Kunci Jawaban

Rangkuman Materi PPKN Kelas 8 SMP BAB 4 Kurikulum Merdeka, Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Disajikan materi PPKN dari BAB 4 Kurikulum Merdeka tentang Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda yang bisa dipelajari.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Tria Agustina
pngegg.com
Berikut ini rangkuman materi PPKN kelas 8 SMP BAB 4 Kurikulum Merdeka, Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda. 

SRIPOKU.COM - Simak rangkuman materi PPKN untuk siswa kelas 8 SMP.

Belajar menjadi lebih mudah jika kita menguasai materi dan memahaminya.

Maka dari itu, disediakan rangkuman materi yang bisa membantu siswa dalam proses belajarnya.

Disajikan materi PPKN dari BAB 4 Kurikulum Merdeka tentang Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda yang bisa dipelajari.

Ayo tulis poin-poin penting untuk melengkapi buku tulismu dengan menyimak rangkuman dari YouTube Portal Edukasi.

Baca juga: Rangkuman Materi PKN Kelas 9 BAB 1 Hubungan Pancasila dengan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, & NKRI

Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Kita tahu bahwa dahulu Indonesia dijajah oleh Belanda, kegiatan kerja rodi dan tanam paksa menyengsarakan rakyat Indonesia.

Namun tidak semua orang Belanda serakah seperti itu, ada beberapa politisi Pemerintah Kerajaan Belanda yang menyampaikan kritik, yaitu:

- Baron Van Hoevel

- Frans Van Deputte

- Mr. C.T. Van Deventer

Ketiganya menegaskan bahwa Pemerintah Kerajaan Belanda ikut bertanggung jawab atas kesengsaraan rakyat Hindia Belanda (Indonesia).

Mereka mendesak agar Pemerintah Kerajaan Belanda memberikan balas jasa, sehingga pemerintah Kerajaan Belanda mengeluarkan kebijakan politik etis atau politik balas budi pada September 1901.

Politik etis menyasar tiga bidang utama, yaitu:

- pendidikan, berupa akses pendidikan bagi Bumi Putra.

- pertanian, berupa pembuatan irigasi pertanian.

- kependudukan, berupa transmigrasi penduduk.

Nah karena adanya akses pendidikan ini, walau terbatas hanya untuk kalangan Bumi Putra tertentu, lahirlah kalangan terpelajar.

Kalangan terpelajar ini secara intensif membangkitkan kesadaran sebangsa dan setanah air kepada rakyat Indonesia.

Sehingga muncul banyak organisasi pergerakan seperti Jamiatul Khair, Sarekat Dagang Islam, Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia (PNI), Muhammadiyah, dan Nahdhatul Ulama.

Dalam selang waktu yang tidak lama dan berjalan seiring lahirnya organisasi pergerakan, lahir pula organisasi-organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumateranen Bond, Jong Batak, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, dan Jong Minahasa.

Dari yang awalnya organisasi tersebut masih bersifat kedaerahan, akhirnya muncul kesadaran dari para tokoh pemuda pentingnya membangun persatuan dalam organisasi kepemudaan.

Kesadaran ini coba diwujudkan dengan melaksanakan Kongres Pemuda I pada 2M 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia.

Setelah Kongres Pemuda I, lahir organisasi Perhimpunan Pelajar- pelajar Indonesia (PPPI).

Kemudian disepakati akan digelar Kongres Pemuda II pada 27 - 28 Oktober 1928 di Batavia.

Ada tiga tempat yang digunakan melaksanakan kongres ini.

Hari pertama bertempat di Gedung Katholieke Jongelingen Bond, Lapangan Banteng.

Hari kedua bertempat di Gedung Oost Java Bioscoop (sekarang Jl. Medan Merdeka Utara, No. 14) hingga tengah hari.

Kemudian, sore hari pertemuan dilanjutkan di Gedung Indonesia Clubhuis Jl. Kramat Raya, No. 106 Jakarta (sekarang disebut Museum Sumpah Pemuda).

Dari Kongres Pemuda II ini lahirlah Sumpah Pemuda.

Isi dari Sumpah Pemuda adalah:

• Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

• Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia

• Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Naskah Sumpah Pemuda ditulis oleh Mohammad Yamin dan disetujui oleh Sugondo.

Deklarasi Sumpah Pemuda disambut dengan pekik semangat para pemuda.

Pada kesempatan itu pula, diperdengarkan pertama kali lagu kebangsaan Indonesia Raya karya WR. Supratman.

Nilai-nilai Luhur dalam Sumpah Pemuda

Ada beberapa nilai luhur dalam sumpah pemuda, yaitu:

• Nilai persatuan

• Rela berkorban

• Cinta tanah air dan bangsa

• Semangat persaudaraan

• Mengutamakan kepentingan bangsa

• Menerima dan menghargai perbedaan

• Semangat gotong royong dan kerja sama

Sumpah Pemuda dan Kontribusi di Era Reformasi

Kita sebagai generasi penerus yang hidup di Era Reformasi, tentu saja harus bisa juga ikut berkontribusi untuk bangsa.

Masalah apa yang harus kita selesaikan?

Beberapa masalah bangsa di era reformasi yang perlu kita pikirkan rencana kontribusinya adalah:

- Pendidikan

- Kemiskinan

- Kedaulatan pangan

Apa yang bisa dilakukan?

Belajarlah, gunakan imajinasi kalian, gunakan hati nurani kalian, gunakan insting kalian.

Kalian akan menemukan langkah tepat untuk menyelesaikan "PR" yang belum terselesaikan tersebut.

Demi mewujudkan Indonesia tercinta yang lebih baik.

Bagaimana negara ini ke depan dan akan menjadi apa negeri ini? Semuanya ada di tangan kalian sebagai generasi penerus.

Dapatkan konten pendidikan mata pelajaran lainnya dari Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 dengan klik Di Sini

Dapatkan juga berita penting dan informasi menarik lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved