Guru di Palembang Dilaporkan ke Polisi

10 Kali Oknum Guru di Palembang Diduga Tampar Siswa SMP, Ibu Korban Lapor ke Polisi

"Saya harap pelaku bisa tertangkap oleh polisi dan mempertanggung jawabkan perbuatannya," ungkap Fauziah. 

|
Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Andi Wijaya
Fauziah melaporkan oknum guru ke Polrestabes Palembang atas dugaan penganiayaan terhadap anaknya, Selasa (13/8/2024) 

"Saya tidak pernah melakukan seperti yang diberitakan. Fakta yang sebenarnya saya hanya memberikan teguran kepada siswa tersebut dengan cara menyentuh pipinya dengan lambat sebagai tanda peringatan atau teguran seorang guru terhadap siswa," ujar Suci kepada Sripoku.com sambil memperagakan apa yang dilakukan kepada siswanya itu, Kamis (15/8/2024).

Suci pun menjelaskan kronologis kejadian sebenarnya. 


Dikatakan Suci, saat itu ia tengah mengajar di kelas 7, lalu mendapat pesan singkat dari salah seorang guru bernama Yunita untuk segera ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Isi pesannya bahwa ada seorang siswa berinisial ZH menangis, yang mengaku sudah diintip oleh MNA (siswa/pelapor). 

Suci segera menemui MNA dan menginterogasinya, kemudian memberikan teguran dengan cara menyentuh pipinya agar tak mengulangi lagi perbuatan tersebut.

"Saya pun terkejut tiba-tiba pihak keluarga melaporkan saya ke Polrestabes Palembang," ujar Suci.

Silaturahmi

Wakil Kepala Humas SMP Negeri 18 Palembang, Basuni, S.Pd, mengungkapkan sebelum keluarga MNA membuat laporan ke SPKT Polrestabes Palembang, sudah ada silaturahmi pihak sekolah dengan cara mendatangi rumah MNA.

Penasihat Komite SMP Negeri 18, Dr Ir H Ruslan Ismail MH MM, menambahkan  upaya itikad baik dari Suci dan kedua orangtua dengan cara menemui keluarga MNA pun sudah dilakukan.

"Bahkan kedatangan pihak sekolah maupun keluarga Suci bersilaturahmi ke rumah MNA diterima dengan tangan terbuka," ujar Ruslan.

"Silaturahmi pertama, pihak sekolah mendatangi keluarga MNA pada Rabu 7 Agustus 2024 lalu. Yang kedua, ibu Suci bersama orangtuanya silaturahmi di tanggal 10 Agustus 2024," ungkap Basuni.

Yang disesalkan Basuni pertemuan antara keluarga dan pihak sekolah tidak ada istilah damai hitam di atas putih, namun damai secara lisan. 

Diduga karena hal itulah keluarga MNA melapor ke Polrestabes Palembang.

Pertemuan perdamaian pihak keluarga dari Suci Purnama Sari dan keluarga dari siswa N di rumah Fauziah (Orangtua N), Sabtu (10/8/2024). (Handout)
Simpang Siur

Kepala SMPN 18 Palembang, Sri Budiarti, menyayangkan kejadian ini menjadi simpang siur. Pemberitaan tidak benar dan liar menyebar di masyarakat. 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved