Berita Sriwijaya FC

Rocky-Dwi Berpelukan Damai, Singa Mania Siap Jaga Kondusivitas Laga Sriwijaya FC vs Persikota

Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn menyatakan siap menjaga kondusivitas laga Sriwijaya FC yang bakal menjamu Persikota Tangerang

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
HANDOUT
Dwi Mardani (steward) dengan Muhammad Rocky (Ketua Harian Singa Mania) sudah duduk bareng bersepakat untuk mengakhiri perselisihan ini baik secara hukum maupun kekeluargaan. Pasca insiden pelemparan kursi oleh anggota Singa Mania terhadap steward petugas pertandingan usai laga Sriwijaya FC vs PSKC Cimahi di Stadion Gelora Sriwijaya Jabaring Palembang, Sabtu (14/9/2024) petang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn menyatakan siap menjaga kondusivitas laga Sriwijaya FC yang bakal menjamu Persikota Tangerang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Kamis (19/9/2024) pukul 15.30 WIB.

Yayan menyerukan kepada anggota Singa Mania agar jangan terprovokasi dengan buly-buly di media sosial pasca insiden pelemparan kursi oleh anggota Singa Mania terhadap steward petugas pertandingan usai laga Sriwijaya FC vs PSKC Cimahi di Stadion Gelora Sriwijaya Jabaring Palembang, Sabtu (14/9/2024) petang.

"Singa Mania tetap konsisten menjaga perdamaian antar kelompok suporter Sriwijaya FC yang merupakan saudara kami juga, Sriwijaya Mania dan Ultras Palembang," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn kepada Sripoku.com, Rabu (18/9/2024). 

Diterangkan Yayan, antara Dwi Mardani (steward) dengan Muhammad Rocky (Ketua Harian Singa Mania) sudah duduk bareng bersepakat untuk mengakhiri perselisihan ini baik secara hukum maupun kekeluargaan.

"Perselisihan ini murni karena spontan mis komunikasi di pinggir lapangan seusai laga berakhir. Yang tadinya pemain akan selebrasi dengan suporter. Kami di internal Singa Mania juga sudah rapat evaluasi. Kami sudah ketemu titik persoalannya dan sudah meminta maaf juga kepada pihak PT JSC selaku pengelola stadion atas adanya kursi yang rusak," kata Yayan Hariansyah.

Pria yang akrab disapa Yayan Joker ini juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Palembang atas ketidaknyamanan stadion usai pertandingan. 

Insiden ini sendiri banyak yang tidak mengetahui, pasalnya pertandingan laga yang berakhir dengan skor 1-1 ini sudah lama selesai. Namun sempat ada yang memviralkan video terjadinya bentrok antara beberapa personel kelompok suporter Singa Mania dengan petugas steward yang diposting di medsos.

 

Pengurangan Kuota Tiket 3 Kelompok Suporter

Ketua Panitia Pelaksana (Local Organizing Committee/LOC) Pertandingan Sriwijaya FC Liga 2 Tahun 2024/2025 Dwi Asa Verano, S.T., M.Kom menjelaskan pasca insiden pelemparan kursi yang dilakukan oknum salah satu kelompok suporter, telah dilakukan pertemuan manajemen Sriwijaya FC, Panpel Pertandingan dengan pentolan 3 kelompok suporter di Kantor SFC Kompleks Palembang Square, Senin (16/9/2024) pukul 10.00.  

Pentolan 3 kelompok suporter itu yakni Yayan Hariansyah (Ketum Singa Mania), Eddy Ismail (Ketum Sriwijaya Mania), Qusoi (Capo Tifoso Ultras Palembang). 

Ketua Panitia Pelaksana (Local Organizing Committee/LOC) Pertandingan Sriwijaya FC Liga 2 Tahun 2024/2025 Dwi Asa Verano, S.T., M.Kom didampingi Tim Pengacara SFC Benni, Manager Marketing SFC Anton Wahyudi menggelar pertemuan dengan pentolan 3 kelompok supporter di Kantor SFC Kompleks Palembang Square, Senin (16/9/2024) pukul 10.00.
Ketua Panitia Pelaksana (Local Organizing Committee/LOC) Pertandingan Sriwijaya FC Liga 2 Tahun 2024/2025 Dwi Asa Verano, S.T., M.Kom didampingi Tim Pengacara SFC Benni, Manager Marketing SFC Anton Wahyudi menggelar pertemuan dengan pentolan 3 kelompok supporter di Kantor SFC Kompleks Palembang Square, Senin (16/9/2024) pukul 10.00. (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: 2 Pelatih Sesama Urang Awak Ngotot Cari Menang, Prakiraan Starting XI Sriwijaya FC vs Persikota

Dijelaskan Dwi, sebagai bentuk hukuman imbas insiden tersebut. seluruh kelompok suporter ada pengurangan kuota tiket. Masing-masing hanya dijatahi 500 tiket yang tadinya kuota 2000 masing-masing tiket.

"Dengan harapan kedepannya suporter lebih disiplin lagi menjalankan SOP yang sudah disosialisasikan. Jangan sampai terjadi keributan. Karena yang menanggung malu SFC," kata Dwi. 

Kesepakatan Panpel dengan suporter. per tiket untuk suporter dihargai Rp 30 ribu masih tetap tiket fisik.

"Tidak menutup kemungkinan akan ada pengurangan kuota tiket kalau masih tidak bisa meredam hal-hal yang sudah menjadi aturan. Kita akan menempatkan steward dibantu aparat keamanan untuk di tribun suporter," kata Dwi.

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved