Berita Palembang

Bunga Sedap Malam Paling Laris Dibeli Warga Tionghoa saat Menyambut Hari Raya Imlek Tahun 2576

Semarak menyambut Tahun Baru Imlek 2576 di Palembang sangat terasa, khususnya di Pasar Buah Temenggung di Jalan Sayangan Kelurahan 17 Ilir Palembang.

Penulis: syahrul hidayat | Editor: tarso romli
sripoku.com/syahrul hidayat
BELI BUNGA - Masyarakat Keturunan Tionghoa di Palembang ramai membeli bunga di depan Pasar Buah Temenggung, Kelurahan 17 Ilir Kota Palembang untuk persiapan sembayang Imlek, Selasa (28/1/2025). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Semarak menjelang Tahun Baru Imlek 2576 terasa kental di Jalan Sayangan, tepatnya di depan Pasar Buah Temenggung, Kelurahan 17 Ilir, Kecamatan Ilir Timur Dua, Kota Palembang, Selasa (28/1/2025).

Sejak Senin (27/1/2025) dini hari, para pedagang bunga di kawasan ini diserbu oleh warga Tionghoa di Palembang yang tengah mempersiapkan persembahan untuk sembahyang Imlek.

Berbagai jenis bunga segar seperti aster, sedap malam, dan anggrek menjadi incaran utama pembeli. Harga yang ditawarkan pun cukup bervariasi, mulai dari Rp 15.000 per tangkai untuk bunga aster dan sedap malam, hingga Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per tangkai untuk bunga anggrek.

"Kami sudah mulai berjualan sejak pukul 04.00 dini hari," ujar Yuli (35), seorang pedagang bunga asal Lebak Keranji, Bukit Besar Palembang.

"Pembeli sudah ramai sejak pagi, mereka mencari bunga-bunga segar untuk persembahan sembahyang," ujarnya.

Bunga-bunga yang dijual oleh para pedagang ini didatangkan langsung dari daerah penghasil bunga di Jawa, seperti Bandung dan Bogor.

Menurut para pedagang, bunga sedap malam menjadi jenis bunga yang paling banyak dicari oleh pembeli.

"Bunga sedap malam itu kan harum, jadi cocok untuk persembahan," kata Solah, seorang pedagang bunga yang sudah puluhan tahun berjualan di kawasan tersebut.

"Selain bunga, buah jeruk juga banyak dicari oleh pembeli."

Bagi warga Tionghoa, bunga memiliki makna yang sangat penting dalam perayaan Imlek.

Selvia (39), seorang pedagang pakaian Imlek yang juga membeli bunga, mengungkapkan bahwa bunga melambangkan pertumbuhan dan perkembangan.

"Bunga itu bagi kami simbol kehidupan yang terus berkembang. Saya suka bunga sedap malam karena aromanya yang khas dan menenangkan," tandasnya.

Dikatakan oleh Selvi, tidak hanya bunga, perayaan Imlek di Palembang juga identik dengan sembahyang tebu atau sembahyang besar yang biasanya dilakukan pada hari kesembilan.

Dalam sembahyang ini, umat Konghucu memanjatkan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Baca berita lainnya di Sripoku.com dengan mengklik Google News.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved