode Dakwah Sunan Kalijaga

1. Menggunakan Wayang Kulit

Sunan Kalijaga mengadaptasi wayang kulit sebagai media dakwah. Ia memasukkan nilai-nilai Islam dalam cerita pewayangan, seperti kisah Pandawa dan Kurawa yang diberi makna Islami.  

2. Mengembangkan Seni dan Budaya  

Selain wayang, Sunan Kalijaga juga menciptakan tembang (lagu) yang berisi ajaran Islam, seperti Ilir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul.  

3. Mendirikan Masjid Agung Demak

Sunan Kalijaga juga berperan dalam pembangunan Masjid Agung Demak, yang menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa.  

4. Menanamkan Konsep Islam secara Bertahap 

Beliau tidak langsung mengubah kebiasaan masyarakat, tetapi membiarkan mereka beradaptasi secara bertahap, sehingga Islam diterima dengan mudah.  

Ajaran Sunan Kalijaga

- Mengajarkan Islam dengan lembut dan tidak memaksa.  
- Mendorong umat untuk tetap menghormati budaya lokal yang tidak bertentangan dengan Islam.  
- Menanamkan nilai gotong royong dan persatuan dalam masyarakat.  

Sunan Muria: Pendakwah di Pedesaan
  
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga yang bernama asli Raden Umar Said. Beliau lebih memilih berdakwah di daerah terpencil, khususnya di pegunungan dan pedesaan.  

Metode Dakwah Sunan Muria

1. Pendekatan kepada Masyarakat Kecil

Sunan Muria mengajarkan Islam kepada petani, nelayan, dan rakyat biasa. Ia menyampaikan dakwah dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.  

2. Mengajarkan Kesenian dan Pertanian

Beliau mengajarkan teknik bercocok tanam dan perikanan agar masyarakat bisa hidup lebih sejahtera sambil menjalankan ajaran Islam.  

3. Menggunakan Tembang dan Permainan Tradisional

Seperti ayahnya, Sunan Muria juga menggunakan seni sebagai media dakwah, salah satunya melalui tembang Sinom dan Kinanti yang berisi pesan moral dan keagamaan.  

4. Membangun Masjid Muria

Sunan Muria membangun masjid di sekitar Gunung Muria yang hingga kini menjadi tempat bersejarah dalam penyebaran Islam.  

Ajaran Sunan Muria

- Mengajarkan kesederhanaan dan kerja keras.  
- Menanamkan nilai kepedulian sosial dan kebersamaan.  
- Mengajak masyarakat untuk memahami Islam melalui kegiatan sehari-hari.  

Kesimpulan

Sunan Kalijaga dan Sunan Muria adalah dua wali yang memiliki metode dakwah berbeda, tetapi sama-sama efektif dalam menyebarkan Islam.

Sunan Kalijaga berdakwah melalui kesenian dan budaya di kalangan bangsawan, sementara Sunan Muria menyampaikan ajaran Islam kepada rakyat kecil dengan pendekatan yang lebih sederhana.

Keduanya menunjukkan bahwa Islam bisa disebarkan dengan cara yang damai dan penuh kebijaksanaan.  

Hingga kini, ajaran mereka masih terasa dalam budaya Indonesia, seperti dalam kesenian wayang, tembang Jawa, hingga nilai gotong royong yang tetap hidup di masyarakat.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News