Berita Sriwijaya FC

Manajer Sriwijaya FC Dituntut Mundur, Buntut Kecewa 'Gagal' Tangani Tim Liga 2 2024/25

Pasca pernyataan 27 pemain akan melakukan aksi boikot laga SFC vs PSPS Pekanbaru, gelombang kekecewaan terhadap Manajemer Sriwijaya FC terus bergulir.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz Sripo
@sfc_
Manajer Sriwijaya FC Ajei Syahrial Bastari dituntut mundur, kekecewaan terhadap belum terpenuhinya hak-hak pemain selama ini. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Pasca pernyataan 27 pemain akan melakukan aksi boikot laga Sriwijaya FC vs PSPS Pekanbaru laga lanjutan putaran 2 Pegadaian Liga 2 2024/25, gelombang kekecewaan terhadap Manajemer Sriwijaya FC terus bergulir.

Dalam akun @sfc_terkini gencar mendorong agar Manajer Sriwijaya FC untuk menyelesaikan kewajibannya membayar hak-hak pemain.

"Kondisi Sriwijaya FC yang sangat memprihatinkan, teruntuk manajemen kami meminta kerendahan hati kalian agar segera menyelesaikan hak pemain!," tulis @sfc_terkini.

"Kami muak akan janji kalian yang ingin membawa tim ini kembali berjaya, tapi berbanding terbalik dengan realita yang kalian janjikan. Mundur Atau Berbenah. Pray for Sriwijaya FC #Save Sriwijaya FC," tulisnya.

Dalam postingan @sfc_terkini barusan meminta agar Manajer Sriwijaya FC untuk mundur dari jabatannya sembari menampilkan kembali tidak tersedianya sarapan untuk skuat tim di Hotel Majestic Jl Sumpah Pemuda Palembang, Selasa (10/12/2024).

"Teruntuk manajer Sriwijaya FC yang terhormat, kami sebagai warga Sumatera Selatan meminta dan memohon kalau Anda benar-benar profesional, letakkan jabatan Anda sekarang juga sebagai manajer Sriwijaya FC," katanya.

Disebutkan @sfc_terkini, karena dengan adanya atau tidak adanya seorang manajer di tim Sriwijaya FC, kondisi tim sama saja.

Diposting foto yang memperlihatkan kondisi meja makan di Hotel Majestic tim Sriwijaya FC menginap, tidak ada sarapan pagi.

"Hal ini bukan terjadi satu kali, tapi sudah terjadi satu kali, tapi sudah sering terjadi beberapa hari belakang. Manajemen bertanggungjawab atas ini semua, terutama seorang manajer tim. Kami tunggu 1X24 jam pengunduran diri Manajer Sriwijaya FC," tulisnya.

Pantauan di lapangan pada pagi hari memang tidak tersedia sarapan untuk skuat tim lantaran dari pihak manajemen Sriwijaya FC belum menyelesaikan masalah finansial dengan pihak hotel. 

Namun setelah agak siangan pihak manajemen mencarikan solusi dengan menyediakan roti tawar tawar di meja hotel.  

Pentolan salah satu kelompok suporter Sriwijaya FC, Qusoi SH selaku Capo Tifoso Ultras Palembang menyatakan sangat miris apabila klub yang pernah berjaya memiliki dua bintang ini akan jatuh ke jurang degradasi liga 3. 

Maka dari itu suporter mengusulkan untuk membenahi manajemen Sriwijaya FC yang dinilai belum menuju profesionalitas, karena terbukti saat ini SFC tidak dikelola dengan baik dan secara profesional selama ini.

"Kami berharap kepada Digi Sport untuk membenahi carut-marut masalah keuangan yang membelit Sriwijaya FC malah sekarang Sriwijaya FC terpuruk ke titik nadir," kata Qusoi. 

Sementara Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari kepada Sripoku.com menjelaskan jika dirinya hanya sebagai perpanjangan tangan dari manajemen.

"Untuk makan, kita usahakan dari luar hotel karena harus berhutang," kata Ajie.

Ajie mengakui permasalahan diblokirnya rekening PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) terkait tunggakan pajak masih dalam proses penyelesaian. 

"Ini lagi menyelesaikan masalah itu," kata Ajie. 

sarapan pemain dan ofisial sfc
Kondisi meja Hotel Majestic Jl Sumpah Pemuda Palembang tempat menginapnya skuat Sriwijaya FC hanya tersedia alat katering, Selasa (10/12/2024). Siangnya dapat kiriman manajemen disediakan roti tawar.

Baca juga: Menanti Itikad Manajemen Sriwijaya FC, Tetap Gelar Latihan Persiapan Laga vs PSPS Pekanbaru

Ajie menjelaskan dirinya terus berusaha untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak tim.

"Tapi keputusan akhir bukan di saya. Saya hanya dipercaya sebagai perpanjangan tangan," ujarnya.

Ajie menyadari jika fans Sriwijaya FC berharap banyak terhadap dirinya sebagai manajer Sriwijaya FC untuk bisa mencarikan solusi menghadapi permasalahan di klub ini. 

Sebab selama ini sudah terbiasa melihat eksyen sosok manajer Sriwijaya FC yang bisa bergerak sendiri dengan tidak menggunakan dan modal, tapi sponosor. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved