Contoh Teks Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Berjudul Gajah Si Pemarah, Singkat dan Penuh Pesan Moral

Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Gajah Si Pemarah yang bisa dipelajari, Cerita Fabel adalah cerita tentang kehidupan hewan.

Penulis: Siti Umnah | Editor: Siti Umnah
Pixabay.com
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN : Ini contoh cerita fabel dongeng Bahasa Indonesia Gajah Si Pemarah yang bisa dipelajari, Cerita Fabel adalah cerita tentang kehidupan hewan.(Pixabay.com) 

SRIPOKU.COM - Berikut ini disajikan contoh Cerita Fabel Bahasa Indonesia yang dapat dipelajari berjudul Gajah Si Pemarah.

Cerita Fabel adalah sebuah kisah atau cerita tentang kehidupan hewan yang memiliki watak layaknya manusia.

Baca juga: Contoh Teks Fabel Dongeng Bahasa Indonesia Berjudul Flik Tupai di Musim Kenari, Singkat dan Menarik

Baca juga: Contoh Cerita Fabel Bahasa Inggris Judul The Dog and His Bone, Dilengkapi Terjemahan Cerita Fabel

Gajah Si Pemarah 

Di sebuah hutan, hidup seekor semut kecil dan seekor gajah yang bertubuh besar.

Gajah bertubuh besar tersebut sangat kuat dan dikenal sebagai hewan yang pemarah.

Karena merasa badannya besar, ia pun seringkali meremehkan hewan lain di hutan yang memiliki badan kecil.

Semut kecil pun tak luput menjadi incaran gajah untuk diremehkan.

Setiap kali gajah bertemu dengan semut di jalan, Gajah selalu mengganggu semut dan keluarganya entah gangguannya itu dalam bentuk perkataan atau pun tindakan.

Meski suka menjadi bahan ejekan dan hinaan dari penghuni hutan lainnya, utamanya Gajah, semut tak pernah gentar.

Ia selalu bersikap biasa dan bekerja keras setiap hari. Semut tidak pernah malas.

Suatu pagi yang cerah, ketika semut dan keluarganya hendak mencari makan, tiba – tiba saja Gajah menyemprotkan air dari belalainya ke arah keluarga semut.

Kejadian ini tentu saja membuat semut dan keluarganya menangis.

Semut pun bertanya, “Hei Gajah! Ada apa dengan kamu? Mengapa kamu selalu menyusahkan aku dan keluargaku?”

Melihat semut menangis, Gajah semakin murka dan tidak terima.

Ia berkata, “Hei semut, jangan cengeng kau! Berhentilah menangis atau aku yang akan menghancurkan kamu sampai mati!”.

Semut dan keluarganya pun diam dan berhenti menangis.

Namun mereka memutuskan untuk memberi pelajaran kepada gajah.

Keesokan harinya, ketika semut akan bekerja, semut mengajak keluarganya untuk menaiki punggung gajah dari belakang.

Sesampainya di atas, ia pun masuk ke dalam belalai gajah dan mulai menggigitinya.

Tentu saja, gajah geli dan merasa kesakitan terlebih rombongan semut yang menggigit belalainya itu sangat kompak.

Gajah pun berteriak, “Ahh, berhenti! Itu menyakitkan!”

Gajah bahkan mencoba segala cara yang ia bisa untuk menghentikan gigitan semut dan keluarganya, hanya saja apapun cara yang Gajah coba lakukan tetap tidak berhasil menghentikan gigitan semut dan keluarganya.

Akhirnya gajah pun meminta maaf atas apa yang pernah ia lakukan kepada semut dan keluarganya.

Semut pun menjawab, “Baiklah, aku akan berhenti. Bagaimana? Sekarang kamu sudah tahu bukan bagaimana rasanya disakiti?”

Sejak saat itu, gajah berjanji untuk tidak akan mengganggu makhluk apapun di hutan.

Akhirnya, hewan kecil di hutan yang dulunya sering dibully oleh Gajah sekarang bisa hidup di hutan dengan tenang dan damai termasuk semut dan keluarganya.

 

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini.

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved