berita selebriti

Kesaksian Mantan Sopir Sebut Yudha Arfandi Arogan dan Pernah Pukul Tamara Tyasmara, Gaji tak Dibayar

Mantan sopir Yudha, Eki dalam kesaksiannya menyebut bahwa dirinya melihat salah satu kejadian kekerasan yang dilakukan Yudha Arfandi

Editor: Fadhila Rahma
Kolase Tribunnews, YouTube Trans TV Official
Mantan sopir beri kesaksian, sebut Yudha Arfandi arogan dan pernah pukul Tamara Tyasmara, gaji tak dibayar. 

SRIPOKU.COM - Sidang kasus pembunuhan terhadap Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante kembali digelar.

Dua saksi dihadirkan dalam sidang dengan terdakwa Yudha Arfandi yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (1/8/2024).

Dari keterangan saksi, terkuak tabiat Yudha Arfandi yang disebut arogan.

Sidang beragendakan keterangan saksi dari mantan sopir Yudha Arfandi dan sahabat Tamara Tyasmara.

Mantan sopir Yudha, Eki dalam kesaksiannya menyebut bahwa dirinya melihat salah satu kejadian kekerasan yang dilakukan Yudha Arfandi ke Tamara Tyasmara.

"Ada beberapa insiden di dalam mobil, kekerasan terhadap ibu Tamara," kata Eki.

"Waktu itu saya melihat ibu Tamara dipukul pakai topi sebelah sini (daerah pelipis mata) sampai lebam," lanjutnya.

Eki menjelaskan, saat itu mereka cekcok setelah melihat ponsel milik Tamara Tyasmara.

Baca juga: Tanggapan Amy Qanita Pasca Nisya Ahmad Gugat Cerai Andika Rosadi, Nasib Ketiga Cucu Dikasihani

Tamara Tyasmara usai menjadi saksi dari sidang kematian anaknya dengan terdakwa mantan pacar Yudha Arfandi
Tamara Tyasmara usai menjadi saksi dari sidang kematian anaknya dengan terdakwa mantan pacar Yudha Arfandi (Kolase)

Kejadian tersebut terjadi pada Juli 2023.

"Masalah chat di HP Tamara. Saya kurang tahu tentang apa," ujar Eki.

Selain itu, Eki juga menyebut dirinya hanya bekerja dengan Yudha Arfandi selama 21 hari.

Ia juga menilai mantan majikannya itu dinilai arogan dan kasar.

"Dia temperamen, kasar, arogan, nggak nyampe sebulan saya minta keluar," ungkap Eki.

Terlebih Eki mengaku tak dibayar Yudha Arfandi selama bekerja. Namun di sisi lain, Yudha Arfandi membantah itu semua.

Yudha Arfandi membantah melakukan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.

Ia juga membantah tak membayar Eki.

Pengakuan Tamara Tyasmara Dipukuli Yudha Arfandi saat Pacaran, Ancam Bunuh Anak, Telinga Robek

Tamara Tyasmara curhat soal penderitaannya selama menjalin hubungan dengan Yudha Arfandi.

Ia mengaku sering mengalami kekerasan dari Yudha Arfandi yang saat itu menjadi kekasihnya.

Yudha Arfandi bahkan sempat mengancam akan membunuh anak Tamara Tyasmara hingga akhirnya Dante kini benar-benar meninggal dunia.

Tamara Tyasmara dan Yuda Arfandi sudah dua tahun pacaran hingga akhirnya putus sepeninggal anaknya.

Saat hadir di persidangan kasus pembunuhan Dante dengan terdakwa Yudha Arfandi, Tamara menceritakan pengalamannya membina hubungan asmara dengan yang bersangkutan.

"Awalnya hubungan kami baik-baik saja. Tapi berjalannya waktu, saya mengalami kekerasan verbal dan fisik. Ada dari maki-maki hingga dipukul," kata Tamara Tyasmara saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (29/7/2024).

Tamara mengaku sering mengalami kekerasan selama berpacaran dengan Yudha.

"Saking sering saya sampai lupa kekerasan fisik sampai gendang telinga pecah. Dipukul, ditonjok, ditampar, diinjak di mobil dengan tangan kosong. Itu yang bikin gendang kuping saya sobek," kenangnya.

Di suatu hari yang lainnya, mantan istri DJ Angger Dimas ini membagikan kisahnya, kalau ia mengalami kekerasan fisik diduga dilakukan Yuda Arfandi, disaat mereka ingin nonton bioskop di Mal Kota Kasablanka.

Di dalam mobil saat perjalanan menuju mal Kota Kasablanka, diceritakan Tamara kalau Yudha berusaha meminta handphonenya.

Borok Yudha Arfandi dibongkar Tamara Tyasmara, sempat ancam Bunuh Dante jika putus.
Borok Yudha Arfandi dibongkar Tamara Tyasmara, sempat ancam Bunuh Dante jika putus. (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Tamara langsung memberikannya, setelahnya Yuda memaki dan memukul nya di dalam mobil.

"Akhirnya enggak jadi nonton. Sekira pukul 6-7 malam, kami di mobil. Sudah sampai parkiran, kami tidak keluar mobil. Saya dimarahi dan dipukuli oleh terdakwa, karena marah setelah lihat apa yang ada di handphone saya," jelasnya.

"Lalu, saya dibawa ke rumahnya di kawasan Jakarta Timur. Sampai di rumahnya, saya dipukuli lagi, kemudian saya ditampar, ditonjok, dan diinjak sampai ke bawah mobil," tambahnya seraya menangis.

Tamara mengakui kalau dirinya sudah lelah menjalin hubungan asmara dengan Yudha Arfandi.

Akan tetapi, ia takut untuk mengakhiri hubungan asmaranya dengan Yudha.

"Kalau putus saya diancam, saya takut. Saya putus nyambung," ungkapnya.

Tamara Tyasmara menyebut selain kekerasan fisik, ia juga pernah menerima dugaan ancaman yang diduga dilakukan oleh Yuda Arfandi.

"Mau bakar rumah saya, bunuh anak saya, bunuh mama saya, dia mau menyebarkan video-video saya yang lagi minum alkohol ke PH saya, ke production house saya," ujar Tamara Tyasmara.

"Jadi saya merasa, saya takut. Saya takut nanti, pekerjaan saya hilang, bagaimana kalau, dia seperti itu," tambahnya.

Tamara Tyasmara Sering Nginap di Rumah Yudha Arfandi

Tamara Tyasmara mengakui sering menginap di rumah Yudha Arfandi.

Hal itu diakui oleh Tamara Tyasmara ketika kuasa hukum terdakwa Yudha Arfandi bertanya padanya pada sidang kasus kematian Dante di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (29/7/2024).

Tamara Tyasmara beralasan sering meningap di rumah Yudha Arfandi karena dirinya sudah dewasa dan tutupi tubuhnya yang biru-biru akibat kekerasan mantan pacar.

Dalam sidang tersebut Tamara Tyasmara emosi saat kuasa hukum Yudha Arfandi menanyakan barangnya yang tertinggal di rumah Yudha Arfandi dan menyinggung dirinya yang sering menginap.

"Ada (barang saya di sana), karena saya sudah besar. Sering," kata Tamara, Senin.

Tamara mengaku bahwa dirinya memang sering mengindap di rumah Yudha Arfandi.

Terlebih ia dan Yudha dulunya berpacaran sebelum akhirnya putus pasca kematian Dante.

Namun menurut Tamara pertanyaan itu di luar konteks kematian Dante.

"Saya sering nginap di rumah terdakwa. Saya dan terdakwa sudah sama-sama besar. Bapak bisa nggak hormati saya sedikit, anak saya meninggal ini, pak," jelas Tamara.

"Ini masalah anak saya meninggal, bukan karena saya nginap-nginap di sana," lanjutnya.

Tamara menjelaskan dirinya sering menginap di kediaman Yudha agar ibunya tidak mengetahui tubuhnya biru-biru karena dihajar kekasihnya tersebut.

"Saya sering nginap di sana untuk tutupi badan saya yang biru-biru," jelas Tamara.

Tamara mengklaim bahwa saat menjadi pacar Yudha Arfandi dirinya sering diperlakukan kasar.

Pernah Larang Tamara Tyasmara Cek CCTV

Tamara Tyasmara mengungkapkan bahwa ia sempat ditawari melihat rekaman CCTV ketika putranya, Raden Andante Klalif Pramudityo meninggal dunia di kolam renang.

Dalam kesaksiannya di persidangan, Tamara mengaku ada pihak pengelola kolam renang yang sempat mendatanginya.

Sayangnya, Tamara yang saat itu masih menyangkal kematian Dante masih belum sanggup melihat rekaman CCTV.

Perempuan 29 tahun itu pun meminta pihak pengelola kolam renang untuk menyimpan rekaman CCTV agar bisa ia lihat nanti.

"Pukul 20.00 malam waktu saya abis pengajian, saya di situ masih denial, udah meninggal belum sih, masih ada gak sih. Terus begitu selesai pengajian (ada yang) nyariin saya, menyampaikan turut berduka, terus (nawarin) mau lihat gak CCTV?" kata Tamara Tyasmara kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (29/7).

"Saya kan (saat itu) masih nggak kuat, masih denial, saya bilang 'nanti deh pak simpenin dulu deh pak CCTV-nya. Mungkin nanti 7 hari saya sudah sehat saya hubungin bapak'," sambungnya.

Rupanya interaksi Tamara dengan pihak pengelola kolam renang sempat ditangkap oleh mata terdakwa Yudha Arfandi.

Yudha saat itu langsung bertanya kepada Tamara soal identitas orang tersebut.

Bahkan, Yudha sempat melarang Tamara untuk tidak melihat rekaman CCTV tersebut.

"Terus gak lama terdakwa masuk ke rumah nyamperin saya nanya, 'ngapain? itu siapa?'. Saya bilang, 'itu orang mau nunjukkin CCTV', terus dia bilang, 'kamu nggak usah lihat CCTV-nya' gitu. 'Nanti kalau kamu lihat CCTV- nya kamu stres'," ucap Tamara menirukan perkataan Yudha.

Sebagai gantinya, Yudha mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada Dante saat itu hingga bocah tetsebut tenggelam.

Tamara yang sudah menaruh kecurigaan pada Yudha kemudian sempat mencoba sendiri apa yang dilakukan kekasihnya itu kepada putranya.

Tangis Tamara pecah lantaran membayangkan penderitaan Dante saat itu untuk mencoba bertahan dalam situasi tersebut.

Apalagi Tamara tahu persis kondisi tubuh Dante yang cenderung sensitif dan lebih lemah.

"Di situ dia baru jelasin kejadiannya, diperagakan dengan yakinnya sama dia. Selama-lamanya di dalam air, saya segitu aja masih enggak kuat. Gimana Dante gitu kan? Dante itu kecil banget anaknya. Dia tuh gak akan kuat," ungkap Tamara kepada majelis hakim.

"Saya kebetulan setelah kejadian Dante, saya coba sendiri di diri sendiri. Pelan-pelan saya coba dengan dengan detik yang sama. 54 detik kalau nggak salah, saya coba, Yang Mulia, saya aja nggak kuat," lanjut dia.

Mantan istri Angger Dimas ini mengaku baru berani melihat rekaman CCTV ketika menjalani BAP pertama di Polda Metro Jaya.

Ia merasa terkejut setelah melihat kejadian demi kejadian ketika putranya meregang nyawa dari rekaman CCTV.

Apalagi semua hal yang sempat dijelaskan Yudha berbeda dengan apa yang terdapat dalam rekaman CCTV.

"Saya aja gak kuat apalagi Dante berapa kali ditenggelemin, saya kaget waktu lihat CCTV-nya. Karena waktu dia (Yudha) jelasin itu beda dengan CCTV-nya," tutur Tamara.

Dalam persidangan ini, ada beberapa saksi lainnya yang dihadirkan untuk memberikan kesaksian.

Mereka adalah Raden Angger Dimas, Sukasno, Iman Taufik Djayadiningrat, Ristya Aryuni, dan Pande Hadid.

Diketahui, terdakwa Yudha Arfandi didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah melakukan pembunuhan berencana yang menyebabkan kematian Dante, bocah berusia 6 tahun yang merupakan anak dari Tamara Tyasmara dan Angger Dimas.

Perbuatan Yudha ini membuatnya diancam pidana dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Dalam dakwaan sekunder, Yudha juga didakwa dengan pasal 338 KUHP yaitu sengaja merampas nyawa orang lain.

Jaksa Penuntut Umum juga mendakwa Yudha dengan dakwaan kedua yaitu kekerasan pada anak yang mengakibatkan meninggal dunia.

 

(Tribunnews/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved