Berita Sriwijaya FC
Sriwijaya FC Ungkap Seriusi PK Kembalikan 4 Poin, Ini Penyebab PSMS Kebakaran Jenggot
Manajemen Sriwijaya FC mengungkapkan alasan menseriusi pengajuan PK (Peninjauan Kembali) untuk mengembalikan 4 poin yang hilang kepada Ketua Umum PSSI
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC mengungkapkan alasan menseriusi pengajuan PK (Peninjauan Kembali) untuk mengembalikan 4 poin yang hilang kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
"Sriwijaya FC ini terdzolimi pengurangan nilai tidak adil untuk kita karena jumlah pertandingan yang sedikit dan tidak ada regulasi yang mengatur tentang sanksi terhadap aturan U21 ini," tegas Dirtek PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Indrayadi SE selaku manajemen pengelola Sriwijaya FC kepada Sripoku.com, Jumat (8/12/2023).
Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini mengungkapkan terkejut ketika membaca pemberitaan petinggi PSMS Medan menyebut 'Lawak-lawak Jika PK Sriwijaya FC Dikabulkan'.
Eks kiper PS Pusri Palembang membeberkan dengan menangnya Laskar Wong Kito pada laga melawan PSPS Riau, asa Elang Andalas untuk bisa lolos babak 12 besar timbul kembali.
"Kesempatan kita untuk lolos 12 besar walaupun terlihat kecil tapi ada peluang kita untuk lolos. Dengan perhitungan PSMS Medan lawan PSPS Riau harapan kita, di luar PK kita kalaupun mereka hasilnya draw atau PSMS kalah, itu head to head kita dengan PSMS Medan jelas di Jakabaring menjadi peluang kita terbuka kembali," beber Indrayadi.

Baca juga: Pj Gubernur Bakal Jadi Sejarah Penyelamat Sriwijaya FC, Ultras Palembang: Lucu Kalau Degradasi
Kalaupun misal skenarionya PSMS menang lawan PSPS harapan Sriwijaya FC PK yang diajukan bisa mengembalikan 4 poin yang dipotong kemarin.
"Tapi kalau PK gak kembali ya selesai. Artinya pertandingan di Jakabaring tidak menentukan lagi. Karena memang secara poin kalaupun kita sekarang 13, PSMS 15 poin kalau dia mengalahkan PSPS menjadi 18. Kalau kita menang lawan PSMS juga poinnya menjadi 16. Artinya PSMS sudah dipastikan lolos ke 12 besar," papar anggota Exco Asprov PSSI Sumsel.
Ia juga mengatakan pemetaan ini tanpa mengenyampingkan PSPS Riau. Artinya bukan berarti Askar Bertuah tidak punya peluang. PSPS Riau dengan PSMS Medan dalam tanda kutip tidak bisa bermain karena PSPS Riau juga akan serius untuk bisa mengambil peluang untuk maju ke 12 besar walaupun kecil.
"Kita masih memperjuangkan PK kita. Insya Allah harapan kita PK itu bisa mengembalikan poin kita tanpa kita melihat hasil PSMS lawan PSPS kita akan bisa head to head dengan PSMS Medan di laga pamungkas putaran kedua nanti. Itu sih harapan kita," terang Indrayadi.
Tapi skenario itu untuk PK Ketum PSSI tersebut diakuinya masih terus diupayakan. Masyarakat pecinta sepakbola di Bumi Sriwijaya ini berharap PK bisa dikembalikan. Seandainya nanti PSMS Medan menang lawan PSPS, selanjutnya SFC akan head to head dengan PSMS.
"Jadi lebih fair," ujarnya.
Seperti diungkapkan sebelumnya, untuk PK terkait pengurangan 4 poin ini, manajemen Sriwijaya FC sudah menghubungi beberapa orang untuk diajak komunikasi tentang PK ini.
"Tapi jawabannya menunggu selesainya Piala Dunia U17. Piala Dunia U17 selesai kita akan coba komunikasikan kembali. Saya harap sebelum pertandingan PSMS sudah ada keputusan apakah bisa PK kita tersebut lanjut atau stop sampai di sini," katanya.
Dari data-data yang Sriwijaya FC miliki, kata Indrayadi, dari memori banding yang disusun kemarin itu sehingga optimis sangat memungkinkan Erick Thohir bakal mengabulkan PK tersebut.
"Karena memang Sriwijaya FC ini setengahnya terdzolimilah. Karena memang regulasi yang mengatur itu tidak ada.Yang mengatur pengurangan nilai kalau kita tidak memainkan pemain U21 beberapa menit itu tidak ada," katanya.
Ia menyadari sangat ironis regulasi dibuat oleh Komisi Disiplin bahwa kalau tidak aturan maka mereka bisa membuat aturan baru. Yang memang aturan itu bisa mereka buat.
Tapi ia berharap dalam membuat aturan juga hendaknya melihat kesalahan SFC itu bukan pemain ilegal untuk mengurangi nilai. SFC juga memainkan pemain U21 itu 45 menit di babak kedua. Artinya itu tetap memainkan pemain U21.
"Sanksinya terlalu berat buat kita. Jangan pengurangan nilailah, gak fair menurut saya karena kita sedang berkompetisi. Sementara kompetisinya tidak panjang. Sangat singkat kompetisinya. Komisi Disiplin ataupun Komite Banding hendaknya melihat bahwa ini berdarah-darah berjuang mendapatkan poin dalam setiap pertandingan," harap Indrayadi.
Sebab bagi klub tidak mudah mendapatkan poin setia matchnya. Menjalankan klub ini tidak mudah. Sedangkan klub punya target lolos.
"Kalau kita diambil poin begitu, apa gak didzolimi namanya itu. Apa tidak ada sanksi lain selain mengurangi nilai itu," katanya.

Baca juga: Pagi Ini Pj Gubernur Turun Tangan Atasi Kesulitan Sriwijaya FC, Manajemen-Suporter Siap Hadir
Ia berharap dengan PK ini poin Sriwijaya FC dikembalikan biar itu tadi skenario Sriwijaya FC dengan PSMS Medan jika dia menang lawan PSPS, akan menjadi fairlah untuk bersaing head to head di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (17/12/2023) nanti..
"Tidak ada PSMS ini menerima limpahan kemenangan atas dikuranginya nilai Sriwijaya FC. Itu gak fair. Kita mestinya bertandingan betul-betul fair lawan PSMS. Kembalikan poin kita, apapun yang terjadi dengan PSMS kita main fair di pertandingan akhir itu," pungkasnya.
Sementara Chief Operating Officer (COO) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI), H Andry Mahyar Matondang, PSMS menilai, jika PK tersebut dikabulkan, akan mencoreng marwah Komdis dan PSSI secara umum.
"Bukan kontroversum (kontroversi) antara PSMS dan Sriwijaya, tetapi tidak ada regulasi yang mengisyaratkan terjadinya PK sehingga pengembalian poin itu sama sekali tak memiliki dasar. Artinya tatkala itu terjadi, putusan Komdis itu tidak memiliki wibawa nantinya," ujar Andry Mahyar.
Andry berharap, semua pihak dapat mematuhi keputusan Komdis dan Komding PSSI tesebut. Apa lagi, menurutnya tidak ada PK untuk keputusan-keputusan Komdis PSSI.
"Kita berharap agar segala keputusan yang sudah ditetapkan baik oleh PSSI, Komdis maupun PT Liga itu dapat dihormati bersama. Walaupun ini haknya Sriwijaya ya untuk mengajukan PK atau apapun namanya, tetapi tidak ada PK untuk keputusan-keputusan yang sudah dikeluarkan," ungkap pria yang juga praktisi hukum tersebut.
Andry Mayhar mengaku jika Erick Thohir mengabulkan PK pihak Sriwijaya FC, PSMS Medan menjadi tim yang tentunya paling dirugikan.
Untuk itu dia mengingatkan agar Erick tidak membuat keputusan di luar kapabilitas atau kewenangannya.
Baca juga: PSSI Segera Kabulkan PK Sriwijaya FC, Reaksi Skuad Tim: Kami Fokus 3 Poin Lawan PSMS
"Kalau itu terjadi apakah kemudian akan berpengaruh kepada PSMS? Berpengaruh pasti, tapi tidak juga menutup kemungkinan PSMS masuk 12 besar karena belum tentu juga Sriwijaya bisa mengalahkan kita di kandangnya (Minggu 17 Desember 2023) mendatang).
Yang pasti segala keputusan yang diambil di luar kapabilitas ketua umum itu tidak boleh terjadi. Kita pasti akan melakukan protes juga apabila itu merugikan tim kita nantinya. Kalau PK mereka (Sriwijaya FC) dikabulkan, 'lawak-lawak' sepakbola Indonesia," ujarnya.
Laga Uji Coba Sriwijaya FC Melawan Tri Brata Diwarnai Keributan, Nasir: Sesalkan Kepemimpinan Wasit |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Tekuk Tri Brata Klub Asal Bengkulu dengan Skor 4-1 di Lapangan Base Ball JSC Palembang |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Asah Lini Serang, Ini Rahasia Pelatih Jelang Laga Uji Coba |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Hadapi Garudayaksa FC di Laga Perdana, Coach Azul Waspadai Kekuatan Lawan z |
![]() |
---|
Sriwijaya FC Bungkam All Star Palembang dengan Skor 4-1 di Laga Uji Coba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.