Berita Selebriti

Kemarahan Angger Dimas Kutuk Aksi Biadab Yudha Arfandi kepada Anak Kandungnya, Kecurigaan Terbukti

Dia megaku sudah lama menaruh curiga kepada Yudha Arfandi yang disebut-sebut menjadi kekasih Tamara Tyasmara.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Fadhila Rahma
Instagram
Kemarahan Angger Dimas Kutuk Aksi Biadab Yudha Arfandi kepada Anak Kandungnya 

SRIPOKU.COM - Belum ikhlas lepas kepergiaan anaknya, ada rasa murka dalam diri Angger Dimas melihat aksi biadab Yudha Arfandi kepada anaknya.

Dia megaku sudah lama menaruh curiga kepada Yudha Arfandi yang disebut-sebut menjadi kekasih Tamara Tyasmara.

Apalagi saat anaknya meninggal dunia di saat berenang dengan Yudha Arfandi.

Dari awal kematian Dante, Angger Dimas sudah merasa curiga dengan kekasih mantan istrinya itu.

Saat mengetahui fakta sebenarnya, betapa hancur hati Angger Dimas melihat anaknya dibenamkan sampai 12 kali di dalam kolam renang.

Dia kesal, hancur dan marah melihat aksi biadab Yudha Arfandi ke anaknya.

"Ya dibenamkan 12 kali, yang terakhir paling mengenaskan 54 detik."

"Ya saya sih kesal ya, maksudnya kayak bener kan nih yang gue duga," ujar Angger Dimas, Kamis (15/2/2024).

Lantas Angger Dimas juga menyinggung soal dirinya yang sebelumnya dianggap tak mau mengawal kasus kematian anaknya.

Diakui Angger Dimas, ia sudah memendam kecurigaannya terkait kematian Dante yang janggal.

"Yang selama ini gue dikata-katain pahlawan kesiangan."

"Gini loh, ini kecurigaan seorang bapak terhadap anaknya, kok curiga seperti ini," katanya.

Sementara Angger Dimas pun membenarkan soal kronologi serta hasil autopsi dari pihak kepolisian.

"Untuk kayak autopsi segala macam, terus kronologis dari polisi, itu bisa saya pastikan itu benar," ucapnya.

Baca juga: Percakapan Tamara & Yudha Arfandi Usai Dante Tewas Terbongkar, Mantan Suami Kuak Fakta Keterlibatan

Kondisi Kejiwaan Yudha Arfandi 

Sampai hati 12 kali benamkan kepala Dante ke kolam renang, kondisi kejiwaan Yudha Arfandi terungkap.

Kondisi kejiawaan Yudha Arfandi pasca diduga lalai hingga membuat nyawa Dante melayang diperiksa pihak Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).

Dikutip dari Tribunseleb, Apsifor memastikan Yudha Arfandi tidak mengalami gangguan kejiwaan saat melakukan tindakan membenamkan Dante.

Para ahli memeriksa psikologi forensik Yudha Arfandi selama tujuh jam untuk memahami kondisi kejiwaan pelaku.

Di mana hasilnya adalah kondisi mental Yudha Arfandi sangat relatif memadai dan penuh kesadaran,

Yudha Arfandi juga mampu memahami pertanyaan dengan baik.

Dari hasil pemeriksaan tersebut disimpulkan bahwa tidak ada indikator gangguan jiwa pada Yudha Arfandi.

"Tersangka memiliki status mental yang relatif memadai, datang dengan kesadaran penuh, dapat memahami pertanyaan yang diberikan terkait peristiwa yang terjadi, termasuk tidak ditemukan adanya indikator gangguan jiwa yang berat," kata Ketua Umum Apsifor Nathanael Sumampouw dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/2/2024).

Bukan itu saja, pihak Apsifor juga mengidentifikasi tidak adanya gangguan memori pada tersangka.

"Sehingga dengan indikator tersebut secara umum tersangka memiliki kompetensi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," imbuh dia.

Nathanael mengatakan, para ahli psikologi forensik bakal kembali memeriksa kejiwaan Yudha Arfandi.

Pemeriksaan berupa wawancara investigatif, observasi wawancara mengenai status mental tersangka termasuk kepribadian, intelegensi, hingga kesehatan mental.

"Pemeriksaan psikologi forensik masih terus berjalan dan masih terus digali. Kami butuh waktu untuk mencapai kesimpulan yang memadai," ucap Nathanael.

Polisi dalami tersangka baru kematian Dante susul Yudha Arfandi.
Polisi dalami tersangka baru kematian Dante susul Yudha Arfandi. (Kolase Sripoku.com/Instagram)

Detik-detik Yudha Arfandi Sengaja Tenggelamkan Dante

Dalam video tersebut terlihat jelas bagaimana Dante kesulitan bernapas karena ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi.

Dikutip dari Akun Youtube KH Entertainment pada Jumat (9/2/2024), Yudha Arfandi awalnya ikut berenang dengan Dante.

Namun selang beberapa saat dia pun mendatangi Dante yang sedang berenang di pinggir kolam.

Sebelum menenggelamkan Dante, Yudha Arfandi tampak menoleh ke kanan dan kiri, seolah ingin memastikan perbuatannya tidak diketahui orang lain.

Dalam video tersebut, terlihat Yudha Arfandi kemudian berjalan mendekati Dante dan langsung menekan kepala bocah enam tahun itu ke dalam air.

Beberapa detik menekan kepala Dante, Yudha Arfandi kemudian melepaskannya.

Melihat kondisi Dante yang sudah lemas, namun masih bisa menggerakkan badannya.

Dante pun diangkat ke atas kolam renang, sementara Yudha Arfandi yang ada di depannya hanya diam.

Di situ juga tampak ada seorang anak perempuan yang melihatnya seperti tidak ada apa-apa.

Setelah Dante lemas, Yudha Arfandi pun menggendong anak Tamara Tyasmara untuk seolah-olah meminta pertolongan.

Angger Dimas mantan suami Tamara Tyasmara mengungkapkan pesan terakhir Dante sebelum meninggal ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi.
Angger Dimas mantan suami Tamara Tyasmara mengungkapkan pesan terakhir Dante sebelum meninggal ditenggelamkan oleh Yudha Arfandi. (Handout)

Dante Ditenggelamkan 12 Kali oleh Pacar Tamara Tyasmara

Kasus kejanggalan kematian Dante putra Tamara Tyasmara dan mantan suami, Angger Dimas tampaknya telah menemukan titik terang.

Polda Metro Jaya telah menetapkan kekasih Tamara Tyasmara yang berinisial YA sebagai tersangka.

Mirisnya, tersangka YA menenggelamkan kepala Dante di kolam renang sebanyak 12 kali.

Pengakuan itu dikatakan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Hasil tersebut didapat dari hasil pemeriksaan terhadap CCTV kolam renang dengan durasi dua jam lebih satu menit.

"Di mana di dalam rekaman tersebut, mengungkap rangkaian kegiatan korban dan tersangka sehingga dari rangkuman rekaman tersebut."

"Penyidik menyimpulkan bahwa terdapat bukti yang cukup untuk menetapkan tersangka dan akhirnya sudah dilakukan upaya penangkapan,” ujar Wira, dikutip dari Kompas, Jumat (9/2/2024).

“Adapun di dalam rekaman tersebut, memuat adegan yang kurang lebih korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali,” sambungnya.

Diakui Wira, pihak kepolisian bersama tim digital forensik dari Puslabfor Sentul akan mengungkap lengkap hasil rekaman CCTV kolam renang lebih lanjut.

“Kami akan sampaikan lebih lanjut, kami akan menyertakan tim digital dari Puslabfor termasuk digital forensik sehingga nanti kita lakukan menjelaskan secara lengkap. "

"Untuk tindak lanjutnya kami akan lakukan pemeriksaan beberapa ahli untuk hukum daripada pembuktian dalam kasus yang sedang kita tangani,” ucap Wira.

Sementara untuk motif dari YA membenamkan kepala anak Tamara di kolam renang, Wira mengaku pihak kepolisian masih mendalami hal tersebut.

Dalam hal ini, pihak kepolisian akan bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (APSIFOR) untuk mengungkap motif dari YA menyebabkan anak Tamara meninggal dunia.

“Akan didalami (motif) lebih lanjut karena kan masih baru dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Kemudian kita nanti juga akan menggandeng Apsifor untuk membantu mengungkap motif daripada tersangka,” tutur Wira.

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved