Berita Sriwijaya FC
Striker Asing Sriwijaya FC Chencho Diganti Lebih Cepat, Hendri Susilo Ungkap Penyebabnya
Sempat dipertanyakan keputusan Coach Hendri Susilo dinilai terlalu cepat menarik keluar pemain depan Chencho Gyeltshen dan Rifaldi Bawuo.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Mandulnya gol yang tercipta laga perdana play-off degradasi Liga 2 2023/24 Sriwijaya FC vs PSKC Cimahi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sempat mempertanyakan keputusan Coach Hendri Susilo dinilai terlalu cepat menarik keluar pemain depan Chencho Gyeltshen dan Rifaldi Bawuo.
Striker Sriwijaya FC asal Bhutan Chencho Gyelsthen yang selama ini memiliki fisik bagus dan mampu bermain sejak kick-off hingga pertandingan selesai tiba-tiba ditarik keluar lapangan pada menit ke-59 dan digantikan dengan Rizsky Dwi Ramadhana. Begitu juga dengan Rifaldi Bawuo ditarik keluar di menit ke-76 dan digantikan M Nur Iskandar.
"Silahkan saja itu opini mereka, tapi saya ambil keputusan itu tidak sembarang. Harus evaluasi. Bukan sembarangan menurunkan pemain, perlu pertimbangan. Saya sudah bilang kayak Chencho itu lihatlah di tayangan ulang di tv gak bisa bikin apa-apa. Sepuluh kali dapat bola, sepuluh kali hilang. Lepas. Tidak tahu teknik," ungkap pelatih kepala Sriwijaya FC kepada Sripoku.com, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Sriwijaya FC Butuh Motivasi Manajemen, Coach Hendri: Kembalikan Tim ke Jalurnya
Hendri Susilo yang pernah menjadi asisten pelatih Sriwijaya FC (2014-2015) mendampingi head coach Almarhum Benny Dollo (Bendol) menyayangkan sekelas pemain asing yanghingga kini baru mencetak 3 gol meski terlihat aktif pontang-panting naik turun lini. Namun kerap gagal melakukan passing bola, pengusaan bola kerap lepas.
"Sebagai pemain asing masak cuma cetak 3 gol. Dia pontang panting karena dia tidak mengerti posisi, tidak paham taktik. Saya bilang tugas kamu di depan. Gak perlu turun-turun cari bola. Percayakan ke pemain yang ngasih bola ke kamu. Dia turun sampai ke bawah-bawah, sedangkan tugasnya sebagai striker. Saya ganti dengan yang lain, sama saja," beber pelatih kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) pada 11 Desember 1964.
Hendri yang berhasil membawa Persiraja Banda Aceh naik level ke Liga 1 musim 2020 mengaku sampai menghitung berkali-kali memang kesalahan yang dilakukan terus kehilangan dalam penguasaan bola.
"Keputusan pelatih di bangku, kita bikin sesuatu untuk merubah. Dia juga underpressure bahwa yang selama ini gak pernah diganti, saya ganti. Mudah-mudahan dengan begitu dia merasa oh saya gak berkontribusi. Pelecut juga buat dia," kata Hendri.
Hendri yang selama berkarir menjadi pemain sepakbola dikenal sebagai striker papan atas di sejumlah klub era Galatama akhirnya membeberkan kecewa lantaran striker asing yang dimiliki Laskar Wong Kito ini di latihan finishing saja tidak bisa mencetak gol.
"Saya dril-dril striker finishing, gak cetak gol. Sedangkan latihan itu cermin pertandingan. Secara fisik memang dia kuat. Tapi dia tidak paham dengan taktikal makanya saya tarik dia," kata eks pelatih PSBS Biak.
Hendri yang pernah menyelamatkan Semen Padang FC dari degradasi menggantikan Coach Weliansyah 2021 lalu mengingatkan Chencho jik di sepakbola ada pos-posnya. Di belakang tugasnya apa. Gelandang tugasnya apa. Sementara tugas Chencho itu untuk mencetak gol di depan.
"Kedepannya dia harus lebih menunjukkan bahwa dia pemain asing. Pemain asing itu harus lebih dari pemain rata-rata. Menurut saya dia ini sama aja dengan pemain lokal," pungkasnya.
Manajemen Sriwijaya FC juga mengingatkan agar skuad tim Sriwijaya FC bisa kembali tampil greget dan mengalahkan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024) pukul 15.00 nanti.
Baca juga: Sriwijaya FC Wajib Waspadai Bomber Perserang, Salah Satunya Eks Striker SFC Dua Musim
Direktur Teknik PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi selaku menajemen pengelola Sriwijaya FC meminta agar penampilan para pemain jangan lagi membuat pecinta sepakbola Sumatera Selatan kecewa usai ditahan imbang PSKC Cimahi tanpa gol pada laga play-off perdana Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sore.
"Saya sudah sampaikan kalau kita kecewa, kalian seperti bermain tidak di kandang, tapi kalian bermain sekadar berlari, passing bola. Itu saya pikir tidak cukup untuk memenangkan sebuah pertandingan," ungkap Indrayadi yang mantan pelatih kiper Sriwijaya FC.
Eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama ini meminta agar penampilan yang buruk pada laga kontra PSKC Cimahi ini hendaknya dijadikan pembelajaran dan di laga selanjutnya saatnya menunjukkan dedikasi dan loyalitas mereka kepada tim ini.
"Mungkin ini menjadi pelajaran buat teman-teman pemain untuk menunjukkan dedikasi, loyalitas mereka kepada tim ini," ujarnya.
Buruknya penampilan punggawa Laskar Wong Kito ini juga diluapkan para fans di kolom komentara akun instagramnya Sriwijaya FC yang mengkritik dua winger Tomi Darmawan dan Fransiskus Alesandro dengan menyebut hanya modal lari dan penguasaan bola sering lepas.
Manajemen Sriwijaya FC juga menginstuksikan agar skuad tim harus merebut 3 poin pada laga tandang melawan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024) pukul 15.00.
"Saya pikir kita away ke Serang, kita harus rebut 3 poin. Tidak ada cerita lagi untuk draw-draw itu karena memang ini cukup ketat," ungkap Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi.
Meski ditahan imbang PSKC Cimahi tanpa gol pada laga play-off perdana Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sore, Sriwijaya FC harus percaya diri menatap laga keduanya bersaing dengan Perserang Serang.
"Kita tahu Perserang menang di sana. Mental mereka sekarang tinggi setelah mengalahkan tuan rumah Sada Sumut FC 1-3," kata Indrayadi yang mantan pelatih kiper Sriwijaya FC.
Pasca gagal melaju ke 12 besar usai ditahan imbang PSMS Medang dengan skor 2-2 di laga terakhir putaran II babak penyisihan grup 1, Minggu (17/12/2023) lalu, Tim Elang Andalas harus menjalani babak play-off Degradasi Liga 2 grup A bersama PSKC Cimahi, Sada Sumut FC, dan Perserang Serang.
Masing-masing tim mendapat kesempatan bermain tiga laga home dan tiga laga away. Sriwijaya FC akan menjalani laga play-off perdananya melawan PSKC Cimahi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) pukul 15.30.
Lalu laga kedua akan bertandang melawan Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Jumat (12/1/2024) pukul 15.00.
Kemudian di laga ketiga, Sriwijaya FC akan menjamu Sada Sumut di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (16/1/2024) pukul 15.00.
Baca juga: Fans Sriwijaya FC Rindukan Bomber Baha, Manajemen: Kita Kesulitan Pencetak Gol
Laga keempat, giliran Sada Sumut FC yang akan menjamu Sriwijaya FC di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam Deli Serdang, Minggu (21/1/2024) pukul 15.30.
Kemudian di laga kelima, PSKC Cimahi akan menjamu Sriwijaya FC di Stadion Singaperbangsa, Jumat (26/1/2024) pukul 15.00.
Terakhir Sriwijaya FC akan menjamu Perserang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Jumat (2/2/2024) pukul 15.00.
Perhitungannya tetap sama, setiap memenangkan pertandingan akan mendapatkan 3 poin. Jika bermain seri akan berbagi masing-masing 1 poin. Sedangkan tim yang kalah tidak mendapatkan poin. Dari enam laga play-off degrdasi ini, dua tim teratas akan bertahan di liga 2. Sedangkan peringkat tiga dan keempat akan degrdasi ke Liga 3 nantinya.
Manajemen Sriwijaya FC meluapkan kekecewaannya di ruang ganti pemain usai ditahan imbang PSKC Cimahi tanpa gol pada laga play-off perdana Liga 2 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sore.
"Terus terang ya kami dari manajemen kecewa. Tadi di ruang ganti saya sudah memberikan semacam push kepada pemain bahwa mereka tidak bisa berleha-leha lagi, tidak bisa merasa cukup memberikan yang terbaik menurut mereka," kata Indrayadi.
Eks kiper PS Pusri Palembang era Galatama ini menegaskan memang ke depannya pemain harus bekerja keras lagi. Permainan seri hari ini harus dibalas dengan kemenangan away. Semuanya harus bertanggungjawab terhadap tim ini. Baik manajemen, pemain, maupun coach juga bertanggungjawab untuk mempertahankan tim ini agar bisa tetap berada di Liga 2.
"Sebetulnya pemain bertanggungjawab seribu persen. Saya sampaikan ke mereka bahwa, jangan sampai kita yang membuat sejarah buruk tentang Sriwijaya FC ini. Saya pikir motivasi diri, tidak ada penyesalan, harus siap seribu persen," tegas Indrayadi.
Indrayadi yang juga anggota Exco Asprov PSSI Sumsel ini mengaku sudah menyampaikan rasa kecewanya. Ia menyebut sebetulnya kompetisi ini sudah membentuk karakter bermain, karakter pribadi. Harusnya usia itu bukan lagi menjadi halangan untuk menjadi yang terbaik.
"Kalian seperti bermain tidak di kandang, tapi kalian bermain sekadar berlari, passing bola. Itu saya pikir tidak cukup untuk memenangkan sebuah pertandingan. Mungkin hari ini menjadi pelajaran buat teman-teman pemain untuk menunjukkan dedikasi, loyalitas mereka kepada tim ini," ujar Indrayadi
Hasil imbang tanpa gol antara Sriwijaya FC vs PSKC Cimahi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (7/1/2024) sangat membuat kecewa Pelatih Hendri Susilo.
Head Coach SFC, Hendri Susilo mengaku sangat kecewa dengan permainan anak asuhnya pada laga perdana zona Playoff degradasi Pegadaian Liga 2 Indonesia.
Menurutnya, banyak peluang khususnya pada babak pertama yang seharusnya berbuah gol, namun tak bisa dimanfaatkan para punggawa Laskar Wong Kito.
"Saya sangat kecewa dengan hasil ini, terutama pada babak pertama banyak peluang terbuang sia-sia. Para pemain Ogah-ogahan bermain, sekali lagi saya kecewa dengan pemain." ungkap Coach Hendri Susilo usai laga, Minggu.
Menurutnya, secara intruksi telah dijalankan, namun seperti hilangnya sentuhan dari para pemain SFC manjadi kendala utama terutama dalam penyelesaian akhir.
Baca juga: Jarot Legend Gelandang Pertama Sriwijaya FC Miris Ditugaskan PT LIB Menganalisa Mantan Tim
"Saya pikir secara plan tidak ada masalah, sudah sesuai dan sangat baik menurut saya. Pada latihan terakhir juga anak-anak bisa menjalankan apa yang saya mau dengan antusias. Ternyata dalam pertandingan ini banyak yang tidak jalan." katanya.
"Fighting spirit, ya itu tadi tadi ogah-ogahan bermain, seperti babak pertama banyak peluang 4 sampai 5 peluang yang seharusnya bisa menjadi gol." tambahnya.
Menurutnya, para pemain mungkin tidak tampil pada performa terbaik, selain daripada faktor lain.
"Mungkin banyak faktor, kedepannya jangan terjadi lagi. Saya pikir masih ada peluang untuk bertahan di Liga 2." ujarnya.
Pada Zona Play Off Degradasi pertandingan kedua SFC akan digelar tanggal 12 Januari 2024, dimana ada enam pertandingan baik home maupun away.
"Saya sangat kecewa dan sangat merugikan, apalagi ini home dan away, laga kandang juga pasti akan sulit, jadi saya pikir saya sangat kecewa dengan hasil ini." katanya.
| Sriwijaya FC Unggul 1-0 Atas Sumsel United Dalam Derbi Sumatera Selatan |
|
|---|
| Momen Rio Meminta Bantuan Kepada Gubernur Sumatera Selatan Agar Sriwijaya FC Tidak Terdegradasi |
|
|---|
| Herman Deru: Yang Terpenting Sumsel United atau Sriwijaya FC Bisa Naik ke Liga 1 |
|
|---|
| Tanggapan Budi Sudarsono Soal Derby Sumsel tanpa Penonton, Ribut Itu Biasa |
|
|---|
| Derby Sumatera Selatan: Laga Panas Sumsel United vs Sriwijaya FC Tanpa Penonton |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Pemain-asing-anyar-Sriwijaya-FC-Chencho-Gyeltshen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.