SFC Siap Arungi Liga 2024
Singa Mania Antar Keranda Mayat SFC ke Kantor Gubernur, Minta JSC Turunkan Harga Sewa
kelompok suporter Sriwijaya FC, Singa Mania Yayan mengantarkan keranda mayat ke kantor gubernur di Jl Kapten A Rivai, Senin (29/7/2024).
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Guna mengetuk kepedulian Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan stakeholder, salah satu kelompok suporter Sriwijaya FC, Singa Mania mengantarkan keranda mayat ke kantor gubernur di Jl Kapten A Rivai, Senin (29/7/2024).
Semula seribu massa suporter Singa Mania bakal mengepung kantor gubernur Sumsel. Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn dan Kabid Korlap Muhammad Rocky menjelaskan keranda ini sebagai simbol untuk menggugah Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan semuanya untuk peduli dengan keadaan Sriwijaya FC yang perlu diselamatkan.
"Dengan adanya aksi hari ini 29 Juli 2024 kami dari kawan-kawan Singa Mania sekaligus meminta agar pihak JSC memberi kemudahan kepada Sriwijaya FC latihan dengan harga yang wajar agar SFC ini bisa Latihan," ungkap Kabid Korlap Muhammad Rocky.
Karena kata Rocky sesama ikon Sumsel, SFC juga membawa nama baik Sumsel. Dia berharap untuk latihan tim kebanggaan masyarakat Sumsel ini diberi kemudahan.
"Agar bJSC isa memberikan kelonggaran untuk SFC agar bisa kembali berprestasi untuk mengharumkan nama Sumsel. Seperti melihat sejarah keberadaan tim Sriwijaya FC ini pasca PON XVI 2004 untuk menghidupkan Kawasan JSC dan stadion GSJ. Intinya kami meminta JSC memberikan kemudahan," kata Rocky.
Setelah dua kali mengalami penundaan, manajemen Sriwijaya FC menyatakan siap memulai latihan perdana di Stadion Jasdam II Sriwijaya Letjen Harun Sohar Kebun Bunga KM 10 Palembang, Kamis (1/8/2024).
"Sementara ini lapangan kita pakai Jasdam. Nanti kita coba yang Jakabaring. Sebenarnya kalau JSC itu bisa diberi kemudahan buat kita, membantu mengabulkan tawaran kita dari Harga sewa yang mereka tawarkan, minta diskon. Kalau JSC itu berkenan, alangkah baiknya bantu support SFC," kata Indrayadi.
Mantan pelatih kiper SFC ini menyebut antara SFC dengan JSC sama-sama ikon Sumsel yang sama-sama bertujuan membawa nama baik Sumatera Selatan.
"JSC tentu ada bisnisnya di sana. SFC setidaknya kita kita memperkenalkan kepada orang bahwa JSC ini merupakan bagian penting dari Sriwijaya FC.
Harapannya surat penawaran kita kemarin itu bisa disetujui JSC untuk meringankan beban kita. Ini semua untuk memajukan Sumatera Selatan," kata Indrayadi.
Sementara Direktur Pemasaran dan Operasional PT JSC (Jakabaring Sport City) Geri Radityo Suparudin ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya bakal mensupport Laskar Wong Kito seperti pada musim lalu.
"Dari Management Jakabaring Sport City untuk Sriwijaya FC pasti kita support, seperti tahun lalu. Kita berharap semoga SFC kembali berjaya," kata Geri.
Sebelumnya, Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn mengatakan tujuan mengantarkan keranda mayat itu bertujuan ingin menggugah Pj Gubernur Sumsel dan masyarakat bahwa Sriwijaya FC telah mati.
Yayan mengaku sangat prihatin mendengar kondisi Sriwijaya FC yang sebenarnya saat ini. Untuk itu ia ingin Pj Gubernur turut membantu melihat kondisi dan membantu mencarikan solusi dengan kondisi kritis SFC yang terancam ke Liga 3 ini.
Sebab di saat klub-klub lain memulai persiapan jelang diputarnya kompetisi Liga 2 pada September 2024, tim Sriiwjaya FC yang pernah mengukir prestasi double winner dan segudang gelar juara saat ini belum bisa berbuat apa-apa terkendala finansial.
Masih tertunggaknya pembayaran sisa gaji pemain, akomodasi dan konsumsi musim musim lalu dan belum jelasnya sponsor untuk mensupport tim ini hingsa saat ini.
"Itulah yang menyebabkan saat ini belum ada kontrak pemain. Sedangkan waktu kick-off sudah dekat. Ini kenapa kami sebut Sriwijaya FC sudah mati. Kalau kita terancam degradasi Liga 3.
Kita ingin menggugah Pemprov Sumsel yang memiliki sejarah telah membeli dan memodali berdirinya SFC 2004 dan gubernur sebagai pembinanya supaya turut menyelamatkan SFC ini," beber Yayan Joker.
Yayan mengatakan pihak manajemen SFC telah menjelaskan kondisi riil saat ini. Ada beberapa tawaran dari PT Digi Sport Asia (Digi Asia) kepada manajemen Sriwijaya FC. Kabarnya perusahaan ini sudah memiliki saham SFC sebesar 40 persen. Perusahaan ini dulunya pernah membantu SFC dan kemudian menggugat di pengadilan. Dan mereka sudah punya saham 40 persen SFC.
Manajemen menjelaskan belum bisa kontrak pemain karena keuangan Sriwijaya FC lagi kosong. Gaji pemain masih nunggak, tidak ada Presiden Klub (mundurnya Ir H Bakti Setiawan SSos MM), dan tidak adanya Manajer Tim yang juga Direktur Marketing (mundurnya Kadis ESDM Sumsel H Hendriansyah ST MSi), sponsor belum jelas untuk mensupport.
Intinya tadi malam manajemen menjelaskan, mengklarifikasi polemik yang sedang berkembang di dunia medsos. Akhirnya mereka mengundang kami dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya.
"Mau belanja pemain tidak ada biaya, Mau kontrak DP segala macam, kemudian untuk ituk Liga tidak maksimal," kata Yayan.
Yayan akan berusaha menggugah Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi agar itu tidak hanya melihat SFC itu swasta, bukan bagian dari Pemda.
"Karena Pj ini bukan orang Palembang, Sumsel jadi tidak tahu sejarah Sriwijaya FC ini," katanya.
Setelah mendengar manajemen, sepertinya Sriwijaya FC ini sudah selesai. Sudah kritis nian. Kenapa bisa dibilang kritis. Musim kompetisi ini sudah sebentar lagi. Sementara kita belum ada kontrak pemain. Belanja pemain belum ada. Kalaupun ada, saya pikir sisa-sisa klub lain.
Keuangan SFC menurut saya tidak bisa menjalani musim ini. Karena keuangan itu penting. Sedangkan sekarang ini transisi kekuasaan. Orang tidak berani membantu Sriwijaya FC ini karena terlalu berisiko bagi mereka. Menurut saya sepertinya kita ini bukan ke Liga 1, tapi ke Liga 3.
Himbauan unjuk rasa Singa Mania, Suporter Sriwijaya FC di kantor Gubernur Sumsel, Senin (29/7/2024) pukul 13.00, bertindak selaku Korlap Rocky, Ateh, Iqbal, Solah, Yuda SKS. Sedangkan Koordinator Aksi Yayan Joker, Reza Mark.
"Kita akan menyampaikan tuntutan meminta Pj Gubernur Sumsel Bapak Elen Setiadi untuk membantu kondisi Sriwijaya FC saat ini," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn kepada Sripoku.com.com.

Baca juga: Selain Rekrut Chencho Striker Timnas Bhutan, Sriwijaya FC Masih Bidik Pemain Uganda - Liberia
Adapun 9 kondisi Sriwijaya FC itu yakni:
1. Kas klub kosong
2. Gaji pemain masih nunggak
3. Belum ada dana untuk beli pemain
4. Belum dapat sponsor
5. Kekosongan Presiden klub SFC
6. Kekosongan Manajer SFC
7. Hutang klub SFC 40 M
8. Saham 40 persen PT Digi Sport Asia
9. Gugatan kepemilikan saham oleh Muddai Madang
"Kondisi sekarang Alhamdulillah PT Digi Sport Asia katanya siap bantu kita, mudah mudahan idak meleset. Hanya perusahaan kita yang ikon Sumsel ini kita minta bantulah Sriwijaya FC sesama ikon Sumsel," tambah Muhammad Rocky, Kabid Korlap Singa Mania.
Ketika dikonfirmasi, Kasat Pol PP Sumsel, H Aris Saputra SSos MSi menyarankan untuk diselesaikan melalui audiensi.
"Kita wellcome saja dan karena demo itu hak setiap warga negara namun kami berharap tidak anarkis dan sebaiknya melalui audiensi saja," ujar Aris Saputra.
TribunBreakingNews
Sriwijaya FC
SFC
Liga 2
Bola Lokal
Singa Mania
Kantor Gubernur Sumsel
Pj Gubernur Sumsel
JSC
Sempat Galau Digoda Tim Pulau Jawa, Inilah Sosok Winger Sriwijaya FC Tomi Darmawan |
![]() |
---|
Sederet Nama Pemain Anyar Sriwijaya FC 2024/25, Welcome Back Manda Chingi |
![]() |
---|
Selain Rekrut Chencho Striker Timnas Bhutan, Sriwijaya FC Masih Bidik Pemain Uganda - Liberia |
![]() |
---|
Breaking News: Skuat Sriwijaya FC Siap Arungi Liga 2024, 1 Agustus Latihan Perdana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.