Berita Sriwijaya FC

Tak Hanya Tolak Presiden Sriwijaya FC, Singa Mania Minta Pj Gubernur Rombak Total Manajemen SFC

Sejumlah massa Singa Mania nekat mendatangi Griya Agung hendak menyampaikan aspirasinya kepada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni selaku Pembina SFC.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Ketum Singa Mania bersama Kabid Korlap M Rocky disambut Kasi Operasi Ferdian Malian dan juga mendapat kawalan anggota kepolisian dipimpin Kabag Ops Polrestabes Palembang AKBP M Hadi Wijaya ST menyampaikan tujuan menemui Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni selaku Pembina Sriwijaya FC, Jumat (2/2/2024) petang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejumlah massa Singa Mania nekat mendatangi Griya Agung hendak menyampaikan aspirasinya kepada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni selaku Pembina Sriwijaya FC, Jumat (2/2/2024) petang.

 

Usai gelaran laga pamungkas play-off degradasi Liga 2 2023/24 Sriwijaya FC yang bermain imbang tanpa gol atas tamunya Perserang Serang Banten, massa yang dikomandoi Ketum Singa Mania Yayan Hariansyah ini konvoi dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring menuju Griya Agung.

 

"Inget ye kalau seandainya kita nak dibawa, nak ditangkep, bawa galo-galo, sepakat?  Aku wong yang pertamo sekali yang nak ngorbanke diri demi Sriwijaya FC," ucap Yayan Hariansyah.

 

singa di griya
Kasi Operasi Ferdian Malian dan juga mendapat kawalan anggota kepolisian dipimpin Kabag Ops Polrestabes Palembang AKBP M Hadi Wijaya ST menjelaskan kepada Ketum Singa Mania bersama Kabid Korlap M Rocky jika Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni selaku Pembina Sriwijaya FC yang hendak ditemui sedangke Jakarta, Jumat (2/2/2024) petang.

Baca juga: Perserang Terdegradasi Tetap Puji Sriwijaya FC, Coach Bonggo: Patut Layak ke Liga 1

 

Kehadiaran massa suporter yang sempat videonya beredar ini ditemui Kasi Operasi Ferdian Malian dan juga mendapat kawalan anggota kepolisian dipimpin Kabag Ops Polrestabes Palembang AKBP M Hadi Wijaya ST yang menjelaskan jika Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni sedang bertugas ke Jakarta. 

 

"Kami datang ke rumah gubernur kami. Kami datang ke rumah pimpinan kami. Ini rumahnyo yang bekerja untuk kami. Beliau adalah pembina Sriwijaya FC. Kami ini menyampaikan uneg-uneg di sini. Kito bukan nak anarkhis, kito bukan nak bakar-bakaran, kito idak nak dorong-dorongan. Kami cuma ingin ketemu dengan gubernur kesayangan kami. Kami sangat berterima kasih dan tolong sampaikan ke Gubernur, kami ingin sekali ketemu. Kalau beliau dak galak ketemu kami wong rame-rame, izinkan kami datang dengan pengurus bae, sepakat? Kawan-kawan aman? Sikok komando, Singa Mania," demikian bunyi pernyataan pria berjanggut panjang mengenakan peci hitam dan akrab disapa Yayan Joker. 

 

Kepada Sripoku.com, Yayan Joker menjelaskan pasukannya setelah nonton pertandingan Sriwijaya FC dari stadion langsung ke Griya Agung. Kemudian setelah di sana mereka ingin sekali berjumpa dengan Pj Gubernur Sumsel, namun Pak Gubernurnya tidak ada, sedang di Jakarta.

 

"Jadi harapannya, yang pertama, kami ingin jumpa dengan Pj Gubernur. Yang kedua, kami meminta Pj Gubernur untuk mengganti Presiden Sriwijaya FC Bapak Bakti Setiawan," kata Yayan.

 

Karena menurut Yayan, mereka pesimis dengan sosok mantan Dirut PT Semen Baturaja Tbk ini tidak akan mungkin mampu membawa Sriwijaya FC ke Liga 1.

 

"Karena kami mengetahui jejak rekam perjalanan beliau selama ini," ujarnya.

 

Tuntutan Singa Mania selanjutnya selain minta dibukakan kepemilikan saham Sriwijaya FC kepada suporter, juga minta agar dilakukan perombakan secara total dalam tubuh manajemen Sriwijaya FC.

 

bakti_out ultras
Banner tulisan Bakti Setiawan_Out terpampang di tribun Ultras Palembang Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang saat mendukung laga Sriwijaya FC vs Perserang, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: Tim Sriwijaya FC Bubar, Hendri Susilo Lambaikan Tangan

 

"Yang ketiga, kami berharap saham Sriwijaya FC itu dibukakan untuk dimiliki oleh suporter. Artinya kami berharap bahwa kami bisa membeli saham Sriwijaya FC. Kemudian kami meminta perombakan secara total dalam tubuh manajemen Sriwijaya FC," pungkasnya.

 

Banner tulisan Bakti Setiawan_Out terpampang di tribun suporter Ultras Palembang dan Singa Mania hingga akhir pertandingan.

 

Tiga kelompok suporter menyatakan batal memboikot dan tetap datang memberikan dukungan pada laga pamungkas Sriwijaya FC vs Perserang ke Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (2/2/2024) pukul 15.00.

 

"Alhamdulillah kami 3 suporter diwakili ketuanya masing-masing Singa Mania diwakili Yayan Hardiansyah, dan Sriwijaya Mania diwakili Eddy Ismail serta saya Qusoi dari Ultras Palembang kami bersepakat untuk pertandingan Sriwijaya FC lawan Perserang mensupport langsung ke lapangan," ungkap Capo Tifoso Ultras Palembang, Qusoi SH kepada Sripoku.com.

 

Seperti biasa Qusoi menjelaskan, mereka tetap full power memberi dukungan. Khususnya Ultras Palembang mengenyampingkan dulu masalah ego. Patut digarisbawahi bahwa tiga kelompok suporter menyatakan tetap menolak H Bakti Setiawan SSos MM untuk menjadi Presiden Klub Sriwijaya FC.

 

"Jadi intinya kami tetap mendukung Sriwijaya FC full power tetapi patut digarisbawahi bahwa kemungkinan tiga kelompok suporter akan membentangkan banner atau spanduk baik kecil ataupun besar Bakti Setiawan_out," tegas Qusoi.

 

Menurutnyanya itulah poin yang utama. Masalah pendukungan ke Sriwijaya FC itu wajib bagi suporter untuk saat ini karena ini laga penutup dan mereka akan mengawasi apakah laga ini benar-benar fairplay terkait isu dijualnya laga ini ke Perserang.

 

Sebab justru kalau suporter memboikot tidak mendukung Sriwijaya FC maka bisa jadi laga ini tidak fairplay karena Sriwijaya FC sudah di atas angin dan bisa jadi Sriwijaya FC membantu Perserang. Itu yang ditakutkan.

 

"Karena kita tahu SFC juga berdarah-darah untuk bermain dalam keadaan terjepit pun SFC berharap untuk tetap benar-benar fairplay, bukan menjual laga ini di pertandingan krusial," pungkasnya.

 

Presiden klub Sriwijaya FC H Bakti Setiawan ogah menanggapi pernyata suporter yang bersepakat menyangsikan Presiden SFC yang baru ini bisa membawa perubahan sehingga bakal mendatangi Pj Gubernur.  

 

"No coment....," jawab Bakti yang mantan Dirut PT Semen Baturaja Tbk.

 

Presiden Klub Sriwijaya FC H Bakti Setiawan; Pentolan tiga kelompok suporter Eddy Ismail Ketum S-Man, Yayan Hariansyah Ketum Singa Mania, dan Qusoi Capo Tifoso Ultras Palembang
Presiden Klub Sriwijaya FC H Bakti Setiawan; Pentolan tiga kelompok suporter Eddy Ismail Ketum S-Man, Yayan Hariansyah Ketum Singa Mania, dan Qusoi Capo Tifoso Ultras Palembang (KOLASE/SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Jalannya Pertandingan Sriwijaya FC vs Perserang Anti Klimaks tanpa Gol, Coach Hendri Beri Alasan

 

Di kesempatan lain, menjawab keraguan kelompok suporter atas ditunjuknya Presiden klub Sriwijaya FC yang baru hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) di ruang rapat Dispora Sumsel, Rabu (24/1/2024)  yang biasanya dijabat sosok yang royal harus banyak berkorban, Ir H Bakti Setiawan SSos MM mencoba meluruskan paradigma tersebut.

 

"Kita nanti akan bicara dengan pemilik. Pemilik klub ini Pemda. Pak Gubernur ini kelihatannya sangat care, kenapa dia ngurus Sriwijaya FC ini secepatnya dia ingin ini berjalan. Lewat Pak Rudilah nanti kita akan ngomong," ungkap Presiden Sriwijaya FC Ir H Bakti Setiawan SSos MM kepada Sripoku.com. 


Bakti yang pernah menjabat Komisari, Ketua Harian, dan Manajer Tim Sriwijaya FC bakal berusaha keras lagi untuk menggandeng banyak perusahaan besar di Sumsel untuk menjadi sponsorship seperti Bank Sumsel Babel, PTBA, dll.

 

"Mereka stakeholder nanti kita coba pendekatan juga. Seperti Freport dengan tim Persipura bukan main suppportnya. Kemudian di Makassar Sulawesi Selatan ada Bosowa. Kita coba nanti misalnya sekarang Dirut Pusri Pak Daconi sangat konsen dengan sepakbola," sebut pria kelahiran Palembang,16 Agustus 1952. 

 

Bakti yang merupakan Caleg DPRD Sumsel ini mengatakan seluruh Sumsel ini banyak perusahaan minyak dan gas (migas) yang ke depannya perlu dilakukan pendekatan untuk mensupport Laskar Wong Kito melalui Pemerintah Daerah.   


"Mungkin lewat Pemda. Kalau saya mengkoordinirnya. Perlunya melakukan pendekatan-pendekatan ke perusahaan-perusahaan itu," kata Bakti yang mantan striker PS Sriwijaya Palembang era 1971-1972. 

 

Terkait masih adanya permasalahan dana yang menjadi sandungan perjalanan Sriwijaya FC menuntaskan kompetisi Liga 2 ini, Bakti mengaku masih akan memikirlah langkah selanjutnya.

 

"Yang jelas kita ingin dulu di level Liga 2 dululah, baru berpikir selanjutnya. Yang penting kita bagaimana jangan sampai terdegradasi," katanya. 

 

Sebelumnya dua kelompok suporter menyatakan sikap menolak Rapat Umum Pemegang Saham Luiar Biasa (RUPSLB) PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) menunjuk Ir H Bakti Setiawan SSos MM sebagai Presiden Sriwijaya FC

 

Ketua Umum Sriwijaya Mania Eddy Ismail menyayangkan kelompok suporter tidak dilibatkan untuk memberikan masukan bakal calon Presiden Sriwijaya FC menggantikan posisi H Hendri Zainuddin SAg SH MSi yang telah mengundurkan diri sejak September 2022.


"Kami sangat menyayangkan kenapa kami kelompok suporter Sriwijaya FC tidak dilibatkan. Paling tidak kami bisa mengetahui. Harusnya kami diundang setidaknya hadir, mungkin kami bisa ngasih masukan siapa kira-kira. Masih banyak pengusaha yang kenceng galo duitnyo," kata Eddy Ismail. 


Eddy meminta agar sosok yang berkompetenlah, yang royal dengan SFC. Banyak orang di Sumsel ini punya kemampuan untuk bisa membawa perubahan ke arah lebih maju, profesional dan bisa membawa kembali berjaya di Liga 1.


"Yang jadi Presiden klub itu harusnya wongnyo loyal dan royal ke tim. Orang yang bisa berkorban," kata Eddy Ismail.

 

Pentolan Ultras Palembang Gunawan Ginting SH mengatakan ingin mengcounter tentang terpilihnya Ir H Bakti Setiawan SSos MM sebagai Presiden SFC. Ultras Palembang menjawab dengan menolak terpilihnya Bakti Setiawan sebagai Presiden klub.

 

"Ada lima alasan kami menolaknya. Bukan kami tidak senang dengan personnya. Tapi kita ingin sosok figur Presiden SFC yang tepat," ujarnya.

Alasan pertama, rekam jejak dia tidak memadai untuk menjadi Presiden klub. Kemudian yang kedua, dari sisi materi dia tidak mendukung. Alasam ketiga, tidak ada jaringan nasional ke pusat.

 

Selanjutnya lasan keempat, masih dari lingkaran gubernur lama yang tidak terbukti selama kepemimpinannya di Sumsel SFC tidak bisa naik ke Liga 1. Alasan kelima, tidak adanya penjelasan tentang visi misi secara tatap muka dengan kami tiga kelompok suporter. Memaparkan visi misi bagaimana cara dia agar SFC bisa naik ke Liga 1, menggaet sponsorship, dll.

"Bagaimana kami mau percaya, dia tidak memaparkan visi misi. Bila perlu ini akan kami demokan ke kantor gubernur, " kata pentolan Ultras Palembang Gunawan Ginting SH.

 

Menjawab rencana aksi tersebut, Bakti Setiawan yang cuba dihubungi belum memberikan konfirmasinya. Hanya saja Bakti kepada Sripoku.com mengatakan dirinya diminta Komut PT SOM H Asfan Fikri Sanap yang telah menunjuknya pada RUPSLB lalu.

 

"Mestinya kamu nanya yang nunjuk, kenapa sampai nunjuk saya. Yang pertama dasar apa saya dipilih. Saya ini sebetulnya sudah selesai semua. Artinya dari dulu ngurusi SFC tapi karena kondisi seperti itu ya sudah saya ikut saja. Cuma saya kepingin memacu yang muda-muda supaya tampil juga nantiya," kata Bakti Setiawan.


Pria kelahiran Palembang 16 Agustus 1952 dan pernah menjabat komisaris, Ketua Harian, serta Manajer Tim SFC pada intinya mengaku atas dasar tanggungjawab prihatin melihat kondisi Sriwijaya FC terancam degradasi ke Liga3 merasa terpanggil untuk aktif mengurus klub kebanggaan masyarakat Sumsel.

 

"Ini kan masalah tanggungjawab. Saya ingin kita bisa bertahan di Liga 2. Jangan turun ke LIga 3. Itu dululah target kita SFC tetap di Liga 2," kata Bakti. 

 

 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved