Berita Sriwijaya FC

Berapa Harga Sriwijaya FC Kalau Dijual? PSMS Saja Dikabarkan Harga Pasarannya Rp 20,51 M

Berapa harga Sriwijaya FC kalau dijual? PSMS saja dikabarkan harga pasarannya Rp 20,51 M.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
KOLASE/@prajesta
CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta selaku pemegang saham mayoritas PT SOM manajemen pengelola Sriwijaya FC.  

"Saya ngobrol sama Pak Indrayadi (Dirtek PT SOM) 2 minggu sebelum kompetisi dimulai. Aji Manajer Sriwijaya FC baru masuk 1 hari sebelum TC (17 Agustus 2024). Kita gak ada persiapan apa-apa," kata Anggoro Prajesta.

Anggoro mengibaratkan Digi kalau orang naik gunung tidak pakai jaket, tidak bawa tenda. Tendanya baru dikirim dari bawa ke atas. Butuh jaket, baru dikirim lagi dari bawa ke atas.

"Emang gak siap. Sudah gitu plus gak ada bantuan porter kayak sponsor bantuin kita ngangkat. Kita kedinginan, hipertermia lama-lama mati juga kalau gak ada satuannya semua. Namanya di gunung harus bersatu. Kalau gak bersatu, ada yang ditinggal ya hipertermia. Makanya harus Bersatu. Kalau gak bersatu, susah," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk BUMD Bank milik Pemprov Sumsel juga informasinya juga masih belum bisa menjadi sponsorship Sriwijaya FC. Begitu juga calon-calon sponsor lainnya masih belum ada realisasi. 

"Bank Sumsel Babel belum mau ngasih sponsor alasannya tunggu gubernur terpilih dilantik. Sedangkan yang lain mau, tetapi baru sekadar ngajak janjian saja. Uang yang digunakan sekarang-sekarang ini bukan duit sponsor tapi duit investor yaitu Digi Sport Asia. Kalau aja dari dulu ada sponsor yang dukung SFC mau bantu klub ini tidak mungkin seperti ini. Pastinya uang masuk langsung sudah kita bayar lunas semua gaji dari dulu," ungkapnya.

Pasca diberitakan dirinya diminta undur diri tidak mencampuri PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri), CEO PT Digi Sport Asia Anggoro Prajesta akhirnya angkat bicara terkait harus turun tangan membackup agar Sriwijaya FC tidak terdegradasi ke Liga 3.

Di detik-detik genting jelang ditutupnya transfer window Rabu (15/1/2025) pukul 23.59 untuk mendaftarkan pemain Sriwijaya FC untuk berlaga di babak play-off degradasi Pegadaian Liga 2 2024/25, selaku pemegang saham mayoritas, PT Digi Sport Asia masih yang diandalkan.

Selain mengupayakan membayar gaji sebulan di awal untuk 12 pemain anyar dari 27 pemain Sriwijaya FC yang terdaftar di system LIAS dan SIAP, Anggoro juga membayarkan gaji sebulan untuk pelatih dan ofisial serta mengupayakan untuk keberangkatan laga perdana play-off ke Medan, Jumat (17/1/2025) malam.

"Ya kita yang bayar datangkan 12 pemain baru Sriwijaya FC. Hari ini (kemarin) ofisial dan pelatih kita transfer gajinya sebulan itu juga dari saya juga uangnya. Jadi mau dibilang apalagi nih," ungkap Anggoro Prajesta.

Adapun 12 pemain anyar Sriwijaya FC yang didatangkan itu yakni: Melvis Uaga pemain baru dari PSBS Biak, Octovianus Otto Kapisa pemain baru dari PSBS Biak, Try Hamdani Goetara kiper baru dari Gresik United, Fachri Ruzzaman Alhayani dari PSPS, Fadau dari PSPS, Risky Berlianto pemain lokal Sumsel, Afiful Huda dari PSPS, Arbeta Rokyawan.

Kemudian ada pemain pinjaman dari Persib Bandung yakni Muhammad Daffa Fadlullah Putra Sofyan, Nadhif Girasta Kosasih, Rifqi Rohiman, Valda Uzlah. 

Anggoro mengatakan untuk mendatangkan 12 pemain anyar semua harus dibayarkan 1 bulan gaji di awal.

"Kan udah digaji sebulan di depan. Mereka mau datang dibayar di depan semua. Semua khawatir kalau gak dibayar. Pemain pinjaman gak gratis. Yang gratis itu cuma yang dari Persib doang. Yang lainnya bayar. Kalau gak dibayar, gak ada yang mau datang," katanya.

Anggoro mengaku mendapat masukan untuk dirinya tidak terlalu banyak ikut campur urusanannya PT SOM.

"Intinya saya putusin saya gak mau ikut campur langsung. Giliran saya gak ikut campur langsung, tetap aja kita yang harus bayar.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved