Berita Sriwijaya FC
1.000 Massa Suporter Singa Mania Bakal Kepung Kantor Gubernur, Paparkan 9 Kondisi Sriwijaya FC
Sekitar seribu massa suporter Singa Mania bakal mengepung kantor gubernur di Jl Kapten A Rivai, Senin (29/7/2024) pukul 13.00.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sekitar seribu massa suporter Singa Mania --salah satu kelompok suporternya klub Sriwijaya FC--bakal mengepung kantor gubernur di Jl Kapten A Rivai, Senin (29/7/2024) pukul 13.00.
Himbauan unjuk rasa Singa Mania, Suporter Sriwijaya FC di kantor Gubernur Sumsel, Senin (29/7/2024) pukul 13.00, bertindak selaku Korlap Rocky, Ateh, Iqbal, Solah, Yuda SKS. Sedangkan Koordinator Aksi Yayan Joker, Reza Mark.
"Kita akan menyampaikan tuntutan meminta Pj Gubernur Sumsel Bapak Elen Setiadi untuk membantu kondisi Sriwijaya FC saat ini," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn kepada Sripoku.com.com
Adapun 9 kondisi Sriwijaya FC itu yakni:
1. Kas klub kosong
2. Gaji pemain masih nunggak
3. Belum ada dana untuk beli pemain
4. Belum dapat sponsor
5. Kekosongan Presiden klub SFC
6. Kekosongan Manajer SFC
7. Hutang klub SFC 40 M
8. Saham 40 persen PT Digi Sport Asia
9. Gugatan kepemilikan saham oleh Muddai Madang
"Kondisi sekarang Alhamdulillah PT Digi Sport Asia katanya siap bantu kita, mudah mudahan idak meleset. Hanya perusahaan kita yang ikon Sumsel ini kita minta bantulah Sriwijaya FC sesama ikon Sumsel," tambah Muhammad Rocky, Kabid Korlap Singa Mania.
Pasca mendengarkan curhat dari pengurus dan manajemen jika klub Sriwijaya FC saat ini dalam kondisi kritis, Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn mengaku tersentak dan siap melakukan aksi.
Yayan sempat mengutarakan rencananya akan datang sendiri mengantarkan keranda mayat ke kantor gubernur di Jl Kapten A Rivai, Kamis (25/7/2024) sebagai simbol untuk menggugah Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan semuanya untuk peduli dengan keadaan Sriwijaya FC yang perlu diselamatkan.
Rencananya Yayan akan mengenakan Sal Sriwijaya FC bersama keranda mayat melakukan aksi simpatik peduli SFC di halaman kantor gubernur, membaca yasin.
"Saya pribadi ingin menggugah Pak Pj Gubernur dan masyarakat bahwa Sriwijaya FC telah mati," ungkap Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn.
Yayan mengaku sangat prihatin mendengar kondisi Sriwijaya FC yang sebenarnya saat ini. Untuk itu ia ingin Pj Gubernur turut membantu melihat kondisi dan membantu mencarikan solusi dengan kondisi kritis SFC yang terancam ke Liga 3 ini.
Sebab di saat klub-klub lain memulai persiapan jelang diputarnya kompetisi Liga 2 pada September 2024, tim Sriiwjaya FC yang pernah mengukir prestasi double winner dan segudang gelar juara saat ini belum bisa berbuat apa-apa terkendala finansial.
Masih tertunggaknya pembayaran sisa gaji pemain, akomodasi dan konsumsi musim musim lalu dan belum jelasnya sponsor untuk mensupport tim ini hingsa saat ini.
"Itulah yang menyebabkan saat ini belum ada kontrak pemain. Sedangkan waktu kick-off sudah dekat. Ini kenapa kami sebut Sriwijaya FC sudah mati. Kalau kita terancam degradasi Liga 3.
Kita ingin menggugah Pemprov Sumsel yang memiliki sejarah telah membeli dan memodali berdirinya SFC 2004 dan gubernur sebagai pembinanya supaya turut menyelamatkan SFC ini," beber Yayan Joker.
Yayan mengatakan pihak manajemen SFC telah menjelaskan kondisi riil saat ini. Ada beberapa tawaran dari PT Digi Sport Asia (Digi Asia) kepada manajemen Sriwijaya FC. Kabarnya perusahaan ini sudah memiliki saham SFC sebesar 40 persen. Perusahaan ini dulunya pernah membantu SFC dan kemudian menggugat di pengadilan. Dan mereka sudah punya saham 40 persen SFC.
Manajemen menjelaskan belum bisa kontrak pemain karena keuangan Sriwijaya FC lagi kosong. Gaji pemain masih nunggak, tidak ada Presiden Klub (mundurnya Ir H Bakti Setiawan SSos MM), dan tidak adanya Manajer Tim yang juga Direktur Marketing (mundurnya Kadis ESDM Sumsel H Hendriansyah ST MSi), sponsor belum jelas untuk mensupport.
Intinya manajemen menjelaskan, mengklarifikasi polemik yang sedang berkembang di dunia medsos. Akhirnya mereka mengundang kami dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya.

Baca juga: Ultras Palembang Minta Muddai Madang Bersabar, Qusoi: Biarkan Dulu SFC Bisa Jalani Kompetisi Liga 2
"Mau belanja pemain tidak ada biaya, Mau kontrak DP segala macam, kemudian untuk ituk Liga tidak maksimal," kata Yayan.
Yayan akan berusaha menggugah Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi agar itu tidak hanya melihat SFC itu swasta, bukan bagian dari Pemda.
"Karena Pj ini bukan orang Palembang, Sumsel jadi tidak tahu sejarah Sriwijaya FC ini," katanya.
Setelah mendengar manajemen, sepertinya Sriwijaya FC ini sudah selesai. Sudah kritis nian. Kenapa bisa dibilang kritis. Musim kompetisi ini sudah sebentar lagi. Sementara kita belum ada kontrak pemain. Belanja pemain belum ada. Kalaupun ada, saya pikir sisa-sisa klub lain.
Keuangan SFC menurut saya tidak bisa menjalani musim ini. Karena keuangan itu penting. Sedangkan sekarang ini transisi kekuasaan. Orang tidak berani membantu Sriwijaya FC ini karena terlalu berisiko bagi mereka. Menurut saya sepertinya kita ini bukan ke Liga 1, tapi ke Liga 3.
Kasat Pol PP Sarankan Agar Digelar Audiensi
Ketika dikonfirmasi, Kasat Pol PP Sumsel, H Aris Saputra SSos MSi mengaku belum mengatahui rencana aksi tersebut dan menyarankan untuk diselesaikan melalui audiensi.
"Kita belum dapat infonya. Kita welcome karena demo itu hak setiap warga negara. Namun kami berharap tidak anarkis dan sebaiknya melalui audiensi saja," kata Kasat Pol PP.
Manajemen Sriwijaya FC mengelar diskusi dengan pentolan tiga kelompok suporter di Monte Cafe Jl KHA Dahlan Palembang, Minggu (21/7/2024) malam.
Turut hadir dalam diskusi manajemen Sriwijaya FC dan Suporter ini yakni Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE, Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH, Sekretaris Tim SFC Safrizal Afandi SE.
Kemudian Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN) Eddy Ismail, Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH, dan Ketua Umum Singa Mania Yayan Hariansyah S.Sn., M.Sn.
Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid SH ketika dikonfirmasi membenarkan telah menggelar diskusi dengan tiga kelompok suporter.
Malakukan konsolidasi, bertukar pikiran dengan suporter terkait kondisi Sriwijaya FC sekarang ini.
"Harapannya tetap dukung kita apapun klub ini, kan kalau gak ada suporter maupun sebaliknya. Mudah-mudahan ada titik penyelesaian masalah yang dihadapi SFC ini. Harapan dari suporter dan manajemen SFC kan itu. Intinya agar SFC ini bangkit lagi," kata Faisal Mursyid.
Faisal mengatakan dengan adanya diskusi ini agar lebih terarah terutama tentunya yang punya kepentingan langsung adalah suporter.
"Intinya kita sedang mengarah ke persiapan. Kita menyampaikan kondisi terkini dan juga apa aspirasi dari suporter. Kita diskusi ketemu langsung mengundang ketua umum tiga kelompok suporter agar paham mengetahui permasalahan," jelasnya.
Sriwijaya FC
SFC
Liga 2
Singa Mania
Kantor Gubernur Sumsel
Yayan Hariansyah
Muhammad Rocky
PT SOM
PT Digi Sport Asia
Faisal Mursyid
Aris Saputra
Pelatih Sriwijaya FC Bantah Adanya Derby Sumsel, Coach Azul: Isu Dari Mana Itu |
![]() |
---|
Ibrahim Bahsoun Gagal Dikontrak Sriwijaya FC, Mengaku Diperlakukan Tidak Baik |
![]() |
---|
Sudah 6 Pelatih Gagal Bawa Sriwijaya FC Promosi ke Liga Utama, Coach Azul Tak Targetkan Liga 1 |
![]() |
---|
Racikan Ala Head Coach Zulkifli, Sriwijaya FC Dipenuhi Pemain Muda, Arungi Liga 2 Musim 2025/26 |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Bersiap Gelar Launching Akbar Akhir Agustus, Libatkan Pecinta Elang Andalas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.