Berita Selebriti

Alasan Tamara Tyasmara Nekat Buka Donasi Menuju 100 Hari Dante Terjawab, Uang Duka Nyaris Rp25 Juta

Tamara Tyasmara akhirnya buka suara terkait alasan dan tujuan open donasi menuju 100 hari kematian Dante.

Editor: pairat
Kolase Sripoku.com/Instagram
Tamara Tyasmara ungkap tujuan open donasi menuju 100 hari kematian Dante. 

SRIPOKU.COM - Tamara Tyasmara akhirnya buka suara terkait open donasi menuju 100 hari kematian putranya, Dante.

Seperti diketahui kasus kematian Dante putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas hingga kini masih jadi sorotan publik.

Misteri penyebab kematian Dante perlahan akhirnya mulai menemukan titik terang.

Terlebih polisi sudah melakukan penahanan terhadap tersangka Yudha Arfandi yang merupakan pacar Tamara Tyasmara sebagai pelakunya.

Kini menuju 100 hari kematian Dante, Tamara Tyasmara open donasi.

Keputusan Tamara Tyasmara untuk membuka donasi berjudul Menuju 100 Hari Dante di laman Kitabisa.com. menimbulkan pro kontra.

Tak sedikit publik dibuat bertanya-tanya peruntukkan uang donasi yang diketahui sudah berhasil dikumpulkan nyaris mendekati angka Rp 25 juta.

Tak tinggal diam, Tamara Tyasmara akhirnya buka suara terkait alasan dan tujuan open donasi menuju 100 hari kematian Dante.

Kolase Tamara Tyasmara dan tersangka kasus kematian Dante, Yudha Arfandi.
Kolase Tamara Tyasmara dan tersangka kasus kematian Dante, Yudha Arfandi. (Youtube SCTV/Jacklyn Choppers)

 

Menurut Tamara Tyasmara, open donasi tersebut sebenarnya untuk menampung uang duka yang diberikan para kerabat terhadapnya.

“Donasi sebenarnya kan mereka (netizen) nggak tahu ya. Itu sebenarnya orang yang mau ngasih uang duka ke aku, sudah ke situ aja,” kata Tamara Tyasmara saat ditemui di Polda Metro Jaya, Kamis (15/2/2024).

Menurut Tamara Tyasmara, ide menggalang donasi tersebut didapatkan dari sang manajer.

“Kan kemarin di rumah banyak yang mau kasih uang duka, terus manajerku bilang, ‘sudah bikin campaign saja, biar uang dukanya buat Palestina’,” terang Tamara Tyasmara.

Menurut Tamara Tyasmara, rencananya hasil dari penggalangan dana tersebut akan dikirim untuk anak-anak di Palestina.

“Sudah dijelaskan juga di campaign-nya, kan ada penjelasannya untuk dikirim ke Gaza,” tutup Tamara Tyasmara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tamara Tyasmara menjadi sorotan lantaran menggalang dana, beberapa hari setelah meninggalnya Dante.

Dalam waktu kurang lebih sepekan, dana yang berhasil dikumpulkan Tamara Tyasmara untuk Menuju 100 Hari Dante mencapai hampir Rp 25 juta.

Kebohongan Tamara Tyasmara Terendus

Polisi akan segera melakukan tes kejiwaan Tamara Tyasmara dan Angger Dimas.
Polisi akan segera melakukan tes kejiwaan Tamara Tyasmara dan Angger Dimas. (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Kebohongan Tamara Tyasmara terendus, kini pihak sekolah mengungkap fakta lain soal Dante tak bisa berenang.

Koar-koar menyebut anaknya pintar berenang, pihak sekolah malah sependapat dengan Angger Dimas.

Faktanya, Dante sangatlah tidak pandai berenang bahkan memiliki trauma.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh pihak sekolah Dante.

Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar mengatakan, bahwa Dante selalu absen atau tidak hadir saat pelajaran renang.

Hal ini berbandig terbalik dengan pengakuan Tamara Tyasmara.

Bahkan di tiga bulan terakhir ini, Dante hampir selalu absen di kelas berenang.

"Dante tiga bulan terakhir hampir selalu absen bertepatan dengan jadwal sesi renang kelasnya di sekolah," kata Wani kepada awak media, dikutip Jumat (16/2/2024).

Wani menjelaskan, bahwa Dante memang memiliki trauma pada kolam renang karena pernah ada insiden sebelumnya.

Anak berusia 6 tahun itu seperti takut dan tidak percaya diri ketika berada di kolam renang.

"Di kolam sekolah Dante tidak pernah mengalami hal buruk. Namun untuk rasa takut dan tidak nyamannya Dante terhadap kolam," ujar Wani.

"Menurut penjelasan dari Ibunya, karena Dante pernah mengalami insiden tenggelam saat berenang di hotel," lanjutnya.

Reaksi Marah Keluarga

Reaksi keluarga Yudha Arfandi, sentil masa lalu Tamara Tyasmara dan Angger Dimas.
Reaksi keluarga Yudha Arfandi, sentil masa lalu Tamara Tyasmara dan Angger Dimas. (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Usai Yudha Arfandi ditetapkan tersangka kematian Dante anak artis Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, kini pihak keluarga pun bereaksi.

Seperti diketahui, saat ini sosok Yudha Arfandi tengah jadi sorotan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus meninggalnya Dante, anak artis Tamara Tyasmara dan Angger Dimas pada 27 Januari 2024 lalu.

Kini reaksi tak terima sang kakak dihujat warganet datang dari tiga adik kandung Yudha Arfandi.

Tiga orang adik perempuan Yudha Arfandi membela mati-matian sang kakak dan meminta agar masalah ini diselesaikan secara adil.

Bak tak terima dihujat warganet sebagai pembunuh, adik Yudha Arfandi pun bereaksi.

Salah seorang di antaranya pun menyindir masa lalu rumah tangga Tamara Tyasmara dan Angger Dimas pun yang belum selesai.

Yudha Arfandi yang berstatus sebagai pacar Tamara Tyasmara itu diduga jadi dalang di balik kematian Dante di kolam renang kawasan Jakarta Timur.

Atas kasus kematian Dante, Yudha Arfandi pun terancam dijerat hukuman hingga maksimal 20 tahun penjara.

Kasus kematian Dante ramai disorot publik, pihak keluara Yudha Arfandi yang diwakilkan 3 orang adik akhirnya pun bereaksi.

Adalah Iin Nur Indah Sahib alias Inis, adik kandung Yudha Arfandi.

Karenanya, Inis pun mati-matian membela sang abang perihal kasus kematian Dante.

"Di balik semua hampir semua orang menghujat aban. Pun banyak yang menjadi ahli hukum dadakan entah di IG atau TikTok. Spekulasi netizen, lontaran makian kejam yang sekali lagi belum tentu benar. Semua itu menggiring opini tak tentu arah yang lagi-lagi menggores hati kami, sahabat dan keluarga," kata Inis dilansir TribunnewsBogor.com.

Meskipun membela sang kakak, Inis mengaku ikhlas jika nantinya Yudha Arfandi mendekam di penjara.

Tapi Inis meminta kepada khalayak agar jangan menghakimi dulu Yudha Arfandi.

"Bismillah ikhlas atas hukuman jika terbukti benar Yudha Arfandi membunuh Dante. Namun sampai ada keputusan, ketuk palu atas semua bukti lebih lanjut dan apapun itu atas tuduhan dimaksud, mohon tetap tenang. Biarkan yang berwenang bekerja sebagaimana mestinya," pungkas Inis.

Sosok wanita kedua yang membela tersangka kasus dugaan pembunuhan Dante adalah Mutia Rahmadani.

Sama dengan Inis, Mutia adalah adik kandung Yudha Arfandi.

Melalui laman Instagram-nya, Mutia aktif menyuarakan pembelaannya terhadap sang kakak.

"Kami keluarga juga tahu bagaimana sakitnya kehilangan seorang anak. Banyak yang bilang soal rekaman CCTV. Kalian berhak berasumsi atas kejadian yang menimpa abang saya. Selayaknya keluarga yang di mana kami sudah tumbuh besar bersama, kami keluarga dan orang terdekat yang menjadi tersangka paling tahu bagaimana beliau," imbuh Mutia.

Dalam unggahannya itu, Mutia membantah keluarganya adalah orang berpengaruh di negeri ini.

Karenanya, Mutia meminta iba dari khalayak agar tidak menghakimi Yudha Arfandi dalam kasus kematian Dante.

Lagipula diakui Mutia, keluarganya sudah karib dengan almarhum Dante.

Mutia kemudian menunjukkan video-video ketika Yudha Arfandi menemani Dante latihan renang.

"Kami keluarga berhak memberi pembelaan. Selama ini kami diam hanya untuk menjaga reputasi anda Tamara Tyasmara," tulisnya di Insta Story.

Awalnya keluarga Arfandi berharap Tamara Tyasmara bisa lebih mengungkap fakta lain tentang tersangka kematian Dante.

"Harapan bisa lebih speak up bagaimana bonding antara abang saya dengan anak anda."

"Ini salah satu video bukti bahwa yang menjadi tersangka sudah sangat dekat dengan almarhum. Sudah menganggap seperti anak sendiri," kata Mutia.

Menurutnya, Yudha Arfandi sudah sangat sering bermain dengan Dante.

Sebatas informasi, Arfandi merupakan duda yang sudah memiliki anak kandung dari istri sebelumnya.

Yudha Arfandi pacaran dengan Tamara Tyasmara yang juga sudah bercerai dengan Angger Dimas, selama 2 tahun.

"Abang saya sudah sangat sering main bersama almarhum Dante, dengan anaknya sendiri."

"Tolong yah mas Angger Dimas jangan karena masalah rumah tangga anda yang belum selesai,"

"abang saya memang lalai, tapi bukan pembunuh," tulis Mutia Rahmadani S di akun Instagramnya.

Selanjutnya adalah adik kandung ketiga Yudha Arfandi yang turut jadi sorotan.

Adalah Savira Ramadhani, adik Yudha Arfandi yang vokal membela sang kakak.

Savira adalah sosok yang pertama kali membongkar rekaman video saat Yudha Arfandi mengajari almarhum Dante berenang.

Lewat video itu, Savira bak ingin mengatakan bahwa kakaknya dekat dengan Dante dan tak mungkin berniat membunuhnya.

"Abang saya memilih diam dan menerima semuanya, jangankan untuk membela diri, untuk didengarkan pun abang saya tidak diberi kesempatan. Kami sekeluarga selama ini diam dan mematuhi aturan dan menghargai proses yang berjalan. Kami pun tidak ingin mencari panggung atau apapun dari kasus ini karena kami sadar kami bukan dari keluarga terkenal," kata Savira.

Meski begitu, Savira tak menampik jika ada unsur kelalaian di diri sang kakak di balik kematian Dante.

"Abang saya mungkin lalai tapi abang saya bukan seorang pembunuh. Dia juga memiliki seorang putri yang kebetulan sudah sangat dekat dengan almarhum. Kami sekeluarga sangat sedih abang saya diperlakukan seperti ini. Tapi kami percaya Allah Maha Tahu semuanya," sambung Savira.

Sebagian artikel ini tayang di Grid.id.

 

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved