Berita Sriwijaya FC

Nasib Tunggakan Setengah Gaji Punggawa Sriwijaya FC, Manajemen Laskar Wong Kito Janjikan Ini

Manajemen Sriwijaya FC angkat bicara pasca merebaknya isu bakal eksodus besar-besaran para punggawa yang dipicu terhambatnya pembayaran gaji

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Komisaris PT SOM Asfan Fikri Sanap selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC 

SRIPOKU.COM. PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC angkat bicara pasca merebaknya isu bakal eksodus besar-besaran para punggawa yang dipicu terhambatnya pembayaran gaji pemain dan tidak jelasnya target tim. 

Komisaris PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) Asfan Fikri Sanap melalui Sekretaris Perusahaan Faisal Mursyid SH kepada Sripoku.com menjanjikan bakal segera melunasi setengah sisa gaji yang masih menunggak secepatnya.

"Kita manajemen Sriwijaya FC sangat paham untuk bersikap profesional. Mohon kesabarannya. Manajemen juga profesional dalam hal ini. Kita sedang urus semaksimal untuk melengkapi 100 persen pembayaran gaji pemain secepatnya," ungkap Faisal Mursyid SH, Kamis (30/11/2023).

Faisal yang juga Komite Umum dan Organisasi Asprov PSSI Sumsel menjelaskan permasalahan gaji pemain itu disebabkan dua hal.

"Kita menunggu pembayaran dari sponsor dan kontribusi dari PT LIB (Liga Indonesia Baru)," kata Faisal.

Alumni Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang ini menerangkan untuk sumber dana itu memang ada pergeseran jadwal pembayaran PT LIB. Kita tahu PT LIB juga dananya dari pihak sponsor.

Ia berjanji begitu PT LIB menerima dana dari sponsor tentunya baru akan dibayarkan ke klub. Selanjutnya begitu kita dapat dana dari PT LIB, uang itu akan kita bayarkan ke pemain.

"Sebetulnya ini karena dua hal itu saja. Dan kita tetap yakin dan percaya pemain tetap profesional, kita juga profesional. Ini sudah direncanakan, namun terkendala dengan pihak lain tadi," kata Faisal.

Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH
Sekretaris Perusahaan PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) manajemen pengelola klub Sriwijaya FC, Faisal Mursyid SH (SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ)

Baca juga: Debut Baha Belum Gacor di Sriwijaya FC, Coach Hendri: Butuh Adaptasi 3 Game

Isu bakal eksodus besar-besaran para punggawa skuad Sriwijaya FC yang pernah berjaya meraih double winner ini rupannya tidak terjadi. 

Sebab hingga transfer windows ditutup per 28 November 2023 baru penyerang asal Haiti Kervens Belfort yang meninggalkan Sriwijaya FC ke Persijap Jepara.


Salah satu pemain Sriwijaya FC sempat bercerita kepada Sripoku.com soal keadaan keuangan tim yang sedang kesulitan hingga tak mampu membayar full gaji bulan lalu. 

Pasca mengalahkan PSDS Deli Serdang 3-0 di laga kandang kemarin, diduga lantaran terhambatnya pemasukan anggaran dari sponsor hampir saja gaji para pemain Sriwijaya FC ini ditunda. Namun akhirnya diputuskan untuk membayarkan setengahnya dulu.

Sehari dan lima jam sebelum laga menghadapi Semen Padang FC di Padang, para pemain masih mempertanyakan sisa setengah gaji tersebut.

"Sampai sekarang kita masih tunggu gaji. Kabaranya awal bulan ini akan dibayarkan," kata sumber Sripoku.com. 

Capo Tifoso Ultras Palembang Qusoi SH menuntut komitmen manajemen Sriwijaya FC agar bertanggungjawab menyelamatkan Laskar Wong KIto jangan sampai degradasi ke Liga 3 dengan mensegerakan RUPS (Rapat Pemegang Saham) PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub SFC

"Malulah bakal jadi sejarah seumur hidup. Terkenang, zaman Dodi Reza SFC jatuh ke Liga 2. Nah sekarang ini jangan sampai di zaman kamu jatuh ke Liga 3. Mana yang lebih bagus. Intinya kita menuntut komitemen keseriusan manajemen. Kalau tidak mampu ngomong, jangan gengsi membantah tidak buntu," ungkap Qusoi. 


Ia juga menyesalkan dengan mudah tiga pemain inti memutuskan kontrak bisa hengkang ke tim lain. Seperti gelandang bertahan Rio Hardiawan ke FC Bekasi City, Striker Habibi Abdul Jusuf yang sedang gacornya ke Borneo FC, dan stoper M Rifqi ke Malut FC. Kemudian kini merekrut pemain striker Ukraina Yevhen Bokhashvili yang belum bisa menunjukkan kepiawaiannya.


"Apakah tak mau target realistis. Pertanyaan kami mengapa banyak pemain inti yang jelas-jelas pindah ke tim lain. Alibi manajemen sudah tidak sehati. Logika saja, kenapa tidak sehati. Kalau ada duitnya bisa sehati. Tidak usah menyalahkan pelatih, pemain yang salah. Kalau keuangan kita kondusif, tidak mungkin pemain inti lari. Walaupun misalnya tim Liga 1 mengiming-imingi, dia sudah terikat kontrak, gaji dan bonus lancar misalnya," ujar Qusoi. 

Qusoi yang juga menjabat Sekretaris Dewan Kesenian Sumatera Selatan mengajak agar seluruh masyarakat Sumsel peduli untuk menyelamatkan Sriwijaya FC agar jangan sampai degradasi ke Liga 3, dan meminta manajemen Elan Andalas untuk membuka diri.

"Tidak usah ditutup-tutupi lagi, tidak usah bermanis muka dengan suporter. Ayo kita selamatkan rame-rame. Tidak usah bilang tidak buntu. Apa mesti selesai dulu masalah Digi di pengadilan. Sementara investor mau masuk dihalang-halangi," kata Qusoi.

Starting Eleven Tim Sriwijaya FC saat melawan Semen Padang FC di Stadion GOR H Agus Salim Padang Sumbar, Minggu (26/11/2023) sore.
Starting Eleven Tim Sriwijaya FC saat melawan Semen Padang FC di Stadion GOR H Agus Salim Padang Sumbar, Minggu (26/11/2023) sore. (MO SRIWIJAYA FC)

Baca juga: Tanpa Adaptasi Sriwijaya FC Tetap Pede Lawan PSPS Tanding Malam Hari 

Sinyal macetnya keuangan di manajemen Sriwijaya FC ini terlihat dengan rencana manajemen Sriwijaya FC dikabarkan bakal mengefisienkan tim dengan melepas pemain yang tidak berkontribusi.


"Ya kita evaluasi (pemain lainnya)," ungkap Direktur Teknik Sriwijaya FC, Indrayadi kepada Sripoku.com.  

 

Namun mantan pelatih kiper Sriwijaya FC ini mengisyaratkan pengefisienan tidak secara mutlak melakukan pengurangan pemain yang tidak berkontribusi, melainkan ada yang dilakukan pengurangan sallary. 


"Cuma ada yang beberapa karena akan berdampak, yang artinya mereka harus ada pengurangan sallarynya kalau dia mau tetap bertahan. Tapi kalau dia mau keluar, ya kita gak nahan. Itu risiko," kata Indrayadi.


Manajemen Sriwijaya FC mengisyaratkan menepis isu 'buntu' alias krisis keuangan jelang menuntaskan 3 laga sisa putaran kedua Liga 2 2023/2024.


Setidaknya ini dibuktikan Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah ST MSi dan Direktur Teknik Indrayadi dengan mengganjar keringat Skuad Tim Laskar Wong Kito berupa bonus cash usai laga mengalahkan PSDS Deli Serdang 3-0 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Minggu (19/11/2023) petang.


Penyampaian tradisi bonus atas memenangkan laga dari manajemen Sriwijaya FC ini diterima Kapten Tim Muhammad Nur Iskandar dan Coach Hendri Susilo dengan mensyukuri hasil perjuangan tim.


"Soal bonus sudah disampaikan (usai laga)," ungkap Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah ST MSi kepada Sripoku.com, Selasa (21/11/2023).


Direktur Marketing PT SOM (Sriwijaya Optimis Mandiri) selaku manajemen pengelola klub Sriwijaya FC ini enggan menyebutkan besaran nominal puluhan juta rupiah bonus yang disampaikan tersebut. Namun ia yakin bisa menambah semangat tim.

Baca juga: Sriwijaya FC Legowo Jalani Play-off Degradasi, Manajemen: Sangat Tragis Kalau Turun ke Liga 3 


"Ya adalah (nominal bonus). Pokoknya sudah membuat kawan-kawan menjadi semangat," kata Hendriansyah.

Hendriansyah yang juga menjabat Direktur Marketing PT SOM menjelaskan dengan adanya kembali keberadaan Presiden Klub diharapkan tim Sriwijaya FC yang pernah berjaya meraih prestasi double winner ini organisasinya tidak timpang. 


"Memang Presiden klub itu kan vital karena posisinya di struktur Dirut. Nah mestinya Dirut ini yang menggerakkan roda organisasi. Itulah kenapa kalau tidak ada Presiden klub atau Dirut maka organisasi jadi timpang. Jadi ini kan level keduanya yang bergerak," kata Hendri.  

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved