Berita Sriwijaya FC

Mantan Striker Sriwijaya FC Rudiyana Ungkap Kegagalan Perserang di Laga Kandang

Mantan striker Sriwijaya FC Rudiyana mengungkapkan kekalahan Perserang disebabkan para pemain gagal menjalankan instruksi pelatih. 

|
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
MO SRIWIJAYA FC
Penampilan striker asal Bhutan Chencho Gyeltshen saat Sriwijaya FC mengalahkan Perserang dengan skor 0-3 di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mantan striker Sriwijaya FC Rudiyana mengungkapkan kekalahan Perserang disebabkan para pemain gagal menjalankan instruksi pelatih. 


“Saya mewakili pemain Perserang meminta maaf kepada warga Serang karena kami gagal meraih kemenangan di pertandingan melawan Sriwijaya FC. Kami bertekad untuk segera bangkit dan meraih poin di pertandingan berikutnya,” ungkap Rudiyana yang bertindak selaku kapten tim Perserang.

 

Laskar Singandaru--julukan Perserang--harus menelan pil pahit dengan skor 0-3 saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Maulana Yusuf, Serang laga kedua babak play-off degradasi Liga 2 2023/24, Jumat (12/1/2024).

 

Stoper Fajar Zainul Muttaqin (kiri) berduel dengan pemain lawan saat Sriwijaya FC mengalahkan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024).
Stoper Fajar Zainul Muttaqin (kiri) berduel dengan pemain lawan saat Sriwijaya FC mengalahkan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Sosok Stoper Sriwijaya FC Fajar Zainul Muttaqin Pencetak Gol Pembuka Kalahkan Perserang 0-3

 

Pelatih Perserang, Bonggo Pribadi mengakui timnya layak kalah karena nyaris semua anak asuhannya bermain di bawah performa terbaiknya. Namun, Bonggo mengaku belum mengetahui penyebab penurunan performa Nuhammad Hambali dan kawan-kawan.

 

“Pemain gagal menjalankan skema yang direncanakan. Tim lawan juga bermain baik sehingga kami harus menerima kekalahan ini,” kata Bonggo Pribadi.

 

Dengan kekalahan itu, Bonggo mengaku Perserang punya pekerjaan rumah untuk memperbaiki performa secepatnya. Mengingat Selasa (16/1) mendatang, Laskar biru langit harus menjalani laga tandang kontra PSKC Cimahi di Bandung, Jawa Barat.


“Kami harus bangkit secepatnya. Karena kita masih berburu poin demi mengamankan posisi agar terhindar dari degradasi,” kata mantan pelatih PSIS Semarang itu.

 

Salah satu bomber Perserang adalah eks Striker Sriwijaya FC dua musim (2020-2021) Rudiyana yang baru saja mencetak gol bersama penyerang asal Jerman, Fatjon Celani, dan winger kanan Riski Fajar Saputra pada laga play-off perdana mengalahkan Sada Sumut FC dengan skor 1-3 di Stadion Baharoedin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Minggu (7/1/2024) lalu.

 

"Saya di Sriwijaya FC 2020 waktu itu coachnya Budiardjo Thalib dan 2021 coachnya Nil Maizar. Tapi kalau dengan Sriwijaya FC yang sekarang ini kurang tahu karena beda grup penyisihan kemarin. Sempat ujicoba pun di masa persiapan. Jadi belum seutuhnya terbentuk juga," kata Rudiyana kepada Sripoku.com. 

 

Untuk diketahui pertemuan Perserang Serang dengan Sriwijaya FC yang saat itu di bawah asuhan coach Yoyo dalam laga ujicoba Tour Jawa jelang digelarnya kick-off Liga 2 2023/24 lalu.

 

"Kalau kita semua pemain, pelatih manajemen sepakat memenangkan setiap pertandingan karena ini kan sudah hidup dan mati lagi. Jangan sampai tergelincir di kompetisi babak penyisihan kemarin," kata Rudiyana.

 

Rudiyana mengaku meski selalu ada target untuk kembali mencetak gol, namun baginya terpenting tim yang dibelanya bisa memenangkan di setiap pertandingan, termasuk mentargetkan untuk membobol gawang tim mantan (Sriwijaya FC).

 

Striker Perserang, Rudiyana
Striker Perserang, Rudiyana (INSTAGRAM PERSERANG)

Baca juga: Chencho Dicap Minim Cetak Gol, Dirtek Sriwijaya FC: Secara Kualitas Kita tak Pernah Meragukan

 

"Siapapun yang cetak gol, terpentingn kemenangan tim. Sebagai pemain pasti sikap profesional aja. Dimana tim yang kita bela, kita berjuang, kita belain. Karena kerjaan kita di sini. Saya pun pasti untuk menunjukkan juga," ujarnya.

 

Rudiyana yang sebelumnya memperkuat Sulut United merupakan pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992 memiliki pasangan bernama Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017.

 

Rudiyana memiliki koleksi gol terbanyak dirasakan saat memperkuat Persis Solo dengan sembilan gol pada 2017. Setelah itu produktivitasnya menurun. Penurunan ini bukan karena alami kemerosotan kualitas melainkan pergeseran posisi di lapangan. Posisi Rudiyana saat di Karawang pada 2018 dan PSIM Yogyakarta juga Sulut United selusin berikutnya lebih banyak beroperasi di sektor sayap.

 

Rudi yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

 

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya.

 

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini mengaku berawal dari pemain bola kampung di Bandung.

 

"Saya lambat masuk SSB, baru 2005 atau 2006 sekitar awal kelas 2 SMP. Setelah beberapa tahun ikut KU Suratin Haornas, U21 sampai senior di Bandung. Pas ada 2 kubu Persibat Batang, PS Beltim, Persib U21 baru ke senior," terangnya.

 

Ia menceritakan awalnya dulu di SSB mendapat posisi stoper. Suatu ketika ada turnamen strikernya berhalangan, ia yang ditunjuk menjadi striker pengganti.

 

"Mulai dari situlah. Kalau ada bola corner penjuru saya hiding. Harapan lain datang ke sini bantu Sriwijaya bisa juara dan lolos Liga 1. Optimis pelatih manajemen, teman semua dari kekeluargaan sangat erat paling penting. Tidak hanya materi latihan, kualitas. Kalau kekeluargaan sangat kuat di dalam dan dalam luar lapangan," pungkasnya. 

   

Sebelumnya Pelatih Kepala Sriwijaya FC Hendri Susilo mengaku telah menyiapkan punggawa Sriwijaya FC untuk menjegal pemain oncak Perserang

 

"Saya bersama staf pelatih juga sudah melihat permainan dari Perserang. Kita juga siapkan pemain-pemain mengantisipasi pemainan Perserang," ungkap Hendri Susilo.

 

Meski selama ini selalu enggan menyebutkan pemain lawan yang patut diwaspadai, namun kali ini ketika ditanya Media Officer pada pre match confrence, Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo menyebutkan beberapa pemain Perserang yang menjadi catatan.

 

Hendri Susilo didampingi kapten tim Hafit Ibrahim menjawab pertanyaan awak media pada post match conference usai Sriwijaya FC mengalahkan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024).
Hendri Susilo didampingi kapten tim Hafit Ibrahim menjawab pertanyaan awak media pada post match conference usai Sriwijaya FC mengalahkan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024). (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Skuad Sriwijaya FC Jangan Larut Euforia, Coach Hendri Susilo: Tugas Kita Masih Banyak

 

"Saya pikir yang harus diwaspadai semua pemain. Tapi ada yang sangat dominan pemain gelandang bertahannya (Riski Arohman) dan dia juga punya striker-striker (Fatjon Celani dan Rudiyana) yang bagus. Ini menjadi catatan kita dan sudah ada terobosan-terobosan untuk menghambat lajunya mereka itu," ujarnya.  

 

"Saya pikir Perserang apalagi setelah melakukan pergantian pemain dan penambahan pemain baru termasuk tim yang kuat, dan itu kelihatan tim selalu tampil baik dan maksimal," kata pelatih kelahiran Bukit Tinggi (Sumatera Barat), 11 Desember 1964. 

 

Tim Elang Andalas bakal mengubah siasat untuk meraih target mengalahkan Perserang Serang di Stadion Maulana Serang, Jumat (12/1/2024) pada laga kedua zona play-off degradasi Liga 2

 

"Saya akan bikin perubahan dengan memaksimalkan peluru yang ada," kata Hendri Susilo.  

 

Meski tidak sedikit fans mengungkapkan rasa pesimis di akun instagram Sriwijaya FC lantaran Perserang yang merupakan lawan yang akan dihadapi notabenenya lebih bagus dari PSKC Cimahi dan bertandingnya pun di kandang lawan.

 

"Memang semua orang kecewa dan tambah tidak yakin dengan penampilan seperti itu. Orang jadi pasrah, menilainya Sriwijaya FC terjerembab. Tantangan itulah yang akan kita jawab," kata Hendri Susilo.  


Seperti diketahui di laga perdana play-off, Sriwijaya FC gagal menundudukkan PSKC Cimahi di kandangnya Laskar Wong Kito, yang notabenenya di atas kertas banyak yang memprediksi tadinya bakal dengan mudah mengalahkan tim asuhan Bonggo Pribadi.

 

Sementara partai laga perdana play-off grup A lainnya Perserang Serang berhasil mengalahkan Sada Sumut FC dengan skor 1-3 di Stadion Baharoedin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang.  

 

Hendri Susilo mengaku telah mempelajari salah satu bomber Perserang yang patut diwaspadai itu adalah eks Striker Sriwijaya FC dua musim (2020-2021) Rudiyana yang baru saja mencetak gol bersama penyerang asal Jerman, Fatjon Celani, dan winger kanan Riski Fajar Saputra.

 

"Kalau itu kekuatan mereka kita sudah baca makanya kita bikin latihan pagi ini bikin antisipasinya seperti apa, terus taktik apa yang akan kita pakai melawan dia," kata Coach HS.

 

Baca juga: Sriwijaya FC Bakal Ngungsi ke Jakabaring Sepulang Tandangi Perserang

 

Meski bakal menghadapi lawan lebih berat dari sebelumnya dan bermain di laga away, namun Coach Hendri Susilo berharap semangat bertanding punggawa Laskar Wong Kito saat mengalahkan PSPS Riau di Pekanbaru dengan skor 0-1 bakal terulang.

 

"Sepakbola itu sebetulnya tidak satu tambah satu hasilnya dua. Tidak seperti itu. Contohnya kita buktikan di Pekanbaru Riau dengan begitu pressure luar dalam. Mudah-mudahan apa yang ditampilkan di Pekanbaru itu akan hampir bisa kita aplikasikan seperti itu," kata Hendri.

 

Meski sebetulnya Hendri mengakui cukup kesulitan melakukan perombakan teknis pemain dan taktik seperti yang telah diterapkannya pada saat Elang Andalas ditahan imbang PSKC Cimahi tanpa gol kemarin.

 

"Saya kan akan bikin perubahan, tapi stok pemain saya gak ada. Apa yang mau saya bikin. Saya sudah coba semua pemain, sudah saya pasang, sudah saya bolak-balik. Itulah tim yang terbaik tim main pertama kemarin. Mau saya bikin bagaimana lagi," kata mantan pelatih Timnas Indonesia U-17 Pra Piala Asia (2005-2007).

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved