Ini Alasan Keluarga Fajar Ketua OSIS di Klaten Tewas Diceburkan ke Kolam saat Ultah Tak Lapor Polisi

Ini Alasan keluarga Fajar, ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten yang tewas diceburkan ke kolam saat ulang tahun tak lapor polisi.

Editor: pairat
Tribunsolo
Keluarga Fajar Nugroho (18) Ketua Osis SMAN 1 Cawas tewas usai ultah tak pilih lapor polisi. 

SRIPOKU.COM - Ini Alasan keluarga Fajar, ketua OSIS SMAN 1 Cawas Klaten yang tewas diceburkan ke kolam saat ulang tahun tak lapor polisi.

Meninggalnya Fajar Nugroho (18) Ketua Osis SMAN 1 Cawas tentu membawa duka untuk keluarga. Namun, keluarga memilih legowo.

Mereka tidak melanjutkan kasus ini ke kepolisian.

"Kami mintai pendapat keluarga dan orang tua (korban), tidak akan membuat laporan. Atau dengan meninggalnya anak merupakan sebuah musibah," ujar Kapolsek Cawas, Iptu Umar Mustofa kepada TribunSolo.com.

Dengan demikian, Umar mengatakan, pihak kepolisian tidak dapat melanjutkan proses hukum tanpa ada laporan dari keluarga korban.

"Dan saat ini, kami tetap melakuan klarifikasi dari beberapa orang yang ada di sekitar," paparnya.

Pihak keluarga yang diwakili ayah korban, juga telah menandatangani surat pernyataan.

Salah satu keluarga Fajar, Suparno (53) yang merupakan Paman mengatakan hal ini dilakukan usai kesepakatan keluarga.

"Jadi kami dari pihak keluarga, setelah bicara dengan bapak ibunya. Semua keluarga bisa menerima ini musibah," ucapnya.

Sementara, isak tangis pecah, ketika jenasah almarhum Fajar Nugroho (18) diantar dari rumah duka menuju pemakaman di Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Selasa (9/7/2024).

Sang Ketua Osis SMAN 1 Cawas ini meninggal dunia seusai tersetrum di kolam yang berada di sekolah.

Ia diceburkan oleh kawan-kawannya, karena Fajar sedang berulang tahun ke-18 pada Senin 8 Juli 2024.

Menjelang proses pemakaman, dari pantauan TribunSolo.com, jenazah diangkat oleh pasukan paskribra.

Rumah duka telah dipenuhi para pelayat, baik keluarga, tetangga, maupun teman-teman almarhum.

Terlihat isak tangis pecah, saat jenazah dibawa keluar dari rumah duka.

Ayah Fajar, Daryanto menampakkan wajah kesedihan, saat melihat jenazah anaknya dibawa ambulan menuju pemakaman di Dukuh Sepi, yang berada di seberang kampung.

Paman Fajar, Suparno mengatakan bahwa almarhum Fajar merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara.

"Anaknya baik, salat rajin, di kampung dikenal baik. Di sekolah mungkin ketua Osis dikenal baik juga, pinter," kata Supatno.

Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa sebelumnya menjelaskan bila keluarga tidak memproses lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Keluarga Fajar telah mengikhlaskan dan menganggap kematian sang putra sebagai musibah.

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com.

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved