UKT di Palembang
UIN Raden Fatah Palembang Pastikan Tak Ada Kenaikan UKT, Berikut Besaran Biaya Kuliah dari Grade 1-7
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang memastikan tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM PALEMBANG - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang memastikan tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
UKT UIN Raden Fatah Palembang dipastikan akan tetap sama dengan tahun sebelumnya.
Kepala Biro AAKK UIN Raden Fatah Palembang Drs. H. Jumari Iswadi, M.M mengaku tidak ada kenaikan untuk UKT di UIN Raden Fatah Palembang.
Menurut dia, besara UKT akan tetap sama dengan tahun sebelumnya.
"UKT di UIN Raden Fatah Palembang tidak ada kenaikan, masih sama seperti tahun sebelumnya," kata Kepala Biro AAKK UIN Raden Fatah Palembang Drs. H. Jumari Iswadi, M.M, Rabu (22/5/2024).
Jumari menjelaskan, untuk di UIN Raden Fatah Palembang UKT nya bervariasi berdasarkan gradenya.
Untuk grade ada 1-7 dan setiap prodi berbeda-beda. Untuk UKT mulai dari 0 rupiah sampai paling mahal Rp 12 juta.
"Untuk grade 1 itu 0 - Rp 400 ribu dan tertinggi grade 7 yaitu sampai Rp 12 juta. Namun selama ini kebanyakan di grade 2 dan 3 dengan nominal UKT mulai Rp 1,9 juta hingga 3,6 juta," katanya.
Sedangkan untuk grade 4 dan 5 paling 20 persen dari jumlah mahasiswa baru yang diterima dan grade 7 tidak sampai 1 persen. Untuk biaya UKT tertinggi di jurusan sains dan teknologi, karena ada praktek dan lain-lain.
Menurutnya, yang menentukan besaran UKT ya mahasiswa itu sendiri.
Misal mengisi pekerjaan orang tua wiraswasta dan buru tentu beda biaya UKT nya. Kemudian dilihat juga dari Kartu Keluarga (KK) misal anak 5 dengan anak 2, tentu juga beda.
Lalu dilihat juga dari listrik nya menggunakan daya berapa Watt. Kemudian rumah, ngontrak atau rumah sendiri dan masih banyak yang lainnya. Ketika diisi semua data tersebut akan muncul biaya UKT nya berapa.
"Pesannya, isilah data-data sesuai dengan kondisi masing-masing. Jangan karena malu ataupun gengsi, sehingga diisi tidak sesuai karena akibatnya biaya UKT jadi tinggi," katanya.
Lalu, kalau pekerjaan orang tuanya buruh jangan ditulis wiraswasta, tulis buruh saja. Karena wiraswasta dan buruh itu berbeda.
"Mulai yang tidak mampu sampai yang mampu pun di bisa kuliah di sini. Contohnya ada anak pedagang mengisi data sesuai yang sebenarnya dan dia hanya bayar UKT Rp 400 ribu," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.