Mahasiswi UIN Palembang Tewas

Cerita Pemilik Kost Soal Mahasiswi UIN Raden Fatah yang Ditemukan Tewas di Kamar Mandi

Adanya mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang, yakni Amanda (20) warga Indralaya Kabupaten Ogan Ilir

Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA
Evakuasi mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang yang tewas di kamar mandi kostnya, Rabu (25/9/2024) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG, -- Adanya mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang, yakni Amanda (20) warga Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, ditemukan tewas bersimbah darah menambah deretan peristiwa yang terjadi di kota Palembang.


Ketika di konfirmasi Sripoku.com, Kapolrestabes, Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono melalui Kasatreskrim Polrestabes Palembang, AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun ia pun enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait kasus ini.


"Kita masih mendalami kasus ini, nanti saja kita akan beri keterangan lebih lanjut," ungkap Yunar, ketika dikonfirmasi.


Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Amanda ditemukan meninggal dunia di dalam kamar mandi kosannya terletak di Jalan Abubakar Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Palembang, pada Rabu (25/9/2024) sekitar pukul 12.30. 


Diketahui,  korban pada pagi sebelum kejadian masih teleponan vidio call (VC) dengan pacarnya yang juga berkuliah di UIN Raden Fatah Palembang. 


Usai VC dengan sang pacar, tiba-tiba sekitar pukul 12.30 korban ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di dalam kamar mandi kosannya. 


Ketika ditemui Yenni (21), salah seorang penghuni kosan mengatakan benar adanya penemuan seorang Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang ditemukan meninggal bersimbah darah di kamar mandi kosannya sendiri. 

"Sebelum di temukan meningal dunia, tadi saya dengar dia sedang VC dengan pacarnya. Tiba-tiba korban ditemukan meninggal dunia di dalam mandi kosannya sendiri," kata Yenni. 

Lanjutnya, korban ini diketahui orangnya tertutup dengan teman-teman, jika ada permalasahan tidak pernah bercerita.

"Korban ini  tidak pernah berinteraksi dengan penghuni kosan yang lainnya," kata Yenni sambil mengatakan korban agak tertutup. 


Sedangkan, Ketua RT setempat, Wancik (60), mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah menerima laporan terkait penghuni kos tersebut dari pemiliknya.


"Saya sudah ingatkan pemilik kos untuk melaporkan setiap penghuni, tetapi tidak ada tanggapan dari mereka," ungkap Wancik.


Hingga kini, korban sudah di bawa ke RS Bahayangkara Palembang, dan petugas Polsek Kemuning, Polda Sumsel, dan Satreskrim Polrestabes, Palembang. 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved