Berita Sriwijaya FC
Sriwijaya FC Terancam Game Over, No Salary Full, No Training, No Match Jelang Lawan PSMS
Genderang ancaman boikot latihan menjelang laga ke-5 babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 kembali disuarakan skuat Sriwijaya FC.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Genderang ancaman boikot latihan menjelang laga ke-5 babak playoff degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25 kembali disuarakan skuat Sriwijaya FC.
Meski saat ini Sriwijaya FC lebih berpeluang untuk aman lolos dari degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan, namun masih menebar ancaman bakal kiamat alias game over.
Seperti diketahui Sriwijaya FC saat ini berada di peringkat 2 klasemen sementara Gtrup H Pegadaian Liga 2 2024/25 dengan mengantongi poin 6.
Sedangkan rival 2 klub Sriwijaya FC di bawahnya yakni Persikota Tangerang dan Nusantara United FC di peringkat 3 dan 4 sama-sama mengantongi 3 poin.
Sementara klub di atas Sriwijaya FC yakni PSMS Medan yang mengantongi 9 poin sudah dipastikan lolos dari degradasi dan bertahan di Liga 2 musim depan.
Namun jika Sriwijaya tidak bisa mengamankan laga home menghadapi vs PSMS Medan yang akan tersaji di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Senin (10/2/2025) pukul 15.30, maka ini menjadi ancaman.
Andai saja laga krusial Srwijaya FC bisa mengalahkan PSMS Medan, maka sudah dipastikan Sriwijaya FC akan aman dari degradasi.
Jika nanti Sriwijaya FC bisa mengantongi 9 poin (dengan asumsi mengalahkan PSMS Medan), maka SFC bisa saja mengabaikan laga pamungkas away di kandang Nusantara United FC.
Seperti diketahui Liga 2 tinggal 10 hari lagi. Sementara manajemen Sriwijaya FC harus menyiapkan untuk membayar gaji pemain 3 bulan plus DP, pelatih 4 bulan plus DP, dan ofisial 3 bulan.
"Kalian diam, kami juga akan diam. Wahai manajemen PT Digi - PT SOM. Mau drama & sinetron apalagi? No Salary Full, No Training, No Match, Game Over Sriwijaya FC," tulis skuat Sriwijaya FC.
Asisten Manajer Sriwijaya FC Randi Aksa mengtakan, sebetulnya hak skuat SFC ini terus diusahakan siang malam oleh manajemen.
"Kita berusaha carikan dananya untuk anak-anak termasuk pelatih dan official. Hanya saja kita mampu membayar dengan cara dicicil itu yang kita lakukan," kata Randi Aksa kepada Sripoku.com.
Randi Aksa menyatakan sampai saat ini pihak manajemen SFC tetap berkomitmen tidak akan lari dari tanggung jawab hak dan kewajiban pemain untuk segera dilunaskan.
"Ini kita juga masih mencarikan dana buat para pemain dan official. Kita gak tidur, terus bekerjasama dalam menyelesaikan semua permasalahan yang ada di tim," katanya.
Randi Aksa meminta skuat Sriwijaya FC untuk tidak khawatir karena dirinya sebagai Asisten Manajer akan memperjuangkan hak pemain, pelatih dan ofisial.
Zulkifli Ubah Sriwijaya FC Jadi "Heavy Metal Football", Taktik Baru Andalan Laskar Wong Kito |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Evaluasi Pemain Belakang, Sering Kalah Duel Satu Lawan Satu |
![]() |
---|
Progres Sriwijaya FC Semakin Meningkat Menjelang Bergulirnya Liga Championship |
![]() |
---|
Seusai TC di Jakarta, Sriwijaya FC Gelar Latihan Perdana di Jakabaring dengan 34 Pemain |
![]() |
---|
Bukan Ibrahim Bahsoun, Sriwijaya FC Lebih Berpeluang Rekrut Pedrinho Asal Brasil Pemain Asing Kedua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.