Nisfu Syaban 2025

Panduan Sholat Hajat pada Malam Nisfu Syaban, Lengkap Doa dan Bacaan Sholawat Nabi Muhammad

Berikut panduan Sholat Hajat pada malam Nisfu Syaban yang disunahkan lengkap doa dan sholawat.

Warta Kota/Nuri Yatul
PANDUAN SHOLAT NISFU -- Ribuan jemaah melakukan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023) pagi. Panduan Sholat Hajat pada Malam Nisfu Syaban, Lengkap Doa dan Bacaan Sholawat 

SRIPOKU.COM - Berikut panduan Sholat Hajat pada malam Nisfu Syaban yang disunahkan lengkap doa dan sholawat.

Waktu yang paling penting dalam bulan Syaban adalah malam Nisfu Syaban, yaitu waktu pertengahan bulan Syaban atau 15 Syaban.

Pada tahun 2025 ini, malam Nisfu Syaban dimulai sejak 14 Syaban 1446 Hijriah malam (Kamis, 13 Februari malam) atau malam Jumat mulai ba'da Maghrib.

Tentunya untuk mendapatkan syafaat, umat Muslim berlomba-lomba beribadah dengan khusyuk.

Berikut Sripoku.com bagikan panduan sholah hajat malam Nisfu Syaban.

ILUSTRASI NISFU SYABAN - Puluhan ribu umat muslim memenuhi masjid untuk menjalankan sholat tarawih pertama Ramadan 1436 H di Masjid Agung Mujahidin Pontianak, Rabu (17/6) malam, Amalan Sunah Malam Nisfu Syaban, Malam Penuh Syafaat yang Dinantikan
ILUSTRASI NISFU SYABAN - Puluhan ribu umat muslim memenuhi masjid untuk menjalankan sholat tarawih pertama Ramadan 1436 H di Masjid Agung Mujahidin Pontianak, Rabu (17/6) malam, Amalan Sunah Malam Nisfu Syaban, Malam Penuh Syafaat yang Dinantikan (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Baca juga: Bukan Cuma Malam Nisfu Syaban, Berikut 3 Peristiwa Penting di Bulan Syaban, Jangan Sampai Kelewat

Cara Shalat Hajat
- Membaca niat sholat hajat
- Takbiratul ihram
- Membaca doa iftitah
- Membaca surah Al Fatihah
- Membaca salah satu surah Al-Qur'an
- Rukuk
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua
- Bangkit dan lakukan gerakan rakaat kedua seperti rakaat pertama
- Duduk tasyahud akhir
- Salam

Bacaan Niat Sholat Hajat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala

Artinya

"Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka'at karena Allah Ta'ala".

Doa setelah Sholat Hajat
Kitab Ta'Jul Jamil Lil Ushul menjelaskan setelah melaksanakan shalat hajat sebaiknya dilanjutkan dengan membaca doa sholat hajat.

Doa ini dibaca dengan diawali membaca istighfar sebanyak 100 kali atau minimal 33 kali kemudian dilanjutkan dengan sholawat atas Nabi Muhammad SAW dengan jumlah yang sama.

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه

Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih

Artinya

"Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat pada-Mu".

Lalu membaca doa seperti yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa:

Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanallohi robbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. As aluka muujibaari rohmatika wa 'aazaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada' lii dzamban illa ghofartah walaa hamman illaa farojtah walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitah yaa arhamar roohimiin

Artinya

"Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang".

Dalam Kitab Jami' al-Tirmidzi terdapat hadits dari Abu Hurairah RA, ketika Nabi SAW tengah risau dalam sebuah persoalan, ia lalu menengadah ke langit dan berdoa dengan sungguh-sungguh, beliau SAW mengucap

يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ

Ya Hayy ya Qayyum

Artinya

"Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri".

Waktu Mustajab Sholat Hajat
Menurut Ali Akbar bin Aqil waktu yang terbaik untuk mengerjakan sholat hajat adalah sepertiga malam terakhir, yakni antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh.

Cara Baca Yasin 3 Kali Malam Nisfu Syaban

Pada Nisfu Syaban ini ada beberapa amalan yang dapat dilakukan diantaranya memperbanyak Sholat 
sunah, berdoa, zikir, selawat nabi, dan membaca surat Yasin.

Adapun anjuran membaca surat Yasin di malam nisfu Syaban ialah sebanyak tiga kali.

Hal ini 
lantaran surat yasin memiliki kedudukan istimewa dan mulia di antara surat lainnya dalam 
Alquran.

Pasalnya di dalam surat yasin terkandung banyak ayat baik seperti pesan dan nasihat 
serta ilmu pengetahuan.

Oleh sebab itu dianjurkan untuk membaca surat Yasin sebanyak tiga kali 
di malam Nisfu Syaban sembari memohon keberkahan kepada Allah berupa rezeki, umur dan ampunan.

Surat Yasin pada malam Nisfu Sya’ban dibaca sebanyak tiga kali setelah melaksanakan salat 
Maghrib. 

Setiap bacaan surat Yasin diniatkan dengan hajat yang berbeda-beda.

Berikut 3 niat baca Yasin malam Nisfu Syaban :

1. Yasin pertama: Agar dipanjangkan umur karena ibadah kepada Allah 

2. Yasin kedua: Agar mendapat rezeki yang banyak dan halal untuk bekal ibadah kepada Allah.

3. Yasin ketiga: Agar diteguhkan imannya, supaya tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebenaran 
sampai akhir hayat (husnul khotimah). Karena Iman itulah yg menentukan nasib masa depan 
seseorang.

Setiap selesai membaca surat Yasin dianjurkan untuk membaca doa malam Nisfu Sya’ban.

Adapun doa malam Nisfu Sya’ban yang biasa dibacakan sebagaimana tertera dalam kitab Maslakul 
Akhyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya adalah sebagai berikut.

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ   اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي 
أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى 
اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ   
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal 
in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn. 

Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya 
fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka 
sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. 

Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, 
“yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ 
muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn. 

Artinya: "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran 
dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain 
Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari 
perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. 

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau 
orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan 
rezekiku. 

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat 
kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang 
diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia 
kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’

Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para 
sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved