Berita Viral

Sosok Bripka Chepy Dwiki Rustandi, Polisi di Soreang Dikeroyok Berawal dari Hampiri Pertengkaran

Barulah diketahui, polisi bernama Chepy Dwiki Rustandi (35) berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) dan bertugas di unit Sampata Polsek Cimaung.

Penulis: Muhammad Naufal Falah | Editor: adi kurniawan
TRIBUNJABAR.ID/LUTFI AHMAD MAULUDIN
Chepy Dwiki yang bertugas unit Samapta Polsek Cimaung, bersama Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023). 

SRIPOKU.COM -- Inilah sosok anggota polisi yang dikeroyok di Jalan Raya, Banjaran-Soreang, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Video detik-detik anggota polisi Soreang dikeroyok geng motor beredar luas di media sosial.

Mengutip unggahan Instagram @terangmedia, tampak para pelaku membabi-buta memukuli anggota polisi itu.

Baca juga: Sosok Andri Rahman Sopir Truk Dianiaya Ajudan Bupati Kutai Barat Berakhir Damai

Detik-detik anggota polisi dikeroyok geng motor di Jalan Soreang-Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023).
Detik-detik anggota polisi dikeroyok geng motor di Jalan Soreang-Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/12/2023). (Instagram/terangmedia)

Sambil berteriak kata-kata kasar mereka melayangkan pukulan-pukulan kepada korban.

Barulah diketahui, polisi bernama Chepy Dwiki Rustandi (35) berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) dan bertugas di unit Sampata Polsek Cimaung.

Sementara, empat pelaku pengeroyokan Bripka Chepy Dwiki kini diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung.

Keempat pelaku pengeroyokan tersebut yakni TS (53), EH, DS (26), dan AS (27).

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Rabu (20/12/2023) pukul 17.30 WIB.

Kusworo menjelaskan, kejadian itu berawal saat korban atas nama Chepy Dwiki Rustandi (35) yang berprofesi sebagai anggota polisi dalam perjalanan pulang, usai berdinas melakukan pengamanan.

"Berawal mula dari pulang anggota polisi ini pulang melaksanakan kegiatan pengamanan. Kemudian pada saat hendak pulang membeli susu untuk anaknya," katanya ditemui saat gelar perkara di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023), dilansir dari Tribunjabar.com.

Kusworo mengatakan, korban mengalami luka lebam di wajah. Chepy sudah melakukan visum dan sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polresta Bandung.

Chepy mengaku, awal kejadian setelahnya dia melakukan pengamanan di PN Bale Bandung, Baleendah, saat di dalam perjalanan menuju rumahnya yang berada Soreang, tepatnya di Cangkuang melihat terjadi kemacetan lalulintas.

"Saat itu rencananya mau beli susu untuk anak, tapi melihat ada yang cekcok, saya hampiri untuk melerai, " kata Chepy, saat ditemui di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023).

Chepy mengatakan bermaksud melerai pertengkaran itu supaya kepadatan kendaraan tersebut bisa kembali terurai.

Memang, dia bukan Polantas tetapi merasa terpanggil ketika melihat kondisi itu.

"Tapi saat saya melerai, tiba-tiba mereka memukuli saya," ujar dia.

Saat dirinya dipukuli, lanjut Chepy, orang- orang yang ada di situ tak ada yang membantu karena mungkin takut sebab kelompok tersebut jumlahnya banyak.

"Selain itu juga mungkin mereka diancam jangan ikut campur, " katanya.

Mungkin pada saat itu, kata Chepy, mereka tak tahu dirinya polisi karena menggunakan jaket.

"Tapi setelah dibuka jaket, masih ada yang mukul saya," ujarnya.

Chepy mengatakan, pada saat kejadian dirinya membawa senjata api, tapi tidak dipergunakannya.

"Saya sempat memegang senjata, tapi melihat situasi dan kondisi, di situ ada anak-anak, sehingga saya mengambil keputusan untuk tak menggunakannya, " kata dia.

Setelah buka jaket dan memegang senjata, kata Chepy, para pelaku melarikan diri, lalu dirinya langsung mengejar para pelaku.

Meski telah dikeroyok dengan membabi buta dan brutal oleh para pelaku, keberanian Chepy, dan integritasnya sebagai Polisi tak sirna.

Dia langsung mengejar para pelaku, meski sendiri dan badannya terasa sakit apalagi di bagian kepala karena dipukul helem.

"Saat mengejar ada Babinkantibmas, saya bilang kejar tangkap, lalu dibantu mengejar, " tuturnya.

Saat itu, kata dia, warga juga jadi berani membantu mengejar pelaku.

"Saat dikejar, satu mobil pelaku sempat menabrak motor, lalu menabrak trotoar, hingga ban mobilnya pecah, " kata Kusworo.

Kata Chepy, tersangka pertama bisa ditangkap, setelah itu dikembangkan dan yang lainnya tertangkap.

Adapun 4 tersangka yang telah diringkus, yaknibTS (53) EH (21) DS (26), AS (27).

Sedangkan satu lagu Ujang alias Kampeng masih dalam pengejaran.

Chepy mengatakan, akibat dikeroyok muka dan di bawah pelipis matanya mengalami luka.

"Yang paling terasa sakit, di bagian kepala karena dipukul dengan menggunakan helem, " kata Chepy.

Walau demikian, Chepy mengaku, tak dendam terhadap para pelaku.

"Sebab ini panggilan hati nurani, dalam menjalankan tugas sebagai polisi, " katanya.

Atas didedikasi yang dilakukan Bripka Chepy, ia mendapat apresiasi dari Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo.

Kusworo mengatakan, Chepy memiliki integritas yang tinggi sebagai polisi.

"Setelahnya pelaku ditangkap, ia juga tak dendam kepada mereka, " ucapnya.

Dalam video tersebut, para pelaku tidak hanya melakukan penganiayaan kepada anggota polisi. Namun, ada beberapa masyarakat yang juga ikut menjadi korban.

"Kalau informasi dari para saksi. Setelah melakukan kekerasan kepada polisi, pelaku juga melakukan kekerasan terhadap masyarakat sekitar, ini sedang kami selidiki apabila ada korban lanjutan.

Kami membuka diri barang siapa yang menjadi korban saat kejadian itu untuk memberikan informasinya kepada kepolisian," ujar Kusworo.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis yaitu pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman penjara 1 tahun 4 bulan, dan pasal 212 KUHP tentang Kekerasan yang dilakukan kepada pejabat sah yang tengah melakukan kedinasan dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun 6 bulan.

Baca juga: Viral Anggota Polisi di Soreang Dikeroyok Geng Motor, Niat Lerai Tawuran Malah Dihajar tak Berdaya

Anggota polisi dikeroyok geng motor
Anggota polisi dikeroyok geng motor (Instagram/terangmedia)

Saat ditanya apakah ada korban lain selain dari polisi tersebut, Kusworo mengatakan, informasi dari para saksi itu ada korban lain.

"Setelah melakukan kekerasan kepada polisi, pelaku juga melakukan kekerasan terhadap masyarakat sekitar."

"Ini sedang kami selidiki. Apabila ada korban lanjutan kami membuka diri. Siapa yang menjadi korban saat kejadian, untuk memberikan informasinya kepada kepolisian," ucapnya.

Dapatkan berita terkait dan informasi penting lainnya dengan mengklik Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved