Berita Palembang

Wali Murid SD Negeri 1 Palembang Keluhkan Anaknya Setahun Belajar Daring, Imbas Sekolah Direnovasi

Sejumlah wali murid SD Negeri 1 Palembang yang terletak di Jalan Sambu mengeluh dan protes.

Editor: Odi Aria
SRIPOKU.COM/ODI ARIA SAPUTRA
SD Negeri 1 Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Sejumlah wali murid SD Negeri 1 Palembang yang terletak di Jalan Sambu mengeluh dan protes.

Mereka menuangkan unek-uneknya sebab sekolah dasar pertama di Palembang itu direnovasi selama setahun sejak 2023 dan hingga kini 2024 juga belum selesai.

Wali murid menuangkan protes mereka di akun media sosial palembang kasus bedebis karena geram akibat renovasi sekolah itu membuat siswa terpaksa belajar daring.

Namun kekesalan orangtua murid bukan karena tid kan bisa sekolah offline seperti biasanya namun karena belajar online itu hanya 2-3 kali saja dalam sepekan.

Waktu belajar yang diangkat itu dirasa kurang efektif dibanding belajar langsung offline di sekolah.

Wali murid juga menyangkan janji pihak sekolah yang mengatakan 2 Januari sekolah sudah bisa digunakan kembali untuk proses belajar mengajar namun hingga kini janji itu belum juga terealisasikan.

Akibatnya, siswa hingga kini belum bisa kembali bersekolah seperti biasanya meski sekolah sudah sempat dibersihkan dengan alasan belum serah Terima kunci usai sekolah direnovasi.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Ansori mengatakan SDN 1 memang direnovasi dengan anggaran dana aspirasi yang diusulkan oleh anggota DPR RI Komisi V Eddy Santana.

Sekolah tersebut direnovasi oleh kementrian PU sudah satu tahun namun Ansori akan belum tahu pasti sampai kapan kontrak pembangunan dilakukan dan kunci bisa diserah terimakan.

"Iya akan kita tanyakan dulu sampai kapan renovasinya karena secara fisik bangunan sudah selesai dan tinggal serah terima kunci saja," ujar Ansori.

Ansori juga mengatakan akan mendistribusikan dengan Kabid SD untuk membagi detail berapa jumlah siswa yang sekolah sehingga bisa membagi jumlah rombongan belajar per kelas.

"Kita carikan solusinya agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dan tidak terganggu selagi menunggu serah terima kunci karena belum tahu kontrak pembangunan sekolah itu tahun berapa," ujar Ansori. (TS/ Hartati)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved