Berita Palembang

Musim Hujan di Sumsel Akan Berlangsung Hingga April, Warga Diimbau Waspada Sambaran Petir

Musim hujan ini juga didukung oleh angin barat yang aktif di kawasan Indonesia sehingga membuat belokan angin di Sumsel sehingga menyebabkan hujan.

Penulis: Hartati | Editor: Odi Aria
Handout
Petani sawit di Dusun 4 Desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bernama Mujianto, (40) tewas tersambar petir saat sedang memanen sawit di kebun, Minggu (25/2/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sepanjang hari kemarin, Minggu (25/2/2024) bahkan sejak subuh Palembang diguyur hujan merata hingga menjelang magrib.

Ketua Tim Forecaster Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Alan Aslani mengatakan, penyebab hujan turun sepanjang hari karena memang saat ini musim hujan yang berlangsung hingga April mendatang.

Pada Mei mendatang barulah memasuki musim peralihan musim cuaca atau pancaroba dari musim hujan ke musim panas.

Musim hujan ini juga didukung oleh angin barat yang aktif di kawasan Indonesia sehingga membuat belokan angin di Sumsel sehingga menyebabkan hujan.

"Dinamika atmosfer saat ini mendukung adanya belokan arah angin yang membuat kumpulan awan konvektif dipe Sumsel.

Ditambah dengan gelombang kelvin semakin memperparah kondisi cuaca di Palembang sepanjang akhir pekan kemarin," katanya, Senin (26/2/2024).

Prediksi cuaca hingga akhir bulan ini dikatakan masih berpotensi hujan.

Dia menyebut tanggal 24 - 26 Februrari 2024 secara umum berawan dan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Tanggal 27 - 28 Februrari 2024 secara umum berawan dan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

BMKG menghimbau kepada seluruh masyarakat yang berada di Wilayah Sumatera Selatan dalam periode musim hujan dengan sifat hujan yang bervariasi.

Masyarakat diminta waspada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akhir bulan ini.

Tips Hindari Petir

Terkait adanya korban jika karena tersambar petir, Alan mengatakan petir terjadi karena adanya aliran listrik pada awan Comolunimbus atau CB.

Awan CB bisa menyebabkan angin kencang juga petir sehingga harus dihindari jika melihat kondisi langit mendung dengan warna awan hitam pekat.

Itu pertanda akan hujan lebat dan adanya awan CB yang berpotensi menyebabkan petir.

Cara menghindari petir yakni dengan berteduh di tempat aman rumah atau bangunan yang kokoh.

Jangan memaksa menerobos hujan dengan adanya awan CB karena berbahaya dan berpotensi tersambar petir.

Jika berteduh hindari berteduh di bawah pohon karena petir akan menyambar objek yang tinggi dan khawatir listriknya mengenai orang yang berteduh di bawah pohon.

"Kemudian hindari juga berteduh di bawah tiang listrik atau dekat aliran listrik juga besi karena besi bisa mengantarkan listrik yang berasal dari awan CB," jelasnya.
 

Petani Disambar Petir
 

Seorang petani sawit di Dusun 4 Desa Pinang Banjar Kecamatan Sungai Lilin Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) bernama Mujianto, (40) tewas tersambar petir saat sedang memanen sawit di kebun, Minggu (25/2/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.


Adapun lokasi kejadian tepatnya kebun sawit tersebut berada di areal perkebunan sawit Rawa 10 Desa Sukamaju Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Muba. 


Kepala Desa (Kades) Pinang Banjar Masrukin mengatakan, kronologis kejadian saat itu korban berdua bersama temannya tengah memanen sawit di tengah guyuran hujan deras.

"Saat panen tinggal 1 pohon lagi dan kondisi hujan, tiba-tiba saja korban tersambar petir. Temannya yang menyaksikan tidak kena dan selamat," ujarnya, Senin (26/2/2024).


Ia menyebutkan, jika jenazah korban sudah dibawa oleh warga dan Pemerintah Desa Pinang Banjar ke rumah dukanya di Dusun 4 Desa Pinang Banjar.


"Memang pada hari ini cuacanya hujan terus dari pagi, baik desa kita dan desa tetangga.

Jadi kita imbau warga jika terjadi hujan disertai petir untuk mengurangi aktivitas di luar rumah," tutupnya.


Sementara, Kapolsek Sungai Lilin AKP Andi Firdaus membenarkan terkait adanya satu warga Desa Pinang Banjar tersambar petir saat sedang memanen sawit.

Kejadian tersebut sekitar pukul 13.00 WIB yang saat itu kondisinya sedang hujan deras.


"Kejadian tersebut diketahui oleh temannya yang saat itu sedang bersama korban memanen sawit.

Jasad korban sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkn,"ujarnya. 


 
 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved