Kesaksian Muhammad Ridho Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi, Dinginkan Badan Pakai Lumut demi Hidup

SRIPOKU.COM - Kesaksian Muhammad Ridho, pendaki Guung Marapi yang berhasil selamat dari bencana erupsi.

Sambil tergeletak di kasur rumah sakit, Muhammad Ridho bercerita mengenai pengalaman tak terlupakan bisa selamat dari erupsi Gunung Marapi.

Muhammad Ridho mengaku tidak membayangkan pendakiannya bersama enam orang temannya berakhir nahas.

Bahkan atas kejadian tersebut sampai memakan 23 korban jiwa.

Dievakuasi petugas gabungan, Muhammad Ridho saat ini masih menjalani perawatan intensif di UGD RSUD.

Dikutip dari akun Tiktok @Sapa.ngh. pada Jumat (8/12/2023), Muhammad Ridho bercerita mengenai perjuangannya selamat dari erupsi.

Sebelum erupsi, Muhammad Ridho bersama temannya sudah hendak turun dari puncak pada pukul 14.00 WIB.

Namun di tengah perjalanan, Gunung Marapi tersebut tiba-tiba meletus.

"Kami mau turun dari puncak sekitar jam dua atau tiga, terus ditengah perjalanan, tiba-tiba gunung meletus," kata Muhammad Ridho.

Padahal sebelumnya, Ridho tak mendapatkan informasi akan adanya erupsi dan gempa di lokasi.

Gunung Marapi meletus mengeluarkan semburan batu hingga membuat mereka berlari untuk menyelamatkan diri.

Tak berselang lama dari semburan batu, muncullah hawa awan panas dan bau belerang yang sangat menyengat.

"Udah meletus tuh, ada apa ini, hujan batu hujan batu, cuma lagi ke bawah, berlindung masing-masing.

Kepala kena batu dari atas, kaki berdarah, sudah tuh udah siap bikin batu, baru ada hawa awan panas, panasnya tuh bau belerang," sambung Muhammad Ridho.

Selang dua menit dari kejadian, hawa panas pun holang dan kondisi mulai terang.