Epy Kusnandar Ditangkap Polisi

Sebelum Ditangkap Polisi Epy Kusnandar Mengeluh Sepi Job Hingga Jualan di Kantin Apartemen

Aktor Preman Pensiun Epy Kusnandar sebelumnya sempat mengeluh sepi job hingga jualan di kantin apartemen sebelum diamankan polisi kasus narkoba

Editor: adi kurniawan

SRIPOKU.COM -- Aktor Preman Pensiun Epy Kusnandar sebelumnya sempat mengeluh sepi job hingga jualan di kantin apartemen sebelum diamankan polisi terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

Epy Kusnandar yang dikenal dengan Kang Mus dalam sinetron Preman Pensiun tersebut diamankan aparat Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (10/5/2024).

Tak hanya Kang Mus, polisi pun mengamankan satu orang lainnya sesama pemain sinetron Preman Pensiun berinisiall RYH alias Yogi.

Polisi pun mengonfirmasi bila dalam penangkapan kang Mus, turut diamankan barang bukti.

"EK (Epy Kusnandar) diamankan bersama rekannya sesama pemain sinetron preman pensiun," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Syahduddi.

Saat ini Epy Kusnandar dan rekannya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Jakarta Barat.

Sehingga, polisi belum menjelaskan secara gamblang kronologis penangkapan dan barang bukti apa saja yang diamankan.

Jauh sebelum ditangkap Epy sempat menikmati hasilnya jadi 'juargan kicimpring' di sinetron Preman pensiun.

Namun Epy Kusnandar memilih untuk berjualan makanan di kantin apartemen di kawasan Jakarta Selatan bersama sang istri, Karina Ranau.

Hal ini dikarenakan Epy Kusnandar tidak lagi mendapat tawaran pekerjaan di program televisi.

Tidak hanya itu usaha barunya dikatakan Epy Kusnandar untuk melunasi utangnya.

"Untuk bayar utang, saya bayar utang sama istri saya. Waktu saya sakit banyak biaya, sekarang ngumpulin lagi untuk menebus kebon yang sudah hilang,” kata Epy Kusnanda saat ditemui di Kawasan Tendean Januari lalu.

Ia memahami jika pendapatannya mulai berkurang, bagaimanapun ia harus tetap mendapatkan penghasilan untuk keluarga dengan membuka warung makanan di kantin apartemen.

"Saya terpaksa usaha apa saja, kala syuting udah jarang lagi, apa saja harus dilakukan. Mumpung saya masih ada yang kenal jadi banting stir usaha dari kecil kecilan," katanya.

Karina Ranau yang juga ikut membantu suaminya mengaku senang dengan usaha yang dilakukan sang suami.

Sehingga keduanya kini saling mendukung untuk membuka usaha makanan tersebut.

"Lihatnya senang, karena sangat mensupport untuk usaha. Karena semua berawal dari keikhlasan jualan kita saling support saja," ujar Karina Ranau.

Bagi Karina usaha makanan ini tidak membuat sang suami mengambil langkah buruk saat kondisi ekoniminya tengah terpuruk.

Sehingga tidak ada kata malu bagi Epy maupun Karina untuk melakukan pekerjaan barunya itu.

"Enggak. Kalau kita mencuri, kita mengganggu orang, baru itu malu. Cuma kalau kita mengerjakan dari hari hati, bisa melakukan semuanya bener bener apa ya, meski sedikit yang penting halal dan berkah," pungkasnya.

Profil Epy Kusnandar

Epy Kusnandar telah aktif di kegiatan teater sejak masih duduk di bangku sekolah menengah.

Meski sudah lulus SMA pada 1983, Epy baru melanjutkan studi ke Institut Kesenian Jakarta pada 1989.

Epy memulai kariernya di dunia seni peran dengan berakting dalam sinetron 1 Kakak 7 Ponakan pada tahun 1996.

Tekait film yang dibintanginya, Epy Kusnanda pernah bermain film Petualangan Sherina (2000) sebagai Upay.

Kemudian Get Married (2007), Tarix Jabrix (2008), Hijrah Cinta (2014), Pasar Setan (2024), dan masih banyak lagi.

Selain sinetron Preman Pensiun, Epy Kusnandar telah membintangi Sendal Bolong Untuk Hamdani (2004), The Adventures of Suparman: Sang Pahlawan (2010), dan Azab Tukang Gorengan Serakah (2014).

Pernah idap tumor otak dan berhasil sembuh

Pada 2010 Epy Kusnandar pernah mengalami masalah kesehatan serius, yakni kanker otak.

Penyakit tersebut nyaris merenggut nyawanya. Dokter sudah memvonis hidupnya hanya tinggal 4 bulan.

Setengah badannya tak bisa digerakkan. penglihatannya buram bahkan nyaris tak bisa melihat.

Namun, keajaiban melingkupinya.

Ia dinyatakan sembuh total dan kembali beraktivitas sebagai aktor.

Awalnya, ia muntah-muntah, demam tinggi, dan tekanan darahnya naik.

"Di dalam mobil itu seolah naik (permainan ayunan raksasa di taman hiburan) Kora-kora. Goyangannya sangat cepat," kenangnya.

"Saat matiin mesin, terasa saya masih begitu juga. Saya telepon, saya bilang kalau saya habis napas dan tiba-tiba ada di UGD rumah sakit di Cikini (Jakarta)," lanjutnya.

"Besoknya muntah lagi di rumah. Begitu seterusnya. Lalu, dibawa ke rumah sakit di kawasan Pasar Minggu dan rawat inap dua hari," kisahnya lagi.

Setelah menjalani pemeriksaan mendalam, Epy akhirnya divonis menderita tumor otak.

"Awalnya didiagnosa tipus. Tetapi, begitu di-CT scan di rumah sakit, ternyata ada tumor di otak dan harus segera dioperasi. Tapi, istri saya minta untuk saya pulang saja dan memilih pengobatan tanpa operasi," terang Epy.

Kala itu Epy merasa tak ada gunanya lagi berobat ke dokter.

Apalagi saat dokter menyebut peluang hidupnya tinggal 4 bulan lagi.

Sampai akhirnya ia memutuskan untuk berobat alternatif ke ahli herbal Jeng Ana.

"Tumor di bawah mili, masih bisa disembuhkan. Yang tumornya sudah gawat saja bisa disembuhkan," kata Jeng Ana.

Seiring pengobatan alternatif, kesehatan Epy Kusnandar pulih.

Ia dinyatakan sembuh dari kanker otaknya tersebut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved