Breaking News

Pasien tak Dilayani di OKUS

Apa Itu Kanker Darah? Penyakit yang Diderita Anak Ditelantarkan di RSUD Sabutan OKU Selatan

Apa itu penyakit Kanker Darah atau Leukemia ini penjelasan Penjelasan Dokter Penyakit Dalam (Hematologi-Onkolog) dr. Yenny Dian Andayani

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: adi kurniawan
handout
Nauval pasien anak yang sempat mengalami kritis tapi tidak mendapatkan penanganan di RSUD Muaradua OKU Selatan, kini Nauval dirawat di RS Abdul Moeloek, Lampung Barat, Kamis (3/10/2024) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Apa itu penyakit Kanker Darah atau Leukemia? Berikut Penjelasan Dokter Penyakit Dalam (Hematologi-Onkolog) dr Yenny Dian Andayani, Sp.PD, KHOM, FINASIM.

"Kanker darah darah merupakan leukemia yang akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak," kata Dokter Yenny, Jumat (4/10/2024).

Menurutnya, leukemia adalah kanker jaringan pembentuk darah, termasuk tulang sumsum.

Ada banyak jenisnya, seperti leukemia limfoblastik akut, leukemia mieloid akut, dan leukemia limfositik kronis. 

"Biasanya limfoblastik sering terjadi pada anak-anak, sedangkan meiloid pada dewasa. Untuk para pasien ini,l jarang datang stadium awal, biasanya sudah lanjut," katanya.

Biasanya gejalanya, demam tinggi karena terjadi peningkatan jumlah sel leukosit. Normalnya untuk leukosit untuk pertahanan daya tahu tubuh.

Tapi pada leukimia terjadi peningkatan jumlah sel tersebut, tapi sel yang ganas, sehingga tidak ada daya tahan tubuh.

Untuk yang akut, selain demam tinggi, ada juga yang pucat dan kalau berat disertai pendarahan. Ada juga yang nyeri sendi karena sel-sel leukimia akan menyerang organ tubuh termasuk tulang.

Baca juga: Direktur Mundur Usai Viral Bocah Ditelantarkan RSUD Sabutan OKUS yang Derita Kanker Darah

Sedangkan kalau yang kronis, gejalanya tidak seperti akut hanya lemas, pucat dan tidak terasa biasanya datang setelah limpa nya besar. Di cek laboratorium terjadi peningkatan leukosit. 

Sedangkan tata laksana kalau akut, dibawah usia 40 tahun kalau ada dananya bisa dilakukan transplantasi sumsum tulang. Kalau diatas itu tidak direkomendasikan karena ada banyak penyakit bawaan yang mempersulit transplantasi.

Tata laksana kemo terapai untuk mengurangi jumlah sel-sel ganas, karena masih berkemungkinan kambuh. Untuk limfoblastik, dianjurkan kemoterapi selama dua tahun, induksi, konsilidasi, maintenance kalau selama 2 tahun bisa remisi.

Tapi bukan berarti sembuh, karena masih ada sel-sel kankernya. Kecuali pasien melakukan transplantasi sumsum tulang bisa sembuh.

"Untuk penyebabnya rata-rata terjadi mutasi gen, yang disebabkan infeksi, virus, dan bakteri atau juga radiasi, zat kimia dan kita tahu kapan terjadinya. Begitu juga makanan yang mengandung zat kimia maupun pengawet sebagi pemicunya," katanya.

Sementara untuk menghindari, tetap terapkan pola hidup sehat terutama dari makanan.

Sebab, makanan tidak sehat memicu berbagai penyakit, hindari yang kimia, radiasi dan lain-lain.

"Menurutnya, untuk yang punya riwayat keluarga maka risikonya 3x lebih tinggi dibanding yang tidak ada riwayat. 
Yang punya riwayat, harus sering-sering kontrol kalau ada keluhan cepat-cepat kontrol," pesannya.

Viral di Muaradua OKU Selatan

Pasca disebut ditelantarkan oleh RSUD, kini pasien yang diketahui bernama Nauval itu dirawat di RS Abdul Moeloek, Lampung Barat. 

Kondisi Nauval diungkap sang ayah bernama Dedi. Menurut dia, sang putra sudah tiga hari dirawat di Lampung Barat setelah tidak diperhatikan saat datang ke RSUD Sabutan OKUS.

 "Sudah tiga hari di sini (Lampug Barat)," kata Dedi. 

Dedi mengungkapkan anaknya diketahui mengidap kanker darah, berdasarkan dari pemeriksaan yang dilakukan dokter. 

"Dokter bilang terkena kanker darah," kata dia. 

Menurut dia, kondisi anaknya berangsur membaik pasca mendapatkan penanganan di rumah sakit. 

"Sudah ditangani dokter di sini," kata dia. 

Namun meski sudah berangsur baik, Nauval diperkirakan akan lama dirawat di rumah sakit. 

Ia memperkirakan akan berbulan-bulan berada di rumah sakit, sampai anaknya benar-benar sehat. 

"Kalau pulang sepertinya akan masih lama," kata dia. 

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Erick Destiano, Sp, PD  mengundurkan diri dari jabatannya pasca viralnya kasus Nauval yang ditelantarkan rumah sakit. 

Kini yang jabatan dorektur diemban oleh Plt. dr. agus Arief Wijaya. 

RS Berikan Pembelaan

Pembelaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Sabutan Kabupetan Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), setelah viral telantarkan pasien anak yang sedang kritis. 

Humas RSUD Sabutan, Sudibyo angkat bicara mengenai video viral yang disebut menelantarkan pasien anak.

Menurut dia, bahwa dalam video yang ramai dan beredar tak semuanya benar.

"Menanggapi video viral di RSUD Muaradua, bahwasanya video tersebut tidak semuanya benar," kata Sudibyo, Kamis (3/10/2024). 

Sudibyo menjelaskan kronologi sebenarnya kedatangan pasien tersebut ke RSUD Sabutan. 

Menurut dia, pasien tiba di rumah sakit pada Senin sekira pukul 00.30 WIB. 

Sudibyo mengaku saat pasien tiba pihak rumah sakit telah menjalankan penanganan awal dan sesuai dengan SOP. 

Ia menjelaskan, kedatangan pasien pada tengah malam tersebut tak lama setelahnya pasien langsung masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Pasien kata dia telah dilakukan pelayanan pemeriksaan dan dilakukan rujukan sistem Sistrute termasuk memasang infuse.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas rumah sakit pasien harus dilakukan rujukan dengan sistem Sistrute (Sistem Rujukan Terintegrasi).

Namun kata dia, pihak keluarga menolak karena keluarga harus menunggu dan melengkapai persyaratan. 

"Keluarga pasien menolak dirujuk sistem Sisrute, karena memang membutuhkan waktu, dan waktunya malam hari," ungkap Sudibyo.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved