Alasan Nikita tak Terima Lolly Pulang sampai Dicap Telantarkan Anak, Pengacara Singgung Aturan

SRIPOKU.COM - Bintang film dan presenter Nikita Mirzani Dituding menelantarkan putrinya, Lolly selama satu tahun belakangan ini.

Bahkan, ketika Lolly pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya di Inggris, tidak diterima keberadaannya oleh ibundanya sendiri, Nikita Mirzani.

Lolly bahkan dikabarkan diusir dari rumah ketika pulang dan diantar oleh Vadel Badjideh, kekasihnya setelah pulang dari Inggris.

Tak hanya itu saja, Nikita Mirzani dikabarkan sudah mencoret Lolly dari Kartu Keluarga sebagai anaknya.

Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid membantah kliennya sudah melakukan penelantaran anak atau tak memperdulikan Lolly selama ini.

"Jadi mustahil seorang ibu, apalagi nih kita, akan menelantarkan anaknya. Karena Lolly adalah anak yang paling disayang oleh Niki," kata Fahmi Bachmid ketika ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2024).

Fahmi menyebutkan tuduhan penelantaran Lolly, diduga karena wanita yang akrab disapa Niki itu punya cara didik anak yang berbeda dari orang tua lainnya.

"Misal Niki bilang akan saya coret nanti Lolly dari kartu keluarga, lalu bilang, kalau tidak pulang sekarang jangan balik lagi ke rumah," ucapnya.

"Itu cara seorang tua mendidik anaknya supaya patuh terhadap tata cara atau aturan yang ditetapkan oleh orangtua.  Jadi seperti itu yang harus dipahami," sambungnya.

Menurut Fahmi, semua ucapan Niki kepada Lolly hingga muncul dugaan penelantaran anak harus dilihat sebagai bahasa terbalik.

"Misal kamu saya pukul, gak mungkin orangtua memukul anaknya. Seperti aja, mana ada orangtua mau anaknya tersakiti atau menyakiti anaknya, termasuk dengan Niki," jelasnya.

Melihat Nikita Mirzani yang kerap marah marah kepada Lolly, diakui Fahmi hanyalah cara didik kliennya yang begitu keras.

Karena Niki ingin anaknya bisa mandiri jika jauh dari ibunya.

"Jadi saya tegaskan sampai detik ini, Niki tidak pernah mencoret nama Lolly dari kartu keluarga. Silahkan cek di dukcapil," ujar Fahmi Bachmid.