5 Fakta Pesawat Garuda Indonesia Mengangkut 450 Jemaah Calon Haji Mengalami Terbakar di Udara

Ada 5 fakta Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jemaah haji Embarkasi Makassar mengalami kendala engine pesawat diketahui adanya percikan api

Editor: adi kurniawan
Handout
Setidaknya ada 5 fakta Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-1105 rute Makassar-Madinah yang mengangkut jemaah haji Embarkasi Makassar mengalami gangguan saat baru saja lepas landas, Rabu (15/5/2024) sore. 

SRIPOKU.COM -- Setidaknya ada 5 fakta Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-1105 rute Makassar-Madinah yang mengangkut jemaah haji Embarkasi Makassar mengalami gangguan saat baru saja lepas landas, Rabu (15/5/2024) sore.

Dari informasi yang dihimpun sayap kanan pesawat yang mengangkut CJH kloter 5 itu terbakar.

Pesawat Garuda Indonesia tersebut mengalami kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu engine.

Peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wita.

Pesawat yang mengangkut 441 jemaah 9 petugas ini pun telah mendarat kembali di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

Penjelasan Penumpang

Seorang jemaah haji yang ikut dalam penerbangan itu mengatakan sempat kepanasan di dalam pesawat.

Dia adalah jamaah haji laki-laki kloter 5 Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa.

Dia mengatakan itu saat tiba di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, Rabu (15/5/2024) malam.

Dari cerita jemaah haji tersebut, pesawat sudah lepas landas dari bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

"Sudah hampir 1 jam perjalanan, sudah 45 menit kita terbang," katanya.

Saat ditengah perjalanan, ia mengaku mendapatkan informasi terdapat kerusakan mesin.

"Baru ada informasi bilang ada kerusakan mesin terpaksa kita harus putar," ungkapnya.

Jemaah tersebut sempat merasa kepanasan saat berada di atas pesawat setelah lepas landas.

"Panas di atas tidak jalan ac-nya, tidak berasapji di atas pesawat tapi panas, mungkin karena itu (terbakar mesin)," ujarnya.

Dua kali memutari pulau, kata jemaah tersebut, barulah pesawat dapat kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

"Jadi dua kali dia putari itu pulau baru kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin," jelasnya.

"Jadi lebih satu jam, karena kita berangkat tadi 15:35 Wita," tambah dia.

Dia mengaku merasa tegang, sehingga keluar Aula Mina Asrama Haji Sudiang untuk meminum secangkir kopi.

Diketahui, jemaah kloter 5 Embarkasi Makassar berasal dari Kabupaten Gowa.

Mereka direncanakan terbang ke tanah suci pada pukul 15:30 Wita, Rabu (15/5/2024).

Jumlah jemaah sebanyak 450 orang terbagi dari 441 jemaah dan sembilan petugas kloter.

Seperti diketahui Embarkasi Makassar melayani penerbangan jemaah haji dari delapan provinsi yaitu provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua, Papua barat, Maluku, dan Gorontalo.

Dari delapan provinsi tersebut, Maluku dan Gorontalo merupakan Embarkasi antara.

Adapun jumlah jemaah yang akan dilayani melalui Embarkasi Makassar 16.343, petugas PPIH 185 orang, petugas Haji Daerah 121 orang.

Kloter satu sebanyak 449 orang, take off dari bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju Medina Arab Saudi, Minggu 12 Mei 2024 lalu.

Calon Jemaah Haji Trauma

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (15/5/2024), di mana beberapa penumpang yang merupakan calon jemaah haji menjadi trauma.

Satu di antara jemaah haji yang trauma berasal dari Kabupaten Gowa, yang enggan disebutkan namanya.

Saat ditemui di Asrama Haji Sudiang, Kota Makassar, ia menjelaskan pesawat sudah mengudara sekitar 1 jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.

"Sudah hampir 1 jam perjalanan, sudah 45 menit kita terbang," katanya dikutip dari TribunTimur.

Menurutnya, pihak maskapai menginformasi kepada penumpang terdapat kendala mesin, sehingga pesawat yang sudah mengudara harus kembali ke bandara awal.

"Baru ada informasi bilang ada kerusakan mesin terpaksa kita harus putar," ungkapnya.

Di dalam pesawat, Ia mengaku merasakan panas tetapi tidak terdapat asap layaknya terdapat kebakaran.

"Panas di atas (saat mengudara) tidak jalan ac-nya, tidak berasap di atas pesawat tapi panas, mungkin karena itu (terbakar mesin)," ujarnya.

Pesawat Dua Kali Putari Pulau Baru

Dua kali memutari pulau, kata jemaah tersebut, barulah pesawat dapat kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

"Jadi dua kali dia putari itu pulau baru kembali ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin," jelasnya.

"Jadi lebih satu jam, karena kita berangkat tadi 15:35 Wita," tambah dia.

Saat ini, jamaah mengaku trauma dengan insiden ini.

Angkasa Pura 1 Berikan Penjelasan

General Manager Angkasa Pura I, Taochid Purnomo Hadi mengatakan Pesawat terbang meninggalkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pukul 15.30 WITA.

Ia menyebutkan pesawat tersebut mengalami kendala teknis.

"Setelah mendapatkan informasi kendala teknis tersebut, Angkasa Pura I beserta stakeholder Emergency Operation Committee segera siaga di bandara," ujarnya.

Pesawat pun berhasil mendarat kembali di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Pukul 17.07 WITA.

"Pesawat tersebut mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan aman dan selamat," ujarnya.

Ia menuturkan pesawat tersebut merupakan penerbangan haji kloter lima.

Saat ini, jemaah haji telah dibawa kembali menuju Asrama haji.

"Selanjutnya jamaah haji tersebut langsung dibawa menuju ke Asrama Haji untuk pelayanan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sulawesi Selatan dan Garuda Indonesia," tutupnya.

Kerusakan Mesin

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra mengungkapkan, kronologi pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-1105 rute Makassar-Madinah yang melakukan Return to Base (RTB) atau putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada Rabu (15/4/2024).

Keputusan RTB tersebut diambil oleh Pilot in Command (PIC) setelah pesawat lepas landas.

Hal itu juga mempertimbangkan kondisi kendala engine pesawat yang memerlukan pemeriksaaan lebih lanjut setelah diketahui adanya percikan api pada salah satu engine.

"Atas kondisi itu, engine pesawat diharuskan menjalani prosedur pengecekan secara menyeluruh sebagai bagian dari upaya memastikan kesiapan armada untuk dapat kembali beroperasi," kata Irfan dalam keterangannya, Rabu.

"Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan tersebut telah mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar pada pukul 17.15 LT," imbuhnya.

Irfan menyatakan, seluruh penumpang tengah diarahkan kembali menuju asrama untuk menunggu kesiapan pesawat pengganti. Lebih lanjut, seluruh penumpang pesawat tiba di bandara dalam keadaan selamat dan baik dan akan kembali diberangkatkan secepatnya mengacu pada kesiapan pesawat pengganti.

"Proses pendampingan jemaah menuju asrama turut melibatkan stakeholder kebandarudaraan, terkait guna memastikan aspek keselamatan dan kenyamanan para penumpang terjaga dengan baik," ungkapnya.

Sementara itu, Irfan menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada seluruh Jemaah Haji serta Kementerian Agama RI selaku penyelenggara haji.

"Garuda Indonesia tengah melakukan koordinasi intensif kepada pihak-pihak terkait guna memastikan tindak lanjut penanganan jamaah untuk dapat kembali melanjutkan perjalanan," terang Irfan.

Adapun sebelumnya, GA-1105 yang dioperasikan dengan armada B747-400 diberangkatkan dari Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 15:30 LT dan dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada pukul 21.10 LT.

Penerbangan tersebut mengangkut sedikitnya 450 penumpang, yang merupakan rombongan calon jamaah haji asal embarkasi Makassar, serta 18 awak pesawat.

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved