Manajer Sriwijaya FC: Siapa yang Mau Kalah? Lakoni 2 Laga Away Lawan PSKC dan Persikota

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari mengatakan skuat tim sepakat untuk bisa memetik kemenangan setiap laga, termasuk melakoni dua laga away yang ada di depan mata.

Sebanyak 22 penggawa Sriwijaya FC di bawah asuhan coach Hendri Susilo diberangkatkan untuk melakoni dua laga away putaran 2 Liga 2 2024/25, Selasa (12/11/2024) pagi tadi.

Sriwijaya FC akan melakoni laga ke 10 atau laga kedua putaran 2 bertandang untuk menghadapi PSKC Cimahi, Jumat (15/11/2024) pukul 15.00 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung

Selanjutnya Sriwijaya FC akan bertandang ke markasnya Persikota Tangerang, Rabu (20/11/2024) pukul 15.00 di Stadion Benteng Reborn, Tangerang.

"Cuma bisa berharap, bisa seri di away saja sudah bagus. Saya inginnya sih menang tapi semua tergantung profesionalisme pemain kita. Mereka juga inginnya menang. Siapa yang mau kalah," ungkap Manajer Sriwijaya FC Ajie Syahrial Bastari kepada Sripoku.com, Selasa (12/11/2024).

Ajie menyemangati tim agar jangan sampai mengalami kekalahan, atau setidaknya Laskar Wong Kito bisa mencuri poin di laga away. 

"Kalau kalah artinya kan skill mereka ada di bawah lawan. Dengan catatan memang semuanya fair tidak ada non teknisnya. Tapi yang namanya sepakbola faktor keberuntungan itu juga menentukan," kata Ajie.

Ajie menyebut, biasanya yang membuat keberuntungan itu luntur adalah prasangka dan pikiran negatif.

"Dan tidak menghargai kerja keras orang lain," terangnya.

Kesempatan Sriwijaya FC untuk bisa mendapatkan poin di laga away ini sangat terbuka, meski perlawanan dua tim bakal sengit di kandang mereka.

Persikota saat ini berada di peringkat 3 dengan raihan 14 poin. Sedangkan PSKC Cimahi di peringkat 6 dengan raihan 13 poin yang tentunya berambisi untuk mengamankan diri lolos ke babak 8 besar.

Sementara Sriwijaya FC yang berada di peringkat 8 dengan perolehan 7 poin masih terus berusaha untuk bisa mengumpulkan pundi-pundi poin, meski lebih berpeluang besar masuk ke babak play-off degradasi. 

Head coach Hendri Susilo sempat meluapkan kekecewaannya terhadap kegagalan Sriwijaya FC untuk memetik kemenangan pada laga perdana di kandang putaran 2 Liga 2 2024/25 kemarin. 

Sriwijaya FC yang sempat unggul harus menerima kenyataan ditahan imbang Dejan FC dengan skor 1-1 pada laga yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (10/11/2024) sore.

"Mungkin sudah memang anti klimaks ya. Penampilan Sriwijaya FC terburuk di home malam ini. Kok gak bisa menang di kandang. Itu jadi pertanyaan bagi saya. Kenapa seperti itu. Terlepas dari semua itu sepakbola seperti itu. Kadang kita berharap. gak mau kalah, kenyataannya kita gagal meraih poin penuh lagi di sini," ungkap Hendri Susilo. 

Dengan kehilangan peluang 2 poin ini membuat pelatih kelahiran Bukit Tinggi (Sumatera Barat) 11 Desember 1964 ini untuk berpikir target realistis Sriwijaya FC saat ini sudah harus memikirkan bakal menghadapi babak play-off degradasi.

"Di sisa waktu putaran 2 ini kita harus realistis bagaimana kita mempersiapkan tim ini untuk play-off degradasi nanti. Tapi tentunya Anda-anda melihat, manajemen juga melihat pasti kalau kita mau merubah, mau gak mau harus ada perubahan pemain. Itu menurut saya solusinya yang terdekat," kata mantan pelatih PSBS Biak.

Atas hasil ini, Laskar Wong Kito harus memupus mimpinya untuk merangsek ke papan atas klasemen Grup 1, sebab poin di klasemen sementara di posisi tengah, sangat jauh dari Elang Andalas yang hanya mengemas 7 poin.

Apalagi Dejan FC mendapat poin 10, serta kemenangan PSMS Medan atas PSKC Cimahi dengan skor 4-2, membuat poin Ayam Kinantan (Julukan PSMS Medan) menjadi 13.

Sementara Laskar Sangkuriang (Julukan PSKC Cimahi) 13 poin, ini yang membuat posisi Sriwijaya FC semakin sulit untuk naik ke papan tengah.

Hendri Susilo mengakui bahwa permainan anak asuhnya buruk, saat bermain di home.

Ini menjadi kerugian bagi Elang Andalas yang sempat unggul melalui gol yang dicetak oleh Meghon Valpoort pada menit 60 lewat tendangan penalti.

Namun bisa dibalas oleh Dejan FC lewat sundulan Thiago Fernandes pada menit 88 dengan membuat skor menjadi imbang 1-1.

Sriwijaya FC sempat beberapa kali mendapatkan peluang, namun gagal untuk membuahkan hasil. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih Hendri Susilo, untuk mengavaluasi lini depan dan lini belakang.

Kecolongan gol Thiago Fernandez di menit akhir, membuat Elang Andalas gagal meraih poin penuh di kandang.

“Dari beberapa lini tidak berjalan tapi sektor yang perlu dievaluasi yaitu sektor depan dan sektor belakang,” ungkapnya.

Pelatih Sriwijaya FC sempat memasukkan 4-5 pemain gelandang pada menit ke 80 untuk bertahan,.

Namun, lini belakang Elang Andalas yang masih kurang konsentrasi dalam menjaga pertahanan hingga membuat Sriwijaya FC kebobolan.

“Saya sudah menurunkan 4-5 pemain gelandang sampai menumpuk tapi kenyataannya tetap juga jebol, inilah harus konsentrasi,” kata Hendri Susilo.

Setelah kebobolan Sriwijaya FC sempat menciptakan beberapa peluang yang bisa dikonfersi menjadi gol.

Tidak adanya penyerang handal untuk mencetak gol di depan, hasilnya peluang tersebut tidak membuahkan gol, bagi klub Kebanggaan Wong Kito.

“Beberapa kali Chencho dan Valpoort punya banyak peluang namun tidak membuahkan hasil, ya itu menjadi permasalahan karena kita tidak mempunyai golgeter,” tagasnya.

Hendri Susilo pelatih Sriwijaya FC, akan berbicara dengan manajemen mengenai ini untuk Elang Andalas tetap bertahan di Liga 2.

“ini akan dibicarakan dengan Manajemen untuk ke depannya seperti apa,” ungkapnya. 

Baca juga: Manajer Sriwijaya FC Bocorkan Angin Segar Peluang Sponsor, Pasca Disambut Pj Gubernur Sumsel

Adapun Daftar Pemain Sriwijaya FC Menjalani 2 Laga Away: 
1. Panggih Tri Atmotjo
2. Hendra Mole
3. Jandia Eka Putra
4. Gabriel Silva
5. Ragil Dimas Prasetyo
6. Rifaldi
7. Abdul Abanda Rahman
8. Ade Suryana
9. Bima Reksa
10. Rahma Nico
11. Zakaria
12. Tegar Hening Pangestu
13. Rivaldo
14. Manda Cingi
15. Genta Alpredo
16. Beni Oktovianto
17. Chris Rumbiak
18. Muhammad Fadly 
19. Reyhan 
20. Chencho Gyeltshen
21. Meghon Valpoort
22. Imam Witoyo