Berita Viral
Kisah Abel Tasman Namanya Dijadikan Tugu di Gunung Marapi, Pendaki Tewas 1992 Diterpa Batu Panas
Abel Tasman meninggal lantaran saat mendaki dan Gunung Marapi tiba-tiba saja erupsi, ia terkena batu panas seukuran bola kaki.
SRIPOKU.COM - Inilah kisah Abel Tasman yang namanya dijadikan tugu di Gunung Marapi, seorang pendaki yang tewas tahun 1992 silam.
Abel Tasman meninggal lantaran saat mendaki dan Gunung Marapi tiba-tiba saja erupsi, ia terkena batu panas seukuran bola kaki.
Kini nama Abel Tasman dijadikan tugu dan kisahnya tertulis di puncang Gunung Marapi dengan dibuat tugu untuk arah pendaki lain.
Dikutip dari Tribun Padang, pendaki yang berhasil mencapai puncak Gunung Marapi, tentu tak asing dengan Tugu Abel.
Baca juga: Kesedihan Teman Afdal Korban Erupsi Gunung Marapi, Kini Pulang Tinggal Nama Allah Berkehendak Lain

Tugu Abel menyimpan kenangan pilu korban letusan Gunung Marapi 1992 silam.
Dinamakan Tugu Abel karena seorang pendaki bernama Abel Tasman wafat di Gunung Marapi tepatnya di Puncak Merpati pada 5 Juli 1992 sekitar pukul 09.15 WIB.
Gunung Marapi meletus mengeluarkan awan panas bercampur debu dan material.
Dilansir dari jalan-gw.blogspot.com, batu seukuran bola kaki menerpa samping kepala Abel Tasman.
Saat itu Abel Tasman tidak bisa dievakuasi karena situasi kondisi tidak memungkinkan.
Hari kedua Tim Sar beserta relawan berhasil mengevakuasi Abel Tasman.
Mereka berpacu dengan waktu untuk bisa meraih jasad Abel dan dokter menyatakan Abel meninggal dunia.
Pembangunan Tugu Abel
Tugu Abel dibangun pada Selasa 5 Juli 1994.
Diperkirakan ada sekitar seratus lebih pendaki yang ikut andil dalam pemasangan Tugu Abel.
Mayoritas pendaki yang ikut andil dalam pemasangan Tugu itu semuanya berasal dari Padang.
Tugu Abel dipasang di posisi yang sekarang ini, dengan sedikit diserongkan menghadap ke Top Merpati.
Hal ini menandakan Abel "melihat" ke Top Merpati saat berdiri gagah, sebelum ajal menjemput dan sekaligus tugu ini sebagai penanda jalur untuk naik/turun dari dan ke cadas.
Tinggi Gunung Marapi Sumbar
Gunung Marapi Sumbar ialah salah satu gunung api aktif di Pulau Sumatera.
Gunung Marapi secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.
Tinggi Gunung Marapi Sumbar sekitar 2.891 mdpl.
Dilansir sumbarprov.go.id, sejak waktu sejarah, Gunung Marapi telah sering kali meletus baik secara eksplosif maupun efusif.
Kegiatannya bersumber pada beberapa kawah dan lapangan solfatara di sekitar puncaknya.
Letusan terakhir pada umumnya eksplosif.
Walaupun terdapat singkapan lava di sekitar puncak dan lereng bagian barat, tetapi itu terjadi pada masa prasejarah (Verbeek, 1919).
----
Sebelumnya diberitakan Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.
Erupsi tersebut tidak hanya menimbulkan hujan abu, tetapi juga menyebabkan puluhan orang tewas.
Diketahui, sebanyak 75 orang tengah mendaki gunung Marapi ketika terjadi erupsi.
Dua di antaranya adalah personil kepolisian.
Operasi pencarian dan evakuasi terhadap 75 pendaki yang terjebak di gunung Marapi telah dilangsungkan sejak Senin (4/12/2023).
Setelah seluruh korban berhasil ditemukan, operasi pencarian ini akhirnya dihentikan pada Rabu (6/12/2023) pukul 20.30 WIB.
"Seluruh korban telah ditemukan, sebanyak 75 orang sesuai dengan data dari BKSDA Sumbar. Sebanyak 52 orang selamat dan 23 orang meninggal dunia," ujar Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto dikutip dari Kompas.com, Rabu.
Daftar korban tewas letusan Gunung Marapi
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Ichwan Pratama Danda mengonfirmasi bahwa korban tewas letusan gunung Marapi berjumlah 23 orang.
Para korban ini termasuk di antara 75 pendaki yang sedang berada di atas gunung Marapi saat letusan terjadi pada Minggu.
Menurutnya, pendaki terakhir yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan sudah teridentifikasi.
Berikut daftar 23 nama korban letusan gunung Marapi, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):
1. Muhammad Adan/21th/L
2. Muhammad Teguh Amanda/19th/L
3. Nazahra Adzin Mufadhol/22th/L
4. Muhammad Alfikri/19th/L
5. Nurva Afitri/27th/P
6. M. Wilki Syaputra/20th
7. Divo Suhandra/26th
8. Afranda Junaidi/26th
9. Wahlul Alde Putra/19th
10. Riski Rahmat Hidayat/20th
11. Reyhani Zahra Fadli/18th
12. Filhan Alfiqh Faizin/18th
13. Aditya Prasetyo/20th
14. Yasirli Amri/20th
15. Irfandi Putra/21th
16. Muhammad Iqbal/23th
17. Ilham Nanda Bintang/21th
18. Novita Intan Sari/39th
19. Lenggo Baren/19th
20. Zikri Habibi/19th
21. Liarni/22th
22. Frengki Chandra Kusuma/23th
23. Siska Alfina
Meski operasi sudah dihentikan, BPBD Kabupaten Agam akan tetap mengaktifkan posko tanggap darurat.
Posko tersebut tetap dibuka supaya pihak yang masih mencari anggota keluarganya dapat berkoordinasi lebih lanjut di lokasi ini.
"Kami lebih sarankan apabila ada yang mencari untuk datang ke posko karena kalau lewat telepon rawan miskomunikasi," saram Ichwan.
Artikel ini telah diolah dari SerambiNews.com
NASIB Aiptu Rajamuddin setelah Tonton Anaknya Pukuli Wakil Kepala Sekolah Viral, Diperiksa Propam |
![]() |
---|
POLISI Temukan Bukti Aliran Dana Miliaran Rupiah Kasus Demo Ricuh di Jabar, Jaringan Internasional |
![]() |
---|
WANITA Ramput Pirang Ini Diduga Terlibat Pembunuhan Prajurit TNI di Kafe, Sembunyi di Rumah Kosong! |
![]() |
---|
VIRAL Diduga Kemenag Minta Persetujuan Wali Murid Terima 6 Risiko Program MBG, Termasuk Keracunan |
![]() |
---|
TAMPANG Pemuda yang 'Habisi' 2 Bocah Bersaudara saat Cari Durian di Kebun, Sang Kakak Peluk Adiknya! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.