Berita Sriwijaya FC

Putusan PK Erick Thohir Bakal Kembalikan 4 Poin Sriwijaya FC Usai Piala Dunia?

Putusan PK Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menganulir pengurangan 4 poin Sriwijaya FC dikabarkan bakal keluar usai Piala Dunia U17

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
Handout
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersalam komando dengan Sekretaris Perusahaan PT SOM Faisal Mursyid selaku manajemen pengelola SFC. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Putusan Peninjauan Kembali (PK) Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menganulir pengurangan 4 poin Sriwijaya FC dikabarkan bakal keluar usai gelaran Piala Dunia U-17 2023.

"Kita harapkan paling tidak setelah Piala Dunia ini," ungkap Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC Faisal Mursyid SH kepada Sripoku.com, Kamis (30/11/2023).  

Faisal yang juga Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel berharap permohonan memori PK yang telah disampaikan manajemen Sriwijaya FC nantinya mendapat balasan putusan yang bisa menggembirakan masyarakat Sumatera Selatan. 

Dirtek Sriwijaya FC Indrayadi (kedua dari kiri) memeberi penjelasan didampingi Komisaris PT SOM (Sriwjaya Optimis Mandiri) Asfan Fikri Sanap, Sekretaris Perusahaan Faisal Mursyid, Direktur Marketing H Hendriansyah, Kuasa Hukum Agus Mirantawan SH dari Kantor Hukum Samudera, Konsultan SFC Bakti Setiawan, dan Coach Yoyo di Kafe Monte Palembang, Rabu (31/10/2023).
Dirtek Sriwijaya FC Indrayadi (kedua dari kiri) memeberi penjelasan didampingi Komisaris PT SOM (Sriwjaya Optimis Mandiri) Asfan Fikri Sanap, Sekretaris Perusahaan Faisal Mursyid, Direktur Marketing H Hendriansyah, Kuasa Hukum Agus Mirantawan SH dari Kantor Hukum Samudera, Konsultan SFC Bakti Setiawan, dan Coach Yoyo di Kafe Monte Palembang, Rabu (31/10/2023). (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Nasib Tunggakan Setengah Gaji Punggawa Sriwijaya FC, Manajemen Laskar Wong Kito Janjikan Ini

"PK yang kita sampaikan semoga dibalas sesuai harapan masyarakat Sumatera Selatan. Ini yang sedang kita tunggu," kata alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.

Seperti diketahui partai final Piala Dunia U-17 2023 akan mempertemukan antara Jerman menghadapi Prancis. Menurut jadwal, duel penentuan gelar juara ini akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (2/12/2023) pukul 19.00 WIB.

Sebelumnya kelompok suporter Sriwijaya Mania mendesak agar manajemen Sriwijaya FC memperjuangkan memori Peninjauan Kembali (PK) Ketum PSS Erick Thohir sebelum babak penyisihan putaran kedua selesai.


"Jangan sampai terlambat manajemen uruslah PK ke Ketum PSSI itu mumpung masih sisa dua pertandingan. Kalau sudah habis pertandingan tidak enak lagi ngurusnya. Sudah basi. Kita mempertanyakan ke manajemen Sriwijaya FC, gimana kelanjutan PK kemarin," tegas Ketua Umum Sriwijaya Mania, Eddy Ismail.  

Pengusaha otomotif ini mengatakan peluang Sriwijaya FC untuk aman dari zona degradasi yakni salah satunya dengan bisa mengembalikan 4 poin yang dikurangi sanksi Komdis PSSI. 

"Lumayan 4 poin bisa membantu. Tinggal Sriwijaya FC cari menang sekali aman finish 17 poin. Itu yang bisa membantu kita. Yang lain tidak ada harapan lagilah. Tim lain baru 9 kali bertanding, kita sudah 10 kali. Lawan kita juga sekarang ini berat-berat, mereka sudah ada perubahan progres, tim yang ngotot semua PSPS dan PSMS," beber Eddy Ismail.  

 

Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Faisal Mursyid selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC ketika dikonfirmasi, pihaknya masih menunggu keputusan. 


"Sampai hari ini belum ada info lebih lanjut terkait PK keputusannya gimana dari PSSI. Kalau kita tidak bisa memperkirakan gimana kita tunggu keputusan dari Ketum PSSI," ungkap Faisal Mursyid


Faisal yang juga menjabat Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel mengatakan Sriwijaya FC mengharapkan sebelum putaran kedua ini berakhir sudah ada keputusan yang adil buat Sriwijaya FC


"Kita kan mencari keadilan dalam situasi sekarang ini. Kalau soal peluang  walaupun menipis, kan masih tetap ada. Cuma kan masih menunggu yang pertama hasil PK. Kemudian hasil dua pertandingan Sriwijaya FC," kata Faisal. 

Baca juga: Debut Baha Belum Gacor di Sriwijaya FC, Coach Hendri: Butuh Adaptasi 3 Game


Hal senada juga diungkapkan Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi yang yang berharap semoga memori PK Laskar Wong Kito ke PSSI bisa dikabulkan dan mengembalikan 4 poin yang hilang.


"Mudah-mudahan mereka bisa melihat sangat tidak adil buat Sriwijaya FC. Sementara regulasi tidak mengatur secara detail tentang U21 ini. Kalau kita mengacu kepada regulasi starting eleven itu 45 menit di babak pertama yang harus dimainkan," kata Indrayadi. 

 

Mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini menjelaskan permasalahan sanksi akibat tidak menyertakan pemain U21 dalam starting eleven saat Sriwijaya FC bermain imbang dengan Semen pAdang FC di putaran pertama lalu.


"Saya pikir kewajiban 45 menit itu sudah kita lakukan. Kita tidak melanggar, kita tidak memainkan pemain ilegal, kita memainkan pemain itu sudah 45 menit di babak kedua," kata Indrayadi. 


Artinya kata Indrayadi, apa bedanya 45 menit babak pertama dengan 45 menit babak kedua. Padahal jam bermainnya sama. Ia mempertanyakan kenapa Elang Andalas diperlakukan tidak adil. 


"Kalau sanksi denda kita terima. Tapi pengurangan nilai ini luar biasa. Ini saya menjadi bertanya-tanya maksudnya apa? Kita tidak melanggar ketentuan PSSI. Kita mendukung U21. Malah di game ke 2 dan 3 kita mainkan 90 menit," kata eks kiper PS Pusri Palembang.      


Sementara Sriwijaya FC saat itu memainkan 45 menit dalam game. Ia pikir sudah terpenuhi. Hanya masalah starting eleven babak pertama dengan babak kedua itu apa bedanya. 


"Hanya bahasa starting eleven aja babak pertama aja harus dimainkan. Sedangkan kita mainkan 45 menit babak kedua. Itu bagian dari strategi kita. Apa salah klub melakukan itu sampai harus pengurangan nilai," bebernya. 


Indrayadi yang kesehariannya menjabat Bendahara YKKP (Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pusri) mengungkapkan begitu ironinya sanksi tersebut. Sementara bagaimana sulitnya klub Sriwijaya FC ini berdarah-darah mendapatkan nilai poin itu. 


"PSSI mengambil keputusan mengurangkan nilai kita begitu cepatnya. Ini sulit buat Sriwijaya FC,sementara kita sudah kalau bicara materi, pengeluaran kita tidak sedikit," kataya. 

Dirtek Sriwijaya FC Indrayadi dan putusan Komite Disiplin PSSI
Dirtek Sriwijaya FC Indrayadi dan putusan Komite Disiplin PSSI (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Sriwijaya FC Pulangkan Eks Bek Timnas Miftah Sani, Sempat Latihan Bareng Baha-Okto


Ia menyebut PSSI ingin membunuh Sriwijaya FC sehingga ini tidak adil, tidak fair. Kalau denda, menurutnya silahkan saja disanksi denda, SFC siap menerima itu.Tapi kalau pengurangan nilai itu sangat luar biasa.


Semua orang tentu berpikir tidak mudah mengumpulkan nilai poin itu. Mereka tidak merasakan betapa beratnya tim ini terbentuk, tim ini bermain dengan away, mengeluarkan biaya tidak sedikit, pemain bekerja keras sampai pemain kecewanya mempengaruhi psikologis tim, sampai pemain itu tidak pede lagi bermain. Besar sekali pengaruhnya PSSI kok gak memikirkan hal-hal seperti itu. 


Indrayadi yang sempat mengenyam pandidikan PPLP Sepakbola Sumsel menyebut Sriwijaya FC sudah berusaha taat mengikuti kompetisi program PSSI U21 dimainkan. Yang dilanggar itu starting eleven babak pertama. 


"Tapi masak diperlakukan seperti itu. Saya pikir gak adil. PK ini masih terus kita mencari jalan sampai ke Ketua Umum PSSI mungkin ada kebijakan yang beliau bisa berikan kepada Sriwijaya FC. Sejauh ini kita masih cari celah untuk itu," pungkasnya.   

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved