Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Halaman 138-140 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi

Berikut adalah soal dan kunci jawaban Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP halaman 138-140 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 4.

Penulis: Ayu Wahyuni | Editor: Ayu Wahyuni
buku.kemdikbud.go.id
Kunci jawaban Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP halaman 138-140 Kurikulum Merdeka, soal Uji Kompetensi Bab 4. 

SRIPOKU.COM - Berikut adalah soal dan kunci jawaban Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP halaman 138-140 Kurikulum Merdeka.

Pada buku paket Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP halaman 138-140 Kurikulum Merdeka, terdapat soal Uji Kompetensi Bab 4 yang siswa harus kerjakan.

Mengutip melalui YouTube Media Pembelajaran, silahkan siswa simak dan pelajari kunci jawaban berikut ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Halaman 145 Kurikulum Merdeka, Tugas Ayo Mengamati

Uji Kompetensi

A. Isilah Teka-Teki Silang di bawah ini!

Teka-Teki Silang soal Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP halaman 138-140 Kurikulum Merdeka.
Teka-Teki Silang soal Pendidikan Pancasila kelas 9 SMP halaman 138-140 Kurikulum Merdeka. (buku.kemdikbud.go.id)

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Halaman 156 Kurikulum Merdeka, Ayo Mencari Informasi

Pertanyaan:

1. Siapakah tokoh yang berpendapat bahwa tradisi merupakan adat kebiasaan yang dilakukan turun-temurun dan masih terus dilakukan dalam masyarakat dan berbeda-beda di setiap tempat atau di setiap suku?

2. Terdapat tiga karakteristik pembagian dari Sibarani. Apakah itu?

3. Menurut Pudjiastuti, di Indonesia terdapat sesuatu yang merupakan sumber kearifan lokal dan memuat nilai-nilai kehidupan sosial budaya bangsa pada masa lalu. Apakah itu?

4. Istilah ini dimaknai sebagai cipta, rasa, dan karsa. Apakah istilah yang dimaksud?

5. Apakah yang dimaksud dengan kemampuan berpikir dan mental untuk menghasilkan ilmu pengetahuan serta sistem ilsafat dalam masyarakat?

6. Berasal dari manakah ilosoi ”Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana”?

7. Berasal dari manakah ilosoi Tri Hita Karana?

8. Terletak di kecamatan apakah masyarakat Baduy tinggal?

9. Apakah nama sekumpulan adat budaya Melayu yang berkembang dan tetap dijunjung tinggi serta terpelihara oleh masyarakat di Kabupaten Batu Bara?

10. Siapa yang berwenang membuat aturan yang memberi perhatian terhadap pelestarian tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia di tiap daerah?

Jawaban :

1. PRASETYO

2. TRADISI

3. NASKAH KUNO

4. BUDAYA

5. CIPTA

6. JAWA

7. BALI

8. LEUWIDAMAR

9. TEMPATAN

10. PEMERINTAH DAERAH

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apa saja tantangan dalam menjaga dan melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dalam masyarakat global saat ini?

2. Menurut pendapatmu apakah generasi muda masih tertarik dengan tradisi, kearifan lokal, dan budaya yang ada di Indonesia? Beri penjelasan secara menyeluruh!

3. Bagaimana peran aktif peserta didik dalam menjaga dan melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia?

Jawaban :

1. Tantangan dalam melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia meliputi:

- Banyak generasi muda tidak mau mempelajari, menjaga, dan melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya bangsa sendiri.

- Budaya asing mudah masuk di Indonesia karena pengaruh internet. 

- Generasi muda lebih menyukai budaya asing daripada budaya Indonesia.

2. Menurut saya, generasi muda masih tertarik dengan tradisi, kearifan lokal dan budaya Indonesia. Namun generasi muda harus tetap memperhatikan budaya bangsa Indonesia dengan menyaring budaya asing yang masuk.

3. Peran peserta didik dalam menjaga dan melestarikan tradisi di antaranya:

- Menyaring budaya asing yang masuk di Indonesia

- Belajar mendalami budaya kita dan memperkenalkanya pada saat hari-hari penting atau upacara kedaerahan.

- Memupuk semangat generasi muda agar bangga dengan adat budaya daerahnya masing-masing.

C. Simak artikel berikut!

Melestarikan Dongeng, Merawat Peradaban

Dongeng sangat efektif sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, salah satunya kejujuran. Dengan mendongeng, seseorang bisa menjadi guru, tanpa menggurui. Dengan bercerita, anak-anak lebih mudah menerima nasihat yang diberikan. Selain itu, mereka bisa belajar dengan interaktif karena dapat bertanya langsung dengan orang yang bercerita.

Bibit kejujuran harus ditanamkan kepada anak-anak agar kelak tidak terbiasa berbohong. Pesan itu bisa disampaikan melalui dongeng. Dengan begitu, kita ikut mencegah generasi koruptor pada masa depan.

Pendiri komunitas Kampung Dongeng Indonesia, Awam Prakoso, mengatakan, kebiasaan mendongeng perlu terus digaungkan untuk mempertahankan budaya bertutur. Upaya ini sekaligus merawat peradaban melalui nilai-nilai kebaikan yang diwariskan turun-temurun.

Mendongeng juga membangun keakraban dan kedekatan dengan anak. Jadi, saat beranjak remaja, anak lebih terbuka untuk menceritakan apa yang dialaminya. Hal ini harus dibiasakan sejak kecil. Tidak hanya secara luring (luar jaringan), mendongeng juga dapat dilakukan secara daring (dalam jaringan), seperti yang diterapkan komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Komunitas ini menggelar sejumlah kegiatan daring, salah satunya “Dongeng Kejutan Hari Dongeng Sedunia“.

Setelah membaca artikel berita tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut.

1. Apakah dongeng memiliki peran dalam melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia?

2. Bagaimana tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dapat dilestarikan melalui dongeng?

3. Pada era modern saat ini bagaimana dongeng dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia?

4. Tulislah dongeng sederhana daerahmu. Kamu bebas menulis dongeng dengan tema apa pun!

Jawaban :

1. lya. Dongeng memiliki peran dalam usaha melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya di Indonesia melalui budaya bertutur untuk merawat peradaban dan nilai-nilai kebaikan yang diwariskan turun-temurun.

2. Tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dapat dilestarikan melalui dongeng dengan menceritakannya kepada generasi muda.

3. Menceritakan kepada generasi muda untuk membangun keakraban sehingga anak dapat lebih terbuka.

4. Contoh Dongeng :

Abdul, Pahlawan Cilik

Di sebuah kampung yang sederhana, ada seorang anak bernama Abdul. la memiliki rasa ingin tahu tentang salah satu tokoh pahlawan. Maka, ia bertanya kepada gurunya perihal tokoh pahlawan yang hebat.

Ibu guru berkata, bahwa pahlawan di zaman sekarang adalah ia yang berani berbuat baik kepada sesama dengan tulus hati. Ternyata, menjadi pahlawan tidak harus mengangkat senjata seperti pada saat Indonesia masih dijajah.

Abdul bertekad untuk menjadi seorang pahlawan sejak dini. la ingin membantu orang yang ada di sekitarnya. Saat di sekolah, ia langsung membantu teman yang sedang terjatuh saat bermain. Sepulang sekolah, ia juga membantu Ibu merapikan ruang tamu. Di sore hari, Abdul membantu Ayah mencuci motor.

Abdul merasa bangga melakukan banyak kebaikan hari ini. Abdul senang bisa menjadi seorang pahlawan cilik. 

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dengan klik Di Sini

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved