Kunci Jawaban

Rangkuman Materi PAI Kelas 9 SMP Bab 6 Kurikulum Merdeka, Mengapresiasi Peradaban Daulah Usmani

Rangkuman tersebut dipelajari oleh siswa kelas 9 SMP yang dimuat pada Bab 6 Kurikulum Merdeka dengan pembahasan Mengapresiasi Peradaban Daulah Usmani.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
pngegg.com
Berikut ini rangkuman materi PAI kelas 9 SMP Bab 6 Kurikulum Merdeka, Mengapresiasi Peradaban Daulah Usmani. 

Hal ini menyebabkan para rajanya cemas dan melakukan penyerangan dengan mengusir umat Islam dari Eropa, namun berhasil dikalahkan pasukan Murad I. Beliau meninggal sebagai syuhada pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 791 M., dan tampuk kekuasannya diberikan kepada putranya, Bayazid I.

Daulah Usmaniyah pada Masa Bayazid I

Pada masa Sultan Bayazid I, beliau berhasil menguasai wilayah- wilayah Kristen Anatolia, sehingga ia diberi gelar "Yaldrum" yang berarti kilat. Semangat dan upaya beliau menjadikan Paus cemas dan melakukan penyerangan terhadap pasukan Bayazid, sehingga terjadilah Perang Salib I.

Masa Kebangkitan dan Kejayaan Daulah Usmaniyah

Berikut para khalifah pada masa kebangkitan kembali Daulah Usmaniyah hingga menjelang kemunduran dan berakhirnya Turki Usmani: 

• Muhammad I (817-824 H./1403-1421 Μ.) 
• Murad II (824-855 H./1421-1451 Μ.) 
• Muhammad II/Al-Fatih (855-884 H./1451-1481 Μ.) 
• Bayazid II (884-918 H./1481-1512 Μ.) 
• Salim I (918-926 H./1512-1520 Μ.) 
• Sulaiman I/Al-Qonuni (927-974 H./1520-1566 Μ.)

Daulah Usmaniyah pada masa Muhammad I

Setelah berkuasa, Sultan Muhammad I mulai menyusun kekuatan melalui strategi, menjalin hubungan diplomatik dengan penguasa Byzantium dan Vanesia. Strategi ini berhasil dan mampu mengembalikan citra dan kebangkitan Daulah Usmaniyah. Beliau memindahkan ibu kota dari Adronopel ke Busyro sebagai kota para Fuqoha. Pada usia 43 tahun (824 H./1421 M.) Sultan Muhammad I wafat, dan digantikan oleh putranya Murad II.

Daulah Usmaniyah pada Masa Murad II

Sultan Murad II melanjutkan tradisi pemimpin sebelumnya, yakni perluasan wilayah dengan prioritas merangkul wilayah Albania, Asia Kecil, Falakh dan Hongaria yang sebelumnya terlepas dari kekuasaan Daulah Usmaniyah. 

Pada masa ini terjadi beberapa peperangan, di antaranya Perang Salib kedua. Dalam peperangan ini beliau mengalami kekalahan, tetapi dengan bantuan putranya, akhirnya perang dilanjutkan dan berhasil meraih kemenangan.

Baca juga: Rangkuman Materi PAI Kelas 9 SMP Bab 7, Meraih Ketenangan Jiwa dengan Meyakini Qada dan Qadar

Daulah Usmaniyah pada Masa Muhammad II/Al-Fatih

Al-Fatih menerima mandat kekuasaan pada saat ia berusia 12 tahun. Kemudian pada saat berusia 21 tahun, beliau sudah mampu menaklukkan Konstantinopel, sehingga mendapat julukan al- Fatih (sang penakluk). Beliau merupakan pribadi yang sangat mahir dalam hal strategi perang, cerdas, menguasai sains, matematika dan juga mampu berkomunikasi dalam enam bahasa.

Selain itu beliau juga merupakan pribadi yang jujur, dermawan dan mampu menggabungkan antara keadilan dan kekuatan. Beliau merupakan sosok yang senang dengan sejarah, bahkan tidak jarang dia habiskan waktunya untuk mengkaji sejarah masa lalu. Beliau mengingat sabda Rasullullah Saw yang menyatakan bahwa pemimpin yang dapat menaklukan kota Konstantinopel adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya.

Sehingga beliau berusaha mewujudkannya dengan berbagai bentuk usaha, antaralain: 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved