Berita Sriwijaya FC

Nasib Gabe Silva-Valpoort di Sriwijaya FC tak Jelas, Klaim Dibohongi Soal Dokumen Pelepasan & Kitas

Gabriel dan Valpoort mengungkapkan bahwa mereka telah meminta dokumen pelepasan agar proses transfer atau kepulangan mereka dapat dipercepat.

Penulis: Angga | Editor: Odi Aria
Kolase Sripoku.com/Angga
Gabriel Henrique Silva dan Meghon Valpoort, dua legiun asing Sriwijaya FC. Keduanya tertahan tak bisa pergi dari SFC usai masalah dokumen belum selesai. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Nasib dua legiun asing Sriwijaya FC, Gabriel Silva dan Meghon Valpoort, masih menggantung. Keduanya kini masih berada di Hotel Majestic, meski sempat beredar kabar bahwa mereka akan hengkang dari klub.

Namun, hingga kini, manajemen Sriwijaya FC belum memberikan surat pelepasan yang diminta oleh keduanya, sehingga status mereka masih tercatat sebagai pemain Elang Andalas.

Gabriel dan Valpoort mengungkapkan bahwa mereka telah meminta dokumen pelepasan agar proses transfer atau kepulangan mereka dapat dipercepat.

 "Kami meminta dokumen pelepasan agar apabila ada tawaran transfer atau ingin pulang dan bermain di negara kami, prosesnya bisa dipercepat," ujar Gabriel.

Selain itu, keduanya juga mengungkapkan bahwa manajemen Sriwijaya FC tidak menyediakan makanan untuk mereka di hotel, sehingga mereka terpaksa menggunakan uang pribadi untuk kebutuhan sehari-hari.

Gabriel dan Valpoort juga mengungkapkan bahwa mereka telah sepakat untuk mengurangi jumlah biaya transfer yang disepakati sebelumnya dengan manajemen, yang semula lebih dari Rp 100 juta.

 "Kami berdua sepakat untuk mengurangi biaya transfer yang harus dibayar kepada kami," tambah Gabriel.

Namun, meskipun sudah mengajukan permintaan, hingga saat ini surat pelepasan yang diinginkan oleh keduanya belum juga diberikan oleh manajemen Sriwijaya FC.

Gabriel mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen yang dinilai terus berbohong dan menunda-nunda pengeluaran dokumen tersebut.

“Mereka terus berbohong kepada kami tentang surat pelepasan dan hanya menunda-nunda,” ujar Gabriel.

Ia juga mengkritik beberapa pihak di dalam klub, seperti Ali, Ajie, Anggoro, dan agen sepak bola yang bekerja di Sriwijaya FC yang dinilai selalu memberikan alasan yang tidak jelas.

Selain masalah surat pelepasan, Gabriel dan Valpoort juga mengungkapkan bahwa manajemen Sriwijaya FC meminta mereka untuk membayar sendiri biaya KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas), yang seharusnya menjadi tanggung jawab klub.

 "Mereka meminta kami untuk membayar KITAS kami sendiri, dan mengatakan bahwa mereka sudah membayar dari uangnya sendiri, padahal itu tidak pernah disepakati atau diberitahukan kepada kami sebelumnya," ungkap Gabriel.

Padahal, dalam kontrak yang mereka tandatangani, manajemen seharusnya menanggung seluruh biaya terkait KITAS.

 “Dalam kontrak kami, tertulis bahwa klub yang akan menanggung dan membiayai seluruh proses KITAS,” jelas Gabriel.

Meski mengalami berbagai masalah dan ketidakjelasan dari manajemen, Gabriel dan Valpoort menegaskan akan tetap profesional dan menjalankan tugas mereka sebagai pemain Sriwijaya FC.

"Sebagai pemain profesional, kami harus tetap menjalankan tugas kami, meskipun situasinya sulit. Kami tetap berkomitmen kepada klub, sejarahnya, dan para fans," tutup Gabriel.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved